Kunti dan Hari, dua sejoli yang menjalin hubungan ketika mereka masih menjadi mahasiswa kedokteran. Namun, indahnya kebersamaan mereka harus kandas karena dipaksakan oleh keadaan.
Hari rupanya harus menikah dengan anak kerabat dari almarhum ayahnya, karena itulah yang ada di surat wasiat. Karena hal itu, Hari dan Kunti sama-sama terpuruk, bahkan Kunti rela berhenti dari kuliahnya di tengah jalan saat tinggal satu langkah lagi menuju lulus, semester tujuh. Alasannya karena Kunti tidak ingin mengganggu fokus Hari karena mereka harus bertemu setiap hari.
Mulanya, Kunti percaya bahwa hubungannya dengan Hari akan berjalan mulus dan tanpa hambatan. Namun, keduanya terpaksa untuk menempuh kehidupan masing-masing dan dengan jodoh mereka masing-masing. Kunti dan Hari sama-sama tidak bahagia dengan pernikahannya yang sekarang sedang dijalani. Kunti dikhianati oleh suaminya sendiri ketika ia sedang mengandung, sementara Hari terjebak menjadi suami dan perempuan yang obsesif dan menguasainya.
Hari dan Kunti sama-sama membawa luka masing-masing. Mereka dipertemukan kembali oleh semesta, mereka masih saling mencintai tetapi dengan keadaan yang sudah terlanjur pelik. Dalam pertemuan mereka kambeli, mereka ragu apa cinta mereka masih bisa bersatu dalam pernikahan.
Kelebihan :Â
Novel ini memiliki latar tempat di dunia medis sehingga pembaca akan mendapatkan pengetahuan baru, ditambah ada beberapa bagian yang membahas mengenai tugas dokter dan ada beberapa fakta yang dipaparkan dengan jelas. Pembaca tidak akan merasa bosan dengan kisah yang ditulis oleh Maria karena pembangun karakter serta suasananya sangat seimbang, tidak kurang dan tidak berlebihan. Walaupun novel ini adalah karya lama, namun ceritanya masih sangat menarik untuk dibaca di saat sekarang.
Kekurangan :Â
Beberapa pembaca merasa terganggu dengan alur cerita yang menjelaskan seolah-olah perselingkuhan adalah hal yang wajar. Di novel ini ada bagian-bagian di pertengahan dan kondisi-kondisi ketika penulis justru menormalisasikan perselingkuhan. Novel ini juga menyinggung soal gangguan mental yang sulit diterima oleh kalangan berada, sampai dengan hubungan toxic yang terus dipertahankan dalam hubungan rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H