Mohon tunggu...
Faradilla Amanda
Faradilla Amanda Mohon Tunggu... Guru - Instagram : Faradilla_az

Sedang berproses :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Net Zero Emissions Tahun 2060 untuk Indonesiaku

6 Agustus 2022   15:12 Diperbarui: 6 Agustus 2022   15:27 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pulang sekolah, Tasya terus memikirkan perkataan yang disampaikan oleh gurunya mengenai program pemerintah yaitu Net Zero Emissions tahun 2060

Seorang siswi kelas tiga SMA ini sangat tertarik dan ingin ikut berkontribusi mengenai program pemerintah dalam upaya mengurangi pemanasan global.

Selain jiwa sosial yang sangat tinggi, Tasya sangat peduli terhadap lingkungan, hal ini sudah terlihat dari umurnya yang masih belia

Di usianya yang masih 5 tahun, dia sudah senang bercocok tanam dan juga membantu sang Ibu mengurus kebun sawit yang tak jauh dari rumahnya.

Sedangkan sang Ayah adalah seorang penjaga hutan lindung.

Dalam lamunannya sudah terlintas sebuah cara bagaimana membantu program pemerintah tersebut, namun hal ini belum menjadi keputusan yang sepenuhnya.

"Bu, menurut Ibu cara apa yang dapat kita lakukan dalam mengurangi pemanasan global?" tanya Tasya saat mereka sedang makan bersama.

"Kenapa Nak, tiba-tiba kamu bertanya seperti ini?"

"Begini Bu, di sekolah tadi, salah satu guruku menerangkan tentang program pemerintah mengenai Net Zero Emissions tahun 2060, dan aku sangat tertarik mengenai hal itu, aku pun sangat ingin berkontribusi." penjelasan Tasya dengan serius

"Salah satu cara yang dapat kita lakukan bisa dimulai dari hal yang sangat mudah loh Nak" terang sang Ibu

"Apa itu Bu?"

"Kurangi penggunaan plastik, karena plastik mengeluarkan gas metana dan etilena pada saat terkena sinar matahari dan rusak. Sedangkan gas metana adalah salah satu gas rumah kaca, apabila terus bertumpuk dapat mengakibatkan pemanasan global."

"Benar sekali Bu, dengan berkurangnya penggunaan plastik tentu gas metana itu akan berkurang juga."

"Tentu sayang, selain itu, kita bisa menanam banyak tumbuhan yang dapat menyerap gas karbon dioksida dalam proses fotosintesisnya. Karbon dioksida merupakan salah satu gas rumah kaca, yang juga apabila berlebihan dapat memicu terjadinya pemanasan global."

"Ternyata tak salah Ayah pilih Ibumu ini," ucap sang Ayah di sela-sela obrolan mereka

"Ibuku memang hebat," sahut Tasya dengan senyum manis di wajahnya

"Coba Nak, sekarang kita dengarkan pendapat Ayahmu," ucap sang Ibu

"Menurut Ayah, hal lain yang dapat kita lakukan yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kita dapat menggunakan angkutan umum, bus atau sepeda, sebab semakin banyaknya pengguna bahan bakar minyak (BBM) terutama dari fosil, akan meningkatkan gas karbon dioksida sebagai hasil dari pembakaran BBM fosil," terang sang Ayah

"Lalu apalagi Ayah?" ucap Tasya yang semakin penasaran

"Selain itu kita dapat mengurangi penggunaan listrik, seperti contoh saat malam menjelang tidur, alangkah baiknya kita matikan lampu yang tidak terpakai, atau jangan membiarkan charger tanpa mencabutnya dari stop kontak setelah di gunakan, sebab hampir 40% emisi karbon dihasilkan oleh sektor ketenagalistrikan, semakin tinggi emisi konsumsi listrik, maka semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik, karena 60% nya menggunakan bahan bakar fosil. 

Sementara itu pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab utama terjadinya pemanasan global." Penjelasan sang Ayah yang begitu detail.

"Begitu ya Ayah," jawab Tasya yang semakin mengerti

"Sekarang Ibu mau dengar dari kamu Tasya," ucap sang Ibu

"Sebenarnya ada satu cara Bu, yang membuatku tertarik."

"Apa itu Nak?"

"Yaitu dengan menjadi seorang vegetarian."

"Maksudmu Nak?" tanya sang Ayah dengan wajah yang terlihat bingung

"Seorang vegetarian hanya memakan makanan dari tumbuhan saja, tentunya hal ini dapat mengurangi produksi ternak, sebab Jumlah ternak di dunia telah menjadi sebuah penyebab utama dalam emisi gas rumah kaca, mengingat bahwa produksi metana yang dihasilkan oleh para hewan dan lubang lumpur besar di peternakan besar menjadi salah satu pemicunya. 

Semakin banyak manusia yang mengonsumsi daging, maka akan terus bertambah ternak yang dapat menghasilkan gas metana pemicu pemanasan global."

"Itu bagus Tasya, mulai sekarang mari kita berusaha membantu program pemerintah tersebut. Insyaallah dengan begitu bumi ini akan terhindar dari dampak negatif pemanasan global," ujar sang Ibu

"Baiklah, terima kasih Ayah, Ibu penjelasannya"

"Sama-sama Nak"...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun