Kesadaran kita untuk saling berbagi, tidak saja merupakan sikap mulia yang diajarkan agama. Lebih jauh dari itu, pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk sosial selalu menuntut kita untuk bersikap peduli terhadap segala penderitaan, kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan sesama. Ada sisi lain dari batin kita yang ikut menderita atau merasa bersalah ketika kita memiliki dan merasakan kemudahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, sementara di saat yang sama kita tahu, ada di sekitar kita yang bahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok pun terasa sulit.
Dalam Al-Quran surat Al-Ma’un ayat 1-7 Allah swt berfirman: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna”. Karena itulah terketuklah hati kami bersama Bapak/Ibu Donatur untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan donasi amal usaha kami yang akan kami gunakan untuk pemberdayaan kaum dhuafa, agar mereka diberikan solusi untuk membantu mengatasi permasalahan perekonomian keluarganya.
Maka dari itu Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka pada pelajaran “Kemuhammadiyahan” mengirim mahasiswa/i nya untuk mengadakan pemberdayaan kaum dhuafa demi mengatasi kemiskinan. Yaitu: Ori Renaldi (1906015346) dan Faradilla Zahwa (2006015229).
Ibu Doni yang sering kerap disebut Emak Ani merupakan janda tua yang baru saja ditinggalkan oleh suaminya yang telah dipanggil oleh sang maha kuasa. Ibu Doni atau Emak Ani tinggal disebuah kontrakan satu petak dengan kondisi kurang memperihatinkan. Beliau berpenghasilan Rp. 400.000,-/bulan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga seperti mencuci baju, menggosok pakaian, mengepel, serta menyapu. Ibu Doni atau Emak Ani beliau berumur 64 tahun, ia mempunyai masalah kesehatan yaitu kurangnya pendengaran pada telinga, mata yang sudah mulai memutih akibat rabun, batuk yang tidak kunjung henti. Ia mempunyai tanggungan untuk membayar uang kontrakan sebesar Rp. 350.000,-, setiap bulan ibu ani selalu kurang dalam membayar uang bulanan kontrakan. Untuk dapat menjalankan kehidupan sehari-hari, ibu doni hanya memakan seadanya. Ibu doni tinggal bersama dengan cucunya yang menjadi seni musik jalanan.
Alhamdulillah dana yang telah terkumpul dari mencari donatur sebesar Rp. 956.000,- itu kita berikan kepada ibu doni selaku penerima pemberdayaan kaum dhuafa untuk membantu biaya kontrakan yang menunggak pada bulan Januari 2022 serta memberikan paket sembako untuk dapat menghidupi pangan sehari-hari.
Kegiatan itu termasuk kegiatan dakwah lapangan yang lumayan memerlukan waktu dan tenaga yang lumayan berat. Tetapi akan sangat berarti untuk ibu donih untuk melanjutkan kehidupannya, dan juga mendapatkan amal serta pahala dengan saling membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H