Mohon tunggu...
faradila alamri
faradila alamri Mohon Tunggu... -

ketika ku dengar adzan yang ku dengar hanyalah panggilan kiamat ketika kulihat salju yang kulihat hanyalah bulu beterbangan ketika kulihat belakang yang kulihat hanyalah hari perhitunganku -Sitti Rabi'ah Al-adawiyah-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Cintaku Membisu

23 September 2016   21:44 Diperbarui: 23 September 2016   22:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam hari aku duduk dimeja belajarku aku mulai tergoda dengan kertas putih harianku. Seolah-olah mereka memanggilku untuk bercerita tentang yang ku alami tadi dikampus. Tapi … aku tak meneruti keinginan itu, karena aku ingin menyelesaikan tugas-tugasku dulu. Kemudian aku akan bercerita dari awal baiklah….

Hari demi hariku jalani bersamanya berawal dari teman hingga sahabat. Mulailah aku mengubah penampilanku yang kuno menjadi lebih keren dan apa yang terjadi … waaw dia menatapku seolah-olah ia baru saja mengenaliku. Teman-teman nya pun semua kaget dan diantara mereka ada yang jatuh hati kepadaku, tak ku sangka itu membuat denis cemburu hingga ia mulai menjauhiku secara pelan-pelan.

Betapa sedihnya aku. Kehilangan sahabat hanya dikarenakan penampilan yang baru ini. Denis mulai memegang tangan seorang gadis cantik mereka duduk bersama ku dikantin dan memperkenalkan gadis itu dihadapanku. Oohh sungguh betapa hancurnya hati ini.

Selera makanku mulai hilang Roman sahabatnya Denis yang jatuh hati padaku ia begitu kelihatan gembira karena sahabatnya sudah memiliki pacar. Roman pun tak mau kalah dari sahabatnya dia memperkenalkanku kepada pacar Denis dan aku sangat kaget atas perkataan Romis.

Roman : kenalkan Keyla pacar baru ku juga.

Dinda : waah kalian cepet bangat jadiannya, Keyla lo harusnya senang karna lo bisa cepat jadian sama si kapten basket ini.

Aku kaget dan aku berdiri meninggalkan mereka.

Dan Roman mulai merasa bersalah atas perkataannya. Denis mulai merasa salah tingkah dengan kejadian tadi. Ia merasa ada yang salah diantara persahabatan ini.

Aku terdiam di kamar dan menikmati angin malam. Aku berdiri dekat jendela sambil menghadap kearah langit gelap yang dihiasi bintang-bintang. Aku mengingat masalaluku yang gelap dan dihiasi cahaya yang terang. Mungking hidup ini seperti bintang dilangit yang gelap.

Tiba-tiba Romis datang ia memainkan gitar dan bernyanyi dihalaman rumahku. Ia bernyanyi dengan lagu yang sama yang sering Denis nyanyikan ketika kami bersahabat dulu. Lagu itu adalah lagu kesukaan Denis. Ia sering menyanyikan lagu itu ketika ia mempunyai salah kepada seseorang.

Tak kusadari air mata jatuh ketika Romis menyanyikan lagu itu. Aku teringat masa-masa persahabatan itu. Betapa menyesalnya aku tlah merubah penampilanku dikampus. Setelah Romis bernyanyi aku menutup pintu jendelaku dan aku menutup mata hingga pagi tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun