Mohon tunggu...
FARADILA SUBARMAN
FARADILA SUBARMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Halo, saya Faradila Subarman mahasiswa Psikologi di Universitas Pembangunan Jaya. Saya merupakan seorang ceria, humoris, dan mudah bergaul. Saya memiliki hobi menonton film dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kecemasan Sosial Akibat Cyberbullying pada Media Sosial di Indonesia

7 Maret 2023   21:32 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:00 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika seseorang mengalami gangguan kecemasan sosial, tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan terkena gangguan kecemasan lainnya seperti yang disebutkan pada buku "Psychology in Your Life" (Grison & Gazzaniga, 2019).  Gangguan kecemasan sosial yang terjadi dapat memberikan dampak buruk bagi penderitanya, seperti rusaknya hubungan dengan orang-orang terdekat (la Greca & Lopez, 1998).

Selain itu, ketakutan terus menerus yang dialami oleh orang dengan gangguan kecemasan sosial dapat membuat ia terjangkit beberapa gangguan, yaitu selalu terjaga atau sulit untuk tidur, tingkat perhatian rendah, serta konsentrasi yang terganggu. Penyakit hipertensi, sakit kepala, dan masalah usus juga dapat terjadi karena kekhawatiran yang ia alami membangunkan sistem saraf otonom di tubuhnya (Grison & Gazzaniga, 2019).

Pengobatan dan Tindakan Gangguan Kecemasan Sosial

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan sosial dapat diobati dengan beberapa cara, seperti psikoterapi, cognitive behavioural therapy (CBT), dan obat-obatan (Weiten et al., 2018). Psikoterapi merupakan pengobatan psikologis yang dilakukan oleh para terapis untuk mengubah perilaku dan mental seseorang, hal tersebut melibatkan segala macam interaksi antara pasien dan praktisi. 

Cognitive behavioural therapy (CBT) merupakan teknik terapi untuk memperbaiki pemikiran-pemikiran pasien yang menyimpang dan diganti dengan melatih pasien untuk melakukan perilaku baru yang lebih baik. Opsi terakhir dalam pengobatan gangguan kecemasan sosial adalah mengkonsumsi obat anti-kecemasan berupa xanax, ativan, ataupun valium dengan resep dokter (Grison & Gazzaniga, 2019).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun