Mohon tunggu...
FARADILA SUBARMAN
FARADILA SUBARMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Halo, saya Faradila Subarman mahasiswa Psikologi di Universitas Pembangunan Jaya. Saya merupakan seorang ceria, humoris, dan mudah bergaul. Saya memiliki hobi menonton film dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kecemasan Sosial Akibat Cyberbullying pada Media Sosial di Indonesia

7 Maret 2023   21:32 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:00 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"What people think of you will never be as good at providing support as what you think of yourself" -- Katherine Ormerod.

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang saat ini membantu manusia untuk melakukan segala kegiatan dengan efisien dan efektif. Salah satu teknologi yang memiliki perkembangan sangat pesat adalah teknologi di bidang komunikasi dan internet. Wadah untuk berkomunikasi dengan internet adalah media sosial (Azka et al., 2018). Media sosial merupakan berbagai jenis perangkat lunak yang dijalankan oleh internet dengan fungsi untuk hiburan, berkomunikasi, bermain, dan berkolaborasi (Boyd, 2015).

Media sosial terus mengalami perkembangan yang pesat, hal tersebut dapat ditandai dengan peningkatan para pengguna media sosial tahun ke tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh We Are Social, tercatat di Indonesia mengalami peningkatan jumlah pengguna aktif media sosial sebesar 12,35% atau sebanyak 191 juta jiwa pada Januari 2022 daripada tahun sebelumnya yang hanya 170 juta jiwa (We Are Social, 2022).  Kemudahan untuk mengakses segala macam fitur tersebut memiliki dampak negatif ataupun positif bagi para penggunanya. 

Dampak positif dari media sosial diantaranya, dapat berinteraksi, memperluas relasi, wadah untuk mengekspresikan diri, dan kemudahan untuk mendapatkan informasi dengan cepat (Rafiq, 2020). Sedangkan, Elia (2009) memberikan beberapa pernyataan dampak negatif dari penggunaan media sosial, yaitu tingkat produktivitas menurun, rendahnya kemampuan sosial, berbagai macam kegagalan studi, dan pengasingan diri.

Apa Itu Cyberbullying?

Pengasingan diri yang dilakukan sangat mungkin terjadi karena adanya perilaku kekerasan verbal dalam bermain media sosial yaitu cyberbullying. Cyberbullying merupakan tindak kejahatan yang terjadi di media sosial dengan melontarkan kata-kata kasar, mengejek, mengintimidasi, meneror, serta mempermalukan seseorang sehingga menyebabkan kerugian bagi individu tersebut (Soma & Karneli, 2020). 

Hal ini mencakup dengan kegiatan mengirimkan komentar ujaran kebencian yang merendahkan dan juga menyakitkan (Hinduja & Patchin, 2011). Pengaruh buruk pun dapat terjadi dengan berbagai macam dampak seperti, tingkat kepercayaan diri yang menurun, ketakutan, depresi, emosi, gangguan psikologis, dan sebagainya.

Jernaro dkk., melakukan sebuah penelitian yang menghasilkan bahwa orang-orang yang mengalami cyberbullying di media sosial menunjukkan adanya gangguan psikologis dengan posisi tertinggi diduduki oleh gangguan kecemasan sosial dengan total 17,5% dan 20,5%  lainnya hanya memperlihatkan tanda-tanda dari gangguan kecemasan (Gerald et al., 2011). Selanjutnya, Vriends et al., (2013) mengungkapkan bahwa di Indonesia itu sendiri persentase orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial  sebesar 15,8%.

Dalam penelitian oleh Sundaram et al., (1983) menemukan adanya hubungan antara gangguan kecemasan sosial dan cyberbullying dengan persentase 44,89% laki-laki memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang hanya berjumlah 40,82%. Hal tersebut juga dapat merujuk pada bunuh diri akibat kecemasan yang diperoleh dari kasus cyberbullying jika tidak diurus dengan baik (Hinduja & Patchin, 2011). Sehingga dalam fenomena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa korban cyberbullying di media sosial kebanyakan mengalami gangguan kecemasan sosial.

Apa Itu Gangguan Kecemasan dan Gangguan Kecemasan Sosial?

Gangguan kecemasan merupakan gangguan yang diidentifikasikan dengan rasa khawatir yang berlebihan (Weiten et al., 2018). Pada DSM-5 gangguan kecemasan terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu  gangguan panik,  fobia spesifik, gangguan kecemasan umum, agorafobia, dan gangguan kecemasan sosial (Weiten et al., 2018). Pada bahasan diatas tersebut bahwa tipe dari gangguan kecemasan yang dialami oleh para korban cyberbullying di media sosial adalah gangguan kecemasan sosial yang merupakan ketakutan akan pandangan secara negatif  dilakukan oleh orang lain dalam lingkungan sosial (Grison & Gazzaniga, 2019).

Gangguan kecemasan sosial marak terjadi akhir-akhir ini dikarenakan jumlah penggunaan media sosial yang semakin meningkat. Gejala-gejala yang dialami oleh penderita gangguan kecemasan sosial di antaranya adalah seorang individu menghindari segala macam interaksi sosial di lingkungan sekitarnya, tidak dapat membuat percakapan dengan baik, dan tekanan psikologis (Grison & Gazzaniga, 2019).

Dampak dari Gangguan Kecemasan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun