Mohon tunggu...
Faradhitya LIP
Faradhitya LIP Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloo

have courage and be kind -Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Jurnal: Meningkatkan Motivasi Kerja Melalui Gaya Kepemimpinan yang Tepat

7 Januari 2023   00:12 Diperbarui: 7 Januari 2023   00:23 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Organisasi membutuhkan seorang pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang baik dan kepekaan terhadap situasi sekitar untuk memimpin dan memajukan suatu organisasi dan sumber daya manusia. Kepemimpinan bertindak sebagai jembatan antar pihak – pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan pemimpin kemudian memberikan acuan dan motivasi bagi mereka untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan motivasi, karena keberhasilan manajer dalam mengerakkan sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Motivasi adalah persyaratan dasar untuk  kepemimpinan. Karena selama kita berada dalam peran kepemimpinan, kita harus memotivasi bawahan atau sumber daya manusia organisasi. Kepemimpinan menjadi faktor penting dalam organisasi dan berdampak kuat dalam mempertahankan atau mengubah budaya organisasi. Oleh karena itu kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi anggota kelompok agar mau melalukan kegiatan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.

 

TINJAUAN PUSTAKA

  1. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen Sumber Daya Manusia (human resources management) merupakan suatu proses dalam pengelolaan manusia atau seseorang melalui, sebuah perencanaan, rekruitasi, seleksi, pelatihan dan pengembangan, pemberian kompensasi, kesehatan dan keselamatan kerja, karier dan juga menjaga hubungan industrial sampai pemberhentian hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan serta peningkatan kesejahteraan. Kasmir (2016:6).

  1. MOTIVASI

Fahmi (2016:87) menyatakan bahwa motivasi yaitu aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Sedangkan menurut Mangkunegara (2017:93) mendefinisikan motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakkan pegawai atau seseorang agar mampu mencapai tujuan.

Kajian Rusmitasari dan Mudayana (2020) tentang kepemimpinan dan motivasi kerja tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa faktor kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja tenaga kesehatan di Puskesmas. Kemudian penelitian dari Nurbaeti dan Hartika (2016) tentang motivasi kerja petugas kesehatan di Puskesmas Walenrang Kabupaten Luwu, menunjukkan bahwa ada hubungan insentif, perhatian, prestasi dengan motivasi kerja tenaga kesehatan di puskesmas. Dapat dijelaskan bahwa kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan motivasi.

  1. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah gaya  pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar mau untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif sesuai dengan petunjuk pemimpin, oleh karena itu gaya kepemimpinan pemimpin digunakan untuk mengarahkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar mereka dapat menggunakan seluruh ketrampilannya untukmencapai motivasi kerja (Wahab, 2014).

  1. GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan yaitu merupakan cara seorang pemimpin untuk memengaruhi perilaku bawahan agar dapat bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang ditunjukan seorang pemimpin dapat memberikan arahan kepada bawahan merupakan hal penting lain yang harus dipahami oleh seorang pemimpin. (Hasibuan, 2016).

Menurut Famakin & Abisuga (2016:5) teori jalan-tujuan (path-goal theory) memuat empat tipe gaya kepemimpinan, yaitu:

  • Gaya kepemimpinan direktif, adalah perilaku yang diarahkan pada pemimpin untuk bawahan mereka dengan memberitahu mereka apa yang harus dilakukan, menjadwalkan dan mengoordinasikan pekerjaan, memberi arahan khusus dan menjelaskan kebijakan, aturan dan prosedur.
  • Gaya kepemimpinan suportif, adalah perilaku yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan preferensi bawahan dengan memperhatikan kesejahteraan mereka dan menyediakan lingkungan kerja yang ramah dan mendukung secara psikologis.
  • Gaya kepemimpinan partisipasif, adalah perilaku mendorong karyawan untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan, terutama dengan berkonsultasi dengan karyawan, dan mempertimbangkan pendapat dan saran karyawan selama pengambilan keputusan.
  • Gaya kepemimpinan berorientasi prestasi, diarahkan untuk mendorong keunggulan kinerja melalui pengaturan tujuan yang menantang, mencari peningkatan, menekankan keunggulan dalam kinerja dan menunjukkan keyakinan bahwa bawahan mampu mencapai standar kinerja yang tinggi.
  1. KINERJA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun