Mohon tunggu...
Faradhitya LIP
Faradhitya LIP Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloo

have courage and be kind -Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi dan Pemberian Makanan Tambahan, Upaya Edukasi Pencegahan Stunting di Desa Medono

27 Januari 2022   21:21 Diperbarui: 27 Januari 2022   21:22 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Stunting (kerdil) adalah kondisi balita memiliki tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan usianya. Kondisi ini diukur dengan tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.  Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam jangka  waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Dengan demikian, dalam upaya pencegahan stunting yang akan dilakukan dengan upaya kegiatan, sebagai berikut:

1. Sosialisasi Online Pencegahan Stunting Sejak Dini.

Banyak masyarakat yang minim terhadap pengetahuan tentang pentingnya mencegah dan menanggulangi stunting di masa pandemi covid-19 ini. Maka dari itu, dengan adanya kegiatan sosialisasi online ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, membangun kesadaran, dan inovasi masyarakat mengenai bagaimana cara pencegahan stunting.

Kegiatan penyuluhan sosialisasi online ini adalah kegiatan non fisik yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah online dan diskusi online dengan materi pembahasan cegah stunting sejak dini dengan sasarannya ibu yang memiliki balita di Desa Medono, Kota Pekalongan. Kemudian untuk sosialisasi menggunakan aplikasi media komunikasi WhatsApp, dengan sasaran yang memiliki aplikasi WhatsApp akan bergabung pada Grub Whatsapp penyuluhan sosialisasi online, pada saat sosialisasi berlangsung akan diberikan materi dalam bentuk Power Point dan kemudian akan dijelaskan didalam chatting grub sosialisasi yang sudah disediakan mengenai bagaimana pencegahan stunting sejak dini. Setelah materi diberikan dan dipahami oleh sasaran program kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

2. Pembagian dan Peenempelan Poster Pencegahan Stunting.

Masyarakat masih kurang peka tentang pencegahan stunting. Dengan adanya kegiatan ini, betujuan untuk mendorong tingkat kesadaran para ibu dan juga masyarakat agar tidak terkena stunting dan dapat memahami lebih baik bagaimana cara pencegahan stunting. Pelaksanaan kegiatan pembagian dan penempelan poster dilakukan dengan menggunakan metode ceramah secara langsung serta edukasi terkait dengan isi materi yang berada di poster, kemudian berkunjung langsung kerumah masyarakat. Untuk menempelkan poster dan juga menempelkan ke tempat -- tempat yang mudah terlihat oleh masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Media yang digunakan pada saat kegiatan berlangsung adalah menggunakan media poster.

3. Pembagian Makanan Tambahan (PMT) Bubur Kacang Hijau.

Pelaksanaan kegiatan intervensi ini, adalah program penyuluhan pemberian makanan tambahan berupa bubur kacang hijau, agar dapat menambah wawasan, mendorong motivasi, dan menambah ide kreasi untuk asupan makan bagi para calon ibu/ ibu yang memiliki balita agar tidak terkena stunting dan dapat memahami lebih baik bagaimana cara pencegahan stunting dengan memahami asupan makanan yang bernutri baik untuk pertumbuhan balita.

Pelaksanaan kegiatan program pembagian makanan tambahan ini menggunakan metode door to door atau mengunjungi ke rumah sasaran masyarakat langsung. Realisasi pelaksanaan kegiatan pembagian makanan tambahan yaitu membuat bubur kacang hijau dengan bahan- bahan, seperti kacang hijau, gula merah, gula pasir sesuai selera, daun pandan, dan air secukupnya. Kemudian cara memasaknya adalah cuci bersih kacang hijau, kemudian rendam kacang hijau selama 1 jam kemudian tiriskan kacang hijau, masak air sampai mendidih lalu masukan kacang hijau yang sudah direndam sampai kacang hijau empuk, ikat daun pandan campur dengan kacang hijau, kemudian masukkan gula merah dan juga gula pasir, masak sampai gula larut, jika sudah siap, bubur kacang hijau siap dimasukkan kedalam cup gelas kemudian di tutup dan dibagikan.

Kasus stunting yang masih terus meningkat hingga saat ini membuat kita harus tetap menjaga kesehatan dan asupan makanan bergizi yang baik terutama kesehatan anak dan keluarga, dengan adanya program upaya pencegahan yang dilaksanakan  ini, yaitu yang pertama Sosialisasi Online "Ayo Cegah Stunting Sejak Dini", kedua Pembagian Poster Pencegahan Stunting, dan yang ketiga Pemberian Makanan Tambahan Bubur Kacang Hijau. Yang diharapkan masyarakat sekitar dapat meningkatkan sikap positif terhadap pencegahan stunting, dan penyuluhan seperti kegiatan tersebut dapat diterapkan lebih luas pada masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun