[caption id="attachment_174019" align="aligncenter" width="300" caption="Lets get some #Sufism Dude"][/caption] By@Photography merupakan pelopor konsep Islamic Photography di Indonesia, mungkin di dunia. Sejak kemunculannya pertengahan tahun (Juni) 2009, By@Photography berusaha mengembangkan foto yang mengandung unsur positif, kritik sosial budaya dan human interest. Maka kami pun berusaha mengembangkan konsep foto tersebut menjadi kesatuan yang epik. Yang dapat memberikan stimulus positif bagi masyarakatnya. Foto yang baik tentunya akan menimbulkan hal yang baik. Misalnya, foto para Sahabat Nabi, para ulama, ataupun tempat ibadah (Mekah, dll) yang apabila melihat foto tersebut, merasa sejuk ataupun meningkatkan gairah keimanan. Maka foto tersebut membawa kebaikan, begitu pun dengan fotografernya, insya Allah akan mendapatkan pahala. Namun, modernisasi seperti ini, banyak kalangan yang merasa enggan dengan Islam, karena melulu menyoalkan masalah teroris, jihad dan hijab. Tentunya padangan seperti itu akan menjauhkan eksistensi Islam pada umumnya. Selain itu, banyak kalangan yang sinis terhadap seni. Karena dianggap selalu bertentangan dengan nilai agama. Saat dunia berlari, kita masih sibuk mengecangkan ikat pinggang. Saat dunia sudah berikir kreatif, kita masih berfikir konservatif. Saat dunia mulai diguncang, kita masih debat kusir antara jihad dan teroris. Saat dunia mulai terbang dengan pesawat, kita masih memperdebatkan cara membuat pesawat kertas yang baik! Hey, Dude, come on sudah saatnya kita tidak lagi debat kusir yang tentunya akan membawa kita kedalam posisi statis dan jatuh dramatis! Akh, kami pun merasa resah dengan munculnya argumtasi argumentasi seperti itu. Karena tentunya hal itu akan mendeskreditkan Islam. Dan menjauhkan Islam dari mereka yang ingin dan mau belajar agama rahmatan lil alamin. Saatnya kita berfikir kreatif, bagaimana menjadikan sesuatu yang menarik dan juga bermanfaat bagi kita khususnya, dan bagi masyarakat umumnya. Karenanya kami pun berusaha menjembatani antara unsur Islam, seni, etika dan kehidupan sehari hari. Kami mencari rumusan proporsional yang tentunya tidak mengganggu esesnsi Islam itu sendiri. Etika! Ya, kami merumuskan Islamic Photography dengan menjunjung tinggi etika. Etika berbicara tentang ‘pantas atau tidak pantas’ kah seseorang dalam mempublikasikan sebuah fotonya. Disinilah kami menemukan rumusan eksentrik yang mampu mengkolaborasikan antara Islam, seni, etika dan kehidupan sehari hari. Dimana keempatnya saling besinergi, tidak saling bersebrangan dan tidak saling menghujam. Jadi, tidak melulu foto Islam tentang masjid, orang solat, orang berhijab, ibu-ibu pengajian majelis taklim ataupun lainnya. Melainkan kami memotret aktifitas mereka yang ‘baik dan pantas’ yang mampu menyiratkan unsur keislaman, sosial, budaya, kehidupan sehari-hari ataupun unsur sufistik. Kami pun berusaha tidak membatasi Islam yang luas nan begitu indah menjadi seonggok kayu yang dapat dijadikan boomerang. Kami tahu, wacana Islamic Photography telah muncul telah lama. Tapi kami yakin, hanya By@Photography yang memiliki konsep Islamic Photography seperti ini, yang mampu mengkolaborasikan dan mensinergikan antara Islam, seni, etika dan kegiatan sehari hari. Bukan hanya sebatas words ‘Islam’ saja. Dan bukan berarti objek yang kami abadikan harus serta merta ber-KTP Islam. Kami pun berusaha merangkul ‘Harmony In Diversity’ dengan yang lainnya, merangkul keharmonisan dalam perbedaan. Dan tetap menjunjung tinggi lakum dinukum waliyadin. Salam Hangat, Farabi Ferdiansyah
By@Photography Aby: 0856-9281-6135 Info.by_photography@yahoo.com FB: By@Photography || Twitter: @By_Photography
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H