Mohon tunggu...
Farabi Ferdiansyah
Farabi Ferdiansyah Mohon Tunggu... penulis buku, skenario dll dan fotografer freelance -

Aku adalah penulis muda dan penikmat/pembuat produk jurnalistik. Berusaha mencerahkan umat dengan karya jurnalistiknya (buku, skenario dan foto) Jabat tanganku, dan kita akan berkawan. Abhie_by@yahoo.com worldabhie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analogi Revolusi Negeri Autopilot

12 Januari 2012   17:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_155592" align="aligncenter" width="300" caption="Mahasiswa Bersatu"][/caption] Singkat saja. Negeri ini layaknya negeri yang tidak ada pemimpin. Jika diibaratkan dengan pesawat, maka pesawat ini dijalankan dengan autopiliot (pengaturan otomatis), artinya tidak ada pilot (pemimpin) yang menjalankan pesawat. Hal ini tentunya sangat membahayakan para penumpang (Rakyat) di dalam pesawat. Sebab, saat adanya badai, ataupun cuaca buruk tidak ada pilot yang dapat mengendalikan pesawat dengan baik. Padahal sekarang ini banyak sekali badai (kasus) yang sedang menerpa pesawat (negara). Ya, hanya tinggal menunggu waktu kapan pesawat itu akan mengalami kejatuhan (crash landing). [caption id="attachment_155593" align="aligncenter" width="300" caption="Pemimpinnya lupa kalau dirinya adalah pemimpin"]

1326388243556348611
1326388243556348611
[/caption] Padahal seperti yang dketahui bahwa pesawat (negara) ini ada pilotnya (pemimpin). Tapi, kok seperti (autopilot) tidak ada pemimpin? Beragam badai (kasus) terus berlalu begitu saja,tanpa dihadapi ataupun ditaklukkan. Ya, maka maskapai pemilik pesawat (mahasiswa, stake holder) dan penumpang harus segera melalukan inovasi yakni mendesak pilot untuk melakukan pendaratan darurat. Jika tidak pastinya, pesawat akan mengalami crash landing (terjatuh). Permasalahannya adalah pilot tersebut seperti tidak sadar kalau pesawatnya sedang diterpa beragam badai serta cuaca buruk. [caption id="attachment_155594" align="aligncenter" width="300" caption="Hanya sebagai "]
13263885681363831941
13263885681363831941
[/caption] Lalu, pilihannya hanya dua, pilot tersebut mengundurkan diri, atau adanya gerakan revolusi dari para stake holder (mahasiswa) dan para penumpang (rakyat) untuk menurunkan pilot/pesawat  mendarat darurat. Epilog: Tulisan ini dibuat setelah penulis menonton program acara Sarah Sehan Anak Negeri di Metro TV (12/01), yang kali ini mengangkat tema, Selamatkan Negeri Autopilot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun