Mohon tunggu...
Fara AudinaLubis
Fara AudinaLubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah berenang, membaca buku dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendukung Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Sistem Politik Indonesia

11 Juli 2023   14:12 Diperbarui: 11 Juli 2023   14:14 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian tau apa partisipasi masyarakat sipil dalam sistem politik Indonesia? Bagaimana contoh partisipasi tersebut? Dan apa saja permasalahan yang terjadi antara masyarakat sipil dengan pemerintah?

Nah disini kita akan membahas tentang pentingnya partisipasi masyarakat sipil dalam sistem politik indonesia agar terciptanya jembatan antara rakyat dan pemerintah dan disini kita juga akan membahas apa saja permasalahan yang terjadi antara rakyat dan pemerintah.

Jadi, partisipasi masyarakat sipil dalam sistem politik Indonesia adalah elemen penting untuk menjaga keberlanjutan demokrasi dan meningkatkan kualitas kehidupan demokratis di negara ini. 

Banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh organisasi masyarakat sipil dalam mengimplementasikan perannya kepada pemerintah. Contohnya adalah dalam hal peran pemerintah untuk menciptakan ruang partisipasi yang terbuka, pada umumnya di berbagai daerah dikritik oleh kalangan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Jika diletakkan dalam kerangka pembangunan demokrasi dan upaya pengembangan masyarakat sipil, menurut mereka, ruang partisipasi yang diberikan kepada warga itu sebenarnya masih terbatas, bukan partisipasi yang memberikan posisi warga secara bersifat otonom, tetapi lebih pada konteks partisipasi yang meletakkan posisi warga sebagai objek atau justifikasi belaka. 

Contoh lainnya adalah terkait dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah, oleh banyak kalangan OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) pola pendekatannya dianggap masih menggunakan pendekatan “proyek”, bukan pada substansi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini mengakibatkan program pemberdayaan dan dana pemerintah tidak hanya ditolak namun bahkan ditentang oleh banyak OMS yang menuntut agar yang dijadikan penekanan adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan suara dan perwakilan masyarakat yang sesungguhnya yang lebih dekat dengan aktivitas dan dapat ditangkap lebih mendalam oleh OMS.

Nah untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beberapa cara untuk mendukung partisipasi masyarakat sipil dalam sistem politik yaitu sebagai berikut:

1. Pendidikan politik: Memberikan pendidikan politik yang inklusif dan terjangkau kepada masyarakat sipil untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang sistem politik, hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta pentingnya partisipasi politik dalam pengambilan keputusan.

2. Peningkatan akses informasi: Meningkatkan akses masyarakat sipil terhadap informasi politik yang relevan, seperti kebijakan publik, proses legislasi, dan tindakan pemerintah. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta memperkuat kebebasan pers dan akses informasi publik.

3. Pembentukan jaringan dan organisasi masyarakat sipil: Mendorong pembentukan jaringan dan organisasi masyarakat sipil yang kuat dan mandiri untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Ini dapat mencakup LSM, kelompok advokasi, dan lembaga yang mewakili berbagai sektor dan isu masyarakat sipil.

4. Fasilitasi ruang partisipatif: Membuka ruang partisipatif di tingkat lokal, regional, dan nasional, di mana masyarakat sipil dapat berdialog dengan pemangku kepentingan politik, seperti pemerintah, partai politik, dan lembaga legislatif. Forum seperti pertemuan publik, dialog terbuka, atau konsultasi publik dapat memfasilitasi partisipasi aktif masyarakat sipil dalam pengambilan keputusan politik.

5. Pemberdayaan masyarakat sipil: Meningkatkan kapasitas masyarakat sipil melalui pelatihan, pendanaan, dan dukungan teknis agar mereka dapat berpartisipasi secara efektif dalam sistem politik. Ini dapat melibatkan pelatihan keterampilan advokasi, manajemen organisasi, dan pemahaman tentang proses politik.

6.Perlindungan dan penghargaan terhadap aktivis masyarakat sipil: Mendorong perlindungan hukum dan keamanan bagi aktivis masyarakat sipil yang berperan penting dalam memperjuangkan hak-hak warga negara dan memperkuat demokrasi. Penghargaan terhadap upaya dan kontribusi mereka juga dapat memberikan insentif positif untuk partisipasi aktif.

7.Memperkuat keterlibatan pemuda: Meningkatkan keterlibatan pemuda dalam politik dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Ini dapat melibatkan program pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan, dan pembentukan forum pemuda yang berfungsi sebagai platform untuk suara dan aspirasi pemuda.

Dukungan terhadap partisipasi masyarakat sipil dalam sistem politik Indonesia harus menjadi upaya yang berkelanjutan dan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat sipil dapat berperan aktif dalam mempengaruhi kebijakan publik, memperkuat akuntabilitas pemerintah, dan membangun sistem politik yang lebih inklusif dan demokratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun