Mohon tunggu...
Farah Nailal Azzah
Farah Nailal Azzah Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang pelajar/mahasiswa dan belajar di program studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

baca, bicara, buat kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyongsong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

29 Januari 2021   19:58 Diperbarui: 29 Januari 2021   20:13 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Berdasarkan hal tersebut maka ketiga sektor diatas perlu mendapat perhatian dari pemerintah baik peran pemerintah menjaga dan mendorong pertumbuhan ketiga sektor tersebut maupun kerjasama dan sinergi dengan lembaga-lembaga terkait dan swasta dalam mendukung industri pada sektor tersebut, sehingga peran dan kontribusi sektor tersebut akan mendukung dalam mencapai akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan secara tepat dan efisien.

Bonus Demografi dan Jumlah Angkatan Kerja    

            Saat ini, Indonesia telah memasuki fase bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari pada penduduk usia non produktif. Namun, melimpahnya sumber daya manusia yang dimiliki saat ini ternyata menimbulkan permasalahan baru, yaitu naiknya angka pengangguran. Untuk itu, penting untuk mengetahui bagaimana kondisi angkatan kerja dan  bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

            Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Pada Februari 2020 angka TPT mencapai 4,99 persen dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 5,01 persen. Sementara itu, jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 meningkat sebanyak 1,73 juta orang dari tahun sebelumnya, menjadi 137,91 juta orang. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada Februari 2020, terdapat penduduk bekerja sebanyak 131,03 juta orang dan yang menganggur sebanyak 6,88 juta orang. Dibanding tahun 2019, jumlah penduduk bekerja bertambah 1,67 juta orang dan pengangguran bertambah 60 ribu orang. Peningkatan jumlah angkatan kerja tidak diiringi dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada Februari 2020, TPAK tercatat sebesar 69,17 persen, turun 0,15 persen poin dibandingkan Februari 2019. Penurunan TPAK mengindikasikan adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.
           Berdasarkan Tingkat Pendidikan, jumlah pengangguran indonesia dalam 5 tahun terakhir ditempati oleh masyarakat berpendidikan Sekolah Menengah (SMA / SMK Sederajat). Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang menetapkan minimum kualifikasi untuk lapangan pekerjaan adalah Diploma dan Sarjana. Serta kurangnya kemampuan individu yang dimiliki sehingga menyulitkan bagi masyarakat berpendidikan sekolah menengah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Sementara itu, jika dilihat dari usia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, rata-rata usia produktif  penduduk di Indonesia tertinggi berada pada rentang umur 10-24 tahun. Sedangkan penduduk usia 60 tahun keatas hanya sedikit yang masih produktif.

                                                        Gambar 2.Tingkat Pengangguran Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Dalam Persen)

pegangguran-pendidikan-60140485d541df4c132baef2.png
pegangguran-pendidikan-60140485d541df4c132baef2.png
                                                                                               Sumber: Badan Pusat Statistik, 2021

             Dengan memperhatikan data yang sudah ada, maka pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan baik itu paket kebijakan ekonomi yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2015 maupun dengan mengoptimalkan fungsi Kartu Prakerja. Hanya saja penyerapan untuk kartu prakerja belum memenuhi dari jumlah usia produktif di indonesia, sehingga dalam penyerapan tenaga kerja belum optimal. Dari 43 juta pendaftar, yang lolos verifikasi 19 juta orang, jadihanya 1 dari 4 orang yang mendaftar yang mendapatkan Kartu Prakerja

             Melihat kondisi ini, ada beberapa saran kebijakan sehingga ke depannya pemerintah dapat mengurangi angka pengangguran. Pertama, adanya pembaruan kebijakan yang lebih relevan dengan kondisi saat ini. Kedua, perluasan penerima kartu prakerja serta pengoptimalan anggaran yang digunakan, serta menambah jumlah sertifikasi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ketiga, meningkatkan lapangan pekerjaan sehingga tenaga kerja dapat terserap dengan baik sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran.

Perkembangan Teknologi sebagai Faktor Pendorong Ekonomi

           Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Menurut Suparmoko (1990), salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB (Produk Domestik Bruto). Perkembangan output yang digunakan dalam pengukuran pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Menurut teori pertumbuhan neoklasik yang salah satunya dikembangkan oleh Robert Solow, tingkat pertumbuhan output tergantung pada tingkat akumulasi atau pembentukan modal, jumlah penggunaan tenaga kerja, dan teknologi.

          Robert Solow menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi tingkat output adalah teknologi. Salah satu cara untuk mengukur pengaruh teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari TFP (Total Factor Productivity). TFP merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi selain tenaga kerja dan modal. TFP dianggap sebagai kemajuan teknologi yang eksogen. Sadono Sukirno (2004) menyatakan bahwa kemajuan teknologi dapat mengarah kepada pertumbuhan output per tenaga kerja yang berkelanjutan. Dalam kajian ini, kemajuan teknologi dilihat dari kapital per tenaga kerja efektif atau tenaga kerja yang sedang bekerja. Perkembangan teknologi di Indonesia selama periode 2011-2019 ditunjukkan pada Gambar 5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun