Lantas bagaimana dengan para mahasiswa yang sedang berjuang untuk dapat mengambil andil di berbagai pekerjaan yang ternyata pekerjaan itu nantinya tidak lagi memerlukan manusia untuk menyelesaikannya?
Sebenarnya jawabannya sangat mudah namun sulit untuk di pertahankan. Karna kita sebagai mahasiswa adalah generasi penerus dan kita akan melahirkan penerus kita pada masa mendatang.
 jadi kita sama-sama harus bisa bertahan dan bisa mengimbangi kehidupan modern, dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebelumnya didasari dengan karakater dan keilmuan keagamaan yang kuat.
Dengan memiliki karakter dan keimanan yang kuat itulah, nilai-nilai humanis akan tetap tertanam dalam setiap jiwa kita dan generasi penerus kita. Sehingga, sehebat apapun teknologi yang dikuasai tidak akan membunuh sisi humanisnya sebagai manusia, dan membanggakan robot yang dapat bertindak lebih pintar dan lebih gesit daripada manusia.
Kemajuan teknologi yang kita kuasai jangan sampai menjadikan manusia bersifat robot yang tak berperasaan (manusia robotic) yang karakternya tertukar dengan robot buatan manusia yang berjiwa humanis (robot humanic, humanoid), yang karakternya diprogram lebih humanis daripada pembuatnya.
Refrensi :
(https://sampaijauh.com/tenaga-robot-vs-manusia-23572)