Penanaman atau metode pendidikan karakter di era digital ini dilakukan oleh guru mulai dari anak tingkat dasar, yaitu (1) Guru dapat memberikan siswa pengarahan seperti dibekalinya kemampuan literasi digital, (2) Guru memberikan pembiasaan yang baik dan benar untuk siswa, (3) Guru memgajarkan keteladanan bagi siswa juga kedisiplinan, (4) Pemberian penguatan dalam menyaring berita-berita agar tidak terjerumus berita hoaks, (5) Mengajarkan siswa untuk menggunakan gawainya dengan cerdas, yaitu untuk kebutuhan dalam mengakses pembelajaran lewat digital, (6) Pemberian hukuman jika siswa melakukan kesalahan dan atau pelanggaran agar menjadikan pembelajaran bagi siswa untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.Â
Penanaman pendidikan karakter sebenarnya tidak hanya ditanamkan dan diberikan oleh guru saja namun juga dapat dari orang terdekat terlebih dahulu yaitu keluarga.
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak dalam pembentukan kepribadian. Orangtua merupakan pihak yang dapat membentuk karakter seorang anak. Studi literatur membuktikan, bahwa anak-anak dapat memiliki karakter yang baik jika tumbuh di lingkungan yang berkarakter.Â
Pendidikan karakter di keluarga dapat diperoleh dalam keadaan sadar dan tidak sadar jadi orangtua harus bisa merangkul, mengayomi, dan membentuk karakter anak dengan baik.Â
Meskipun tidak sedikit dari orangtua mereka yang mengalami perceraian dan banyak menimbulkan dampak negatif , namun mereka tetap harus bertanggung jawab. Sang anak harus dapat kasih sayang dan perhatian yang lebih ekstra namun bukan untuk dimanjakkan melainkan diberikan hal-hal positif yang dapat menunjang kehidupannya dengan baik dan benar.
Saat ini anak-anak kaum generasi z telah mengenal dunia digital, sangat besar peranan orang tua dalam menguatkan karakter anak-anaknya agar tidak terjerumus oleh hal yang tidak benar.Â
Peranan yang dapat diberikan oleh orang tua bisa berupa (1) Pemberian pendampingan ke anak dalam penggunaan gawai atau ponselnya, (2) Orangtua sebagai pendidik anak juga harus mengupayakan dapat berinteraksi sehari-hari tentang bagaimana penggunaan teknologi dengan baik dan benar, (3) Berikan batasan waktu di dalam ponselnya agar anak mengerti waktu untuk melakukan aktivitas lain selain bermain video game dalam ponselnya.
Jika anak sudah menguatkan penanaman pendidikan karakter di kehidupan sehari-hari dan cara-cara menghadapi dunia digital dengan baik dan benar, maka mereka akan dapat membangun perdamaian di dunia maya. Kekhawatiran kita dapat tereliminasi. Mendidik karakter anak di era digital merupakan sebuah alternative yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Peranan orangtua dan pengajar sangatlah penting untuk memupuk karakter yang baik untuk penerus bangsa.
Maka dari itu, sangatlah penting mengapa harus ada pendidikan karakter di era digital ini bagi kaum generasi z yaitu pendidikan karakter akan menjadi benteng dalam diri setiap individu, dapat menyaring informasi dengan cerdas, bijak sebelum bertindak, mengetahui sikap yang seharusnya ditunjukkan, dan menjadikan individu untuk berfikir ulet, kreatif, dan inovatif.Â
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Benninga et al., (2003) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penerapan karakter yang baik pada peserta didik dapat memberikan efek yang positif terhadap pencapaian akademik siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H