Rampal Celaket - Jelang pergantian tahun, harga bahan pokok di Kota Malang terbilang cukup stabil, tetapi daya beli masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun seelumnya.
"Menjelang natal tempo hari, beberapa kebutuhan pokok memang mengalami kenaikan harga, seperti cabai rawit; telur; sayuran; tomat juga daging ayam, namun sejak kemarin harganya sudah mulai turun. Harga bahan pokok lainnya cenderung stabil, tapi pembelinya tidak sebanyak tahun sebelumnya" ujar Sriatin pada Rabu, 28 Desember 2022.
Menurut Sriatin yang merupakan salah satu pedagang di Pasar Krempyeng, tahun ini pasar tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, terutama sebelum pandemi covid-19. Â Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya penjual yang hingga siang hari masih memiliki banyak barang dagangan yang belum terjual. Sriatin juga menambahkan kalau stok bahan pokok jumlahnya tidak berlebih namun dapat dipastikan cukup untuk masyarakat, tetapi memang masyarakat yang datang ke pasar tidak banyak.
Ju yang juga merupakan pedagang di Pasar Krempyeng menambahkan, bahwa seusai pasar tutup, ia akan berkeliling ke rumah penduduk sekitar untuk menjajakkan dagangannya yang belum habis. Hal tersebut ia lakukan lantaran sayuran yang ia jual tidak selalu dapat disimpan lama, sehingga harus segera dijual agar tidak terbuang begitu saja.
Baik Sriatin maupun Ju mengatakan bahwa keduanya tidak mengetahui penyebab menurunnya pembeli menjelang tahun baru 2023 kini, sementara saat pandemi Covid-19 sedang tinggi, daya beli masyarakat sekitar Pasar Krempyeng cukup stabil.
"Pasar Krempyeng sendiri memiliki beragam pedagang dan barang yang dijual, sehingga kebutuhan pangan pokok masyarakat setempat, dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus pergi ke tempat lain yang lebih jauh. Selain itu kondisi pasar juga masih baik, sehingga tidak ada alasan tidak nyaman bagi masyarakat pergi berbelanja di pasar tersebut" ujar Ju
Bahan pokok yang dijual di Pasar Krempyeng, mayoritas merupakan hasil panen ataupun hasil ternak dari para pedagang disana. Sehingga kondisi dan kualitasnya dapat dijamin senantiasa masih segar dan baik. Masing-masing pedagang juga membawa bahan dagangan dalam jumlah yang diperkirakan cukup untuk masyarakat sekitar.
Sriatin menyampaikan bahwa dugaan sementara penyebab jumlah pembeli menurun jelang tahun baru ialah banyak yang pergi liburan akhir tahun, lantaran sudah 2 tahun tidak dapat menikmati liburan akhir tahun secara bebas karena masih pandemi. Faktor lain yang diduga menjadi penyebab menurunnya pembeli bahan pokok di Pasar Krempyeng ialah penjualan online, yang memudahkan pembeli memperoleh bahan pokok tanpa harus keluar rumah dan dapat dilakukan kapanpun darimanapun.
Sriatin dan juga Ju berharap bahwa kondisi menurunnya jumlah pembeli ini tidak berlangsung lama, sehingga barang dagangan yang sudah mereka panen ataupun siapkan dapat terjual hingga habis setiap harinya. Hal tersebut bukan hanya mempengaruhi pendapatan mereka, namun juga hasil panen yang tidak terjual tentu membuat penjual justru kebingungan harus diapakan agar tidak membusuk dan tetap dapat dimanfaatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H