Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu Faqih Wijaya
Muhammad Ibnu Faqih Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Lulusan Ekonomi Pembangunan yang terjun di Dunia Penulisan (harusnya jadi analis malah jadi penulis)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenapa Kau Meninggalkanku?

13 Maret 2023   23:15 Diperbarui: 13 Maret 2023   23:24 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita: "Aku tahu kamu mencintai aku, tapi kamu harus menghormati kenyataan. Aku sudah pergi, dan kamu harus menjalani hidupmu dengan baik."

Tiba-tiba pria itu terbangun disebuah kuburan sambil memandangi foto wanita yang dicintainya dengan penuh kasih sayang.

Pria: "Aku merindukanmu begitu dalam."

Tidak ada jawaban dari wanita itu, hanya angin malam yang bertiup lembut.

Pria: "Kamu tahu, sayang. Aku selalu merasakan kehadiranmu di sampingku. Bahkan, aku merasakan kehangatanmu dalam tidurku."

Dia tersenyum saat memikirkan kenangan indah yang mereka bagikan bersama. Semuanya terasa begitu hidup dan nyata, seolah-olah dia bisa merasakan ciuman wanita itu, mendengar tawa lembutnya, dan merasakan belaian lembutnya.

Namun, dalam sekejap mata, pria itu tersadar dari khayalannya. Dia sadar bahwa wanita yang dicintainya sudah tiada, dan dia hanya berbicara dengan bayangan.

Pria: "Tidak mungkin. Tidak mungkin kamu pergi meninggalkanku."

Dia terus menolak kenyataan dan membiarkan dirinya terus hidup dalam khayalan. Dia merasakan kesedihan yang dalam, tapi dia masih terus membiarkan dirinya terhanyut dalam dunianya yang abadi.

Pria: "Aku akan selalu mencintaimu, sayang. Aku akan selalu merindukanmu dan berbicara denganmu. Sampai kita bertemu lagi di akhirat nanti."

Dia meletakkan bunga mawar putih di atas makam, dan kemudian pergi. Dia tahu bahwa dia harus menghormati kenyataan dan melanjutkan hidupnya, tapi dia juga tahu bahwa dia akan selalu mencintai wanita itu sampai akhir hayatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun