Dengan begitu, Kementan dapat menghemat energi karena tidak membebankan seluruh tanggung jawab pada institusinya, melainkan melalui kolaborasi yang lebih partisipatif dengan anak muda. Anak-anak muda brilian itu menjadi eksekutor, sementara Kementan berperan melalui regulasi-regulasi serta menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembanya perusahaan rintisan tersebut. Hal-hal yang berhubungan dengan kemudahan permodalan, pengurusan badan hukum, suntikan investasi, dan dukungan pengembangan teknologi adalah sederet hal yang dapat Kementan lakukan.
Melalui hal itu, image buruk pertanian kita yang selama ini terbangun akan dapat diruntuhkan. Jumlah anak muda yang terjun ke sawah untuk mengelola lahan bisa jadi memang berkurang, tetapi jumlah mereka yang 'bertani dengan teknologi' dipastikan akan berkali-kali lipat lebih besar.
Pada akhirnya, Kementan juga perlu menyadari bahwa membangun sektor pertanian yang terintegrasi dengan industri tidak seperti Harry Potter yang mengucap "Simsalabim!" seketika menjadikan sektor pertanian kita melesat. Perlu waktu belasan hingga puluhan tahun untuk mewujudkan hal itu. Dengan membuka ruang kolaborasi dengan anak muda pelaku start-up, Kementan sejatinya telah meniti langkah pertama menuju modernisasi pertanian yang sesungguhnya.
Referensi
http://bit.ly/2LYRmD3
http://bit.ly/2YK7wld
http://bit.ly/2WYWGYk
http://bit.ly/2M2M3CO
http://bit.ly/2JWQPiv
http://bit.ly/2HQFn5w
http://bit.ly/2M5PaK4
http://bit.ly/2EpDRX8
http://bit.ly/2Jyp6oU
http://bit.ly/2VMHa0o
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H