"kamu tau apa yang membuatku sedih? Ketika kamu pergi dari dunia ini", Kenang Dilan pada Wiji Thukul.
Tiba-tiba Soeharto muncul mengendarai motor, "Zaman Dilan-da pembredelan. Presidenku 1966--1998. Jangan pernah berani untuk mengkritikku, nanti, besoknya, kamu hilang". Begitu meme selanjutnya. Kalau ini saya juga takut mengkritiknya, nanti saya korban penculikan dari antek-antek orde baru yang masih berkeliaran. Yang gerah dengan antek-antek beliau, silahkan.
Saya tida cukup banyak berkomentar tentang dia karena kita sendiri sudah memahami betapa lebaynya rezim dia. Saya memilih kata itu untuk menggambarkan rezim dia, terserah anda-anda memilih kata yang pas dan tidak manusiawi, atau memilih akronim-akronim seperti jaman itu ada petrus: penembak misterius dan lain-lain.
"Kamu suka mikirin aku?", kata Pak Harto jika menirukan Milea.
"suka dan bingung. Bingung cara hentikannya", Dilan segera menyergap pertanyaan itu, "Pak, jangan pernah bilang ada yang menyakitimu, nanti orang itu akan hilang".
Sekarang demokrasi, orang bebas berekspresi dan berargumentasi. Tapi sama saja sebenarnya, yang melawan harus rela menjadi korban. Merasakan ketidakadilan, dibunuh, dikriminalisasi, didiskriminasi, dan tentu disakiti. Namun mereka para penyintas dan orang-orang baik lainnya terus bersuara dan bergerak meneruskan perlawanan.
Setiap kamis mereka berkumpul di depan istana, menyerukan hak mereka secara tenang dan diam. Hanya atribut-atribut mereka yang bersuara. Sesekali saja jika diperlukan ada refleksi. Tak lelah sampai memasuki usia sebelas tahun perjuangan itu.
Kira-kira Dilan sudah umur brapa ya? Apakah dia masih berpikir memberi hadiah dengan TTS yang sudah diisinya? Saya harap jangan.
Saat ini yang penting semoga perjuangan untuk keadilan dan hak-hak asasi manusia terus menjadi perhatian masyarakat dan bisa terlibat banyak orang didalamnya. Kalau boleh menyamai bahkan melampaui penonton Dilan.
Hari keempat penonton film Dilan mencapai 1.295.000 orang, sepertinya masih akan terus bertambah ya. Maaf saya belum termasuk didalamnya.
Semoga popularitas Dilan juga berdampak bagi pencari kea-Dilan.