Mohon tunggu...
faqih alfadlil
faqih alfadlil Mohon Tunggu... Guru - Penyair Malam

Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jepang Risau Kehilangan Generasi Muda

8 Maret 2023   06:13 Diperbarui: 8 Maret 2023   06:38 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tahu bahwa Jepang adalah negara besar dengan kecanggihan teknologi yang luar biasa. Kampus-kampus besar berdiri di sana. Makanya banyak orang berbondong-bondong pergi ke sana untuk belajar agar menjadi orang pintar.

Jepang adalah negara yang dianggap paling disiplin dan bersih di dunia. Sebuah kejadian menarik di piala dunia kemarin. Bagaimana beberapa penonton dari Jepang membersihkan stadion yang kotor oleh sampah yang dibawa oleh penonton. Kita juga mungkin sering melihat orang Jepang sangat rajin mengantri untuk bisa mendapatkan sesuatu. 

Namun kebesaran nama Jepang ternyata ada masalah di dalamnya. Dikatakan bahwa sekarang Jepang mengalami krisis anak muda. Persentase pernikahan di Jepang sangat rendah. Bahkan beberapa orang lebih memilih merawat anjing dari punya bayi. 

Beberapa video youtube dari orang Jepang menjelaskan kenapa mereka tidak mau menikah dan punya anak. Mereka menjelaskan bahwa hidup di Jepang itu susah. Perkerjaan sulit didapatkan. Kehidupan juga sangat mahal. Sedangkan mereka tidak aqidah yang kuat. Jadi semuanya dihitung dengan logika dan akal. 

Makanya tersiar bahwa pemerintah Jepang memberikan tunjungan kepada mereka yang memiliki anak. Agar orang-orang berbondong-bondong untuk menikah dan memiliki anak. Sehingga negara Jepang selamat dari kepunahan. 

Kejadian serupa mungkin juga terjadi negera-negara barat yang selalu mengandalkan perhitungan akal tanpa melihat dari sisi agama. Sehingga mereka menganggap semakin banyak yang punya anak, semakin penuh bumi ini. Oleh karena itu, mereka juga enggan untuk punya anak. Mereka mendengungkan istilah "Childfree". Akan tetapi beberapa tahun negara mereka akan merasakan krisis generasi. 

Syukurlah kita sebagai muslim telah diajarkan oleh agama kita. Bagaimana kita dianjurkan untuk memilih pasangan yang subur. Bisa memiliki anak yang banyak untuk menguatkan generasi selanjutnya. Di sisi lain, banyak anak juga ada tanggung jawab yang besar di baliknya. Pendidikan yang baik wajib ditanamkan. Kalau tidak, mereka akan menjadi generasi perusak.

Adapun soal rezeki, Allah sudah mengatur bahwa setiap anak yang lahir sudah ditentukan jatah rezekinya. Sehingha sebagai orang tua tidak perlu risau. Pasti ada jalannya. Contoh sederhana, beberapa teman saya memiliki lebih dari 5 saudara. Bahkan ada yang 15 saudara. Alhamdulillah mereka semua bisa kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun