Mohon tunggu...
Faqih Hindami
Faqih Hindami Mohon Tunggu... lainnya -

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Puisi ПАРУС Karya Mikhail Lermontov

10 April 2016   19:07 Diperbarui: 10 April 2016   19:14 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ПАРУС

Белеет парус одинокой
В тумане моря голубом!
Что ищет он в стране далекой?
Что кинул он в краю родном? 

Играют волны — ветер свищет,
и мачта гнется и скрыпит
Увы! он счастия не ищет,
и не от счастия бежит!

Под ним струя светлей лазури.
Над ним луч солнца золотой.
А он, мятежный, просит бури,
Как будто в бурях есть покой!

 

L A Y A R

Layar putih kesepian
Dalam kekaburan laut biru nan cerah
Di negeri jauh, ia mencari apa?
Di tanah asalnya, apa yang ia tinggal?

Ombak meriak — peluit angin
dan tiang kapal berderit dan mendesak.
Ah! Ia tak mencari bahagia,
pun tak lari ia darinya.

Di bawah sana arus mengalir bergulir biru.
Di atas, selayak emas surya bersinar.
Sedang ia malah melawan, ke dalam badai ia malah pergi.
Seolah di antara badai berada kedamaian.

 

diterjemahkan oleh Faqih Hindami 

 

Puisi ini ditulis pada tahun 1832 dan beraliran romantisme dengan rima a-b-a-b. Mikhail Yuryevich Lermontov sendiri lahir pada tahun 1814, artinya puisi ini ia tulis di usianya yang sangat muda, yaitu 17-18 tahun. Dalam puisi ini, sesungguhnya Lermontov bercerita mengenai dirinya. Puisi ini merefleksikan perasaan dan renungannya karena kebingungan dan gamang dalam menentukan arah hidup. Kebingungan ini digambarkan olehnya lewat kalimat ‘Что ищет он в стране далекой?’ (Di negeri jauh, ia mencari apa?). Kala itu, sang penyair muda yang tengah menempuh pendidikan di Fakultas Filologi Universitas Moskow, kebingungan memutuskan untuk tetap melanjutkan studi di Universitas, atau keluar dan menjadi taruna akademi militer. Pada akhirnya, penyair memutuskan untuk masuk ke akademi militer dan keluar dari universitas. Dalam puisi ini, Lermontov menganalogikan dirinya sebagai sebuah layar putih yang kesepian (парус одинокой) dan diombang ambingkan kegamangan. Diksi ‘волны’ (gelombang) dalam puisi парус tersebut dianalogikan sebagai perasaan yang menggoyahkan pendirian dan membuatnya gamang.

Puisi ini juga mencerminkan perasaan kesepian dan kesedihan penyair karna harus meninggalkan Universitas Moskow dimana ia menjadi mahasiswa. Terlebih lagi, ia harus meninggalkan keluarganya di Moskow untuk melanjutkan karir sebagai tentara. Perasaan kesepian ini ia nyatakan dalam frasa ‘парус одинокой’ (layar kesepian). Perpisahan ini begitu menyedihkan dan membuat jarak antara ia dan keluarganya menjadi sangat jauh. Karena itu lah penyair menggunakan diksi ‘странa’ atau ‘negeri’, bukan ‘wilayah’ atau ‘tempat’ untuk menggambarkan jarak yang ia rasa sangat jauh. Perasaan hatinya yang mengerik dan mengesah, ia utarakan melalui metafora, yaitu ‘ветер свищет, и мачта гнется и скрыпит’ (peluit angin dan tiang kapal berderit dan mendesak). Diksi ‘ветер свищет’ (peluit angin) mewakili jeritan hatinya yang sangat.

Walaupun begitu, Lermontov sadar bahwa pendidikan militer yang ia tempuh, tidak sepenuhnya membawanya kepada keterpurukan dan kesulitan. Menjadi taruna militer tidak berarti memusnahkan keinginannya untuk bahagia. Perasaan yang kontradiktif ini ia ungkapkan melalui kalimat он счастия не ищет, и не от счастия бежит! (ia tak mencari bahagia, pun tak lari ia darinya).

Pada bait terakhir, Lermontov menyebutkan keindahan dan ketenangan yang harusnya ia dapatkan dalam hidupnya. Ia mendeskripsikannya dalam metafora ‘Под ним струя светлей лазури, Над ним луч солнца золотой’ (di bawah sana arus mengalir bergulir biru, di atas, selayak emas surya bersinar). Namun, ia malah secara sadar mengganti keindahan yang ia dapatkan dan menganggap jalan yang ia pilih sebagai sebuah ‘бури’ (badai). Walaupun begitu, ia, si layar kesepian itu, tetap masuk ke dalam badai dan menempuh jalan yang ia tidak sukai dan tidak ia inginkan. Seolah-olah di dalam jalan yang ia tempuh, ia dapat menemukan kebahagiaan dan kedamaian yang tak pasti.

Puisi ini menggambarkan pilihan yang menyakitkan dan penuh resiko dari sang penyair. Namun, walaupun memilih karir sebagai seorang tentara, pada akhirnya, Mikhail Yuryevich Lermontov saat ini lebih sukses dikenal oleh masyarakat Rusia sebagai seorang penyair terkenal ketimbang sebagai seorang tentara.

  

 

Daftar pustaka:

http://www.britannica.com/biography/Mikhail-Yuryevich-Lermontov

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun