Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

"Sustainable" dan Bangunan Hijau Jelang Hari Fitri

19 Mei 2020   23:13 Diperbarui: 19 Mei 2020   23:20 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi udara sehat | pixabay.com

"Masih ingat kenapa nenek kita dulu selalu memukul Kasur ketika dijemur dibawah terik matahari?, itu karena debu yang dikeluarkan dari Kasur adalah virus yang jumlahnya jutaaan terbang dan mati karena panas, namun ini semua tidak dipahami secara ilmiah".

Konsep green building (bangunan ramah lingkungan) saat ini sedang ramai diperbincangkan, terutama tentang new-konsep yang akan dikembangkan untuk rangka mengendalikan coronavirus. Tidak berhenti sampai disana, para pakar juga terus memikirkan bagaimana kehidupan baru pasca coronavirus. Tinjauan dalam hal ini lebih kepada pembahasan terkait dengan bagaimana menjaga kebersihan dan perilaku hidup sehat.

Melalui tulisan ini, saya sedikit akan mengupas tentang pentingnya pentingnya kebersihan dalam dua aspek, yang pertama dari internal dan eksternal. Dalam sisi internal ada konsep yang ditawarkan yaitu green building dengan seperangkat kecil teknologi. sedangkan dalam tinjauan eksternal ada satu konsep yang ditawarkan yaitu berkelanjutan "sutainable".

Perhatikan Filtrasi pernafasan
Secara umum, orang dewasa bernafas dua belas kali dalam setiap menitnya. Perlu dicatat bahwa proposinya 2/3 masuk kedalam rongga paru-paru serta tenggorokan. Sedangkan pernafasan pada bagian atas akan dapat menyaring partikel yang lebih besar dari ukuran lima mikron. 

Sebagai informasi, ada setiap harinya sistem jaringan tubuh kurang lebih mengeluarkan 2 sendok makan timbunan partikel zat yang masuk ke dalam tubuh. Dalam hal ini, partikel yang kurang dari tiga mikron akan dapat lolos dari lender (pelindung dan cilia) sistem bagian atas dan kemudian masuk ke paru-paru.

Perhatikan Iman dan Paru
Sebuah Riwayat mengatakan bahwa "Kebersihan adalah Sebagian dari Iman", namun ada quote yang lebih menarik dari itu yaitu bahwasanya "Kebersihan adalah buah dari Keimanan". Jika iman kita sudah baik, maka kita akan mencintai kebersihan.

Bersih lingkungan dari kotoran, debu, akan mencegah timbulnya berbagai macam penyakit, coronavirus adalah salah satunya. Tidak hanya itu, paru paru kita juga akan bersih dan sehat, kita dapat bernafas dengan baik, namun jika tidak dijaga makan akan menimbulkan banyak masalah.

Kita harus tahu bahwa pada udara bebas di lingkungan sekitar kita, mengandung banyak sekali bakteri, partikel debu serta virus, namun secara natural tubuh kita juga didesain agar terhindar dari zat yang berbahaya tersebut.

tangkapan layar batang permukaan tenggorokan | dokpri
tangkapan layar batang permukaan tenggorokan | dokpri

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebuah permukaan dalam batang tenggorokan manusia melalui mikrogrup electron. Pada serat yang berwarna kuning disebut dengan cilia, sedangkan pada bagian berwarna oranye, adalah sel goblet yang mengeluarkan lendir.

Perhatikan AC kita
Jika rumah kita dipasang AC di dalamnya, maka ini menjadi penting untuk diperhatikan, terlebih jika konsumsi harian di saat Work From Home (WFH) lebih tinggi dibandingkan hari biasanya. Kenapa demikian? karena di dalam split unit AC, terkandung berbagai macam bakteri, berbagai jenis virus, bahkan coronavirus akan berkembang biak di dalamnya.

Split unit AC, tempat bersembunyi segala macam bakteri dan virus | egsean.com
Split unit AC, tempat bersembunyi segala macam bakteri dan virus | egsean.com
Menilik sebuah cerita tentang karyawan operator seluler sebuah perusahaan yang jumlahnya hampir 30 an terinfeksi virus dalam satu ruangan patut menjadi pelajaran kita bersama. Penyebabnya adalah adanya satu orang pegawai yang mengalami flu, karena udara yang ada didalamnya tidak didesain khusus dengan konsep green building, virus pun hanya memutar dan akhirnya menginfeksi hampir seluruh karyawan hanya dalam waktu satu minggu. "Kenapa flu menular?", ya jelas karena ketika bersin, kita akan mengeluarkan kurang lebih 1.8 juta bakteri melalui airbone yang terbang di dalam ruangan.

Langkah apa yang digunakan untuk mengendalikan itu?, konsep desain green building harus memikirkan adanya  elektrostatik air cleaner.

elektrostatik filter | Guoliang, et.,al
elektrostatik filter | Guoliang, et.,al

Dalam konsep tersebut, seluruh Gedung yang menampung jumlah karyawan cukup banyak dan mobilitasnya sangat tinggi, dibutuhkan teknologi ini. Setelah melalui uji coba, berdasarkan pengalaman menunjukkan bahwa karyawan yang terinfeksi flu menjadi berkurang, dan teknologi ini dapat menghancurkan bakteri serta menghancurkan virus, sehingga udara yang kita hirup benar-benar sempurna. "Tanpa ini?", dalam suatu Gedung perkantoran akan sering mengalami sakit-sakitan, sesak nafas, dan penyakit akut lainnya akibat kurang udara yang kita hirup setiap harinya.

"Bagaimana dengan rumah kita?", pastikan bahwa sirkulasi udara di dalam rumah dapat mengalir dengan baik. ada sirkulasi yang masuk dan keluar. Penggunaan AC sangat berbahaya jika terus dihidupkan, tanpa ada udara segar yang masuk didalamnya, virus akan dengan senang hati hinggap dan menggerogoti daya imun kita.

Memasang AC saja tidaklah cukup, kita harus memasang Didicated Outdoor Air System (DOAS). Caranya adalah dengan memasang didalam ruangan, bisa digantung, atau disuntikan ke ducting supply masuk ke dalam ruangan. Dengan begitu standar 2xACH akan terpenuhi.

Perhatikan fresh air jelang idul fitri
Jika tidak menggunakan AC, pastikan seluruh perabotan dan lingkungan dalam keadaan bersih. Harus ada udara segar (fresh air) yang masuk ke dalam rumah. Ini penting untuk dapat melarutkan coronavirus yang datang ke dalam rumah oleh penderita carrier atau Asimtomatik. Di momen idul fitri yang akan segera tiba, harus dipastikan dalam keadaan bersih dan sehat.

Pastikan juga bahwa seluruh jendela dapat di buka (natural ventilation), standar yang dibutuhkan untuk natural ventilation flow minimum yang dibutuhkan adalah 2xACH (air chage per hour) untuk adaptif thermal comfort.

Dalam situasi seperti sekarang, menjaga kebersihan sirkulasi udara menjelang idul fitri sangatlah penting. Jika dalam satu ruangan di rumah terdapat pasien penderita covid-19, maka dalam ruangan tersebut harus memiliki sirkulasi udara yang bagus, jika tidak ada AC, kita bisa memasang Exhaust Fan (dilengkapi dengan heap filter) di dekat kepala penderita, fungsinya adalah agar tidak virus tidak dapat mengkontaminasi ruangan.

Pengontrol kondisi udara
Dalam konsep bangunan ramah lingkungan saat ini diperlukan adanya pengontrol udara di dalam dan luar ruangan. Salah satu alat yang dipergunakan dan diusulkan adalah air visual pro seperti pada gambar di bawah ini.

Ilustrasi air visual, indoor and outdoor | sylvane.com
Ilustrasi air visual, indoor and outdoor | sylvane.com

"Kenapa dibutuhkan?", mari kita diskusikan pentingnya udara yang bersih dan sehat. Kita menghirup udara sekitar 5000x dalam sehari, dan kita membutuhkan air tujuh sampai delapan gelas air agar tidak terdehidrasi. Dengan air kita bisa hidup lebih dari 5 hari meskipun tanpa makan, akan tetapi bagaimana dengan udara?

Jika udara yang kita hirup kotor dan penuh polusi, orang tidak akan bertahan hidup lama sampai dengan satu minggu, paling lama bisa bertahan dalam hitungan menit, tidak akan sampai berhari-hari, itulah kenapa kita butuh udara bersih.

Sustainable dan kearifan lokal
Konsep green building selalu sejajarkan dengan "sustainable" atau bangunan berkelanjutan. Maksudnya adalah masa pemakaian yang lebih lama, penghuninya sehat dan energi yang digunakan efisien.

Namun, kembali ke topik permasalahan di atas disebutkan bahwa sustainable termasuk dalam kategori aspek "eksternal". Sehingga "sustainable" yang dimaksud disini adalah bukan hanya menjaga kebersihan udara, lingkungan, di dalam atau luar rumah yang harus senantiasa dijaga meskipun ramadan dan idul fitri telah selesai.

Selanjutnya meniliki lebih jauh tentang konsep "sustainable" disini, masih ada agenda besar yang harus diselesaikan yaitu puasa syawal yang dilaksanakan oleh hamba yang beriman pasca ramadan, yang pelaksanaannya tujuh hari dalam satu bulan tersebut.

Tantangan keberlanjutan (sustainable) ini akan terasa berat, kecuali bagi mereka yang telah berhasil menang dalam menahan hawa nafsu dan angkara murka selama satu bulan lamanya.

Sebagai penutup, kebersihan udara di dalam rumah kita masing-masing menjadi aspek penting yang harus diperhatikan menjelang, atau pasca idul fitri dengan cara menjaga kesehatan fisik kita, dengan menghirup udara yang bersih dan sehat. Sedangkan konsep sustainable mengandung makna tentang persiapan pembersihan hati yang harus terus dilanjutkan pasca ramadan.

Semoga kedua persiapan menjelang idul fitri dan sesudahnya ini menjadi manfaat bagi kita bersama, terutama bagi saya pribadai beserta keluarga.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun