Mengupas mudik online
Ijinkan saya untuk membedah pengertian mudik online berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dalam kamus tersebut menyebutkan bahwa yang dinamakan dengan "mudik" adalah kata kerja yang berarti (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman). Sedangkan pengertian kedua adalah kata kerja percakapan untuk pulang ke kampung halaman.
Sedangkan online adalah segala sesuatu atau istilah yang terhubung dengan dunia maya, baik media sosial, email, ataupun berbagai jenis platform lainnya yang komunikasinya menggunakan jaringan internet. Pembahasan lain menyebutkan bahwa online adalah konektivitas yang dilakukan melaui internet.
Jika kita gabungkan keduanya, "mudik online" adalah salah satu cara yang dilakukan agar dapat terhubung satu sama lain melalui internet. Dalam aktivitas "mudik online" ini kita dapat berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai layananan platform yang tersedia, kapanpun dan dimanapun berada.
Hal yang dipersiapkan
Ide mudik virtual yang muncul ke permukaan tentunya tentunya bukanlah tanpa syarat, harus ada konverter dari konvensional ke virtual. Konverter yang menjadi parameter utama mudik virtual sejauh pengalaman saya adalah sebagai berikut.
Plaftorm yang digunakan
Jika di Indonesia kita dapat menggunakan whatssapp atau platform mendunia dari google, disini pilihannya adalah tidak, karena kita berada di negeri tirai bambu. Kita bisa menggunakan whatssapp dan sejenisnya jika menggunakan Virtual Private Network (VPN). Tidak semua mahasiswa menggunakan VPN, sehingga akan lebih nyaman jika kita menggunakan sosial media setempat seperti WeChat, qq, atau sejenisnya.
Ini perlu dipertimbangkan untuk kelancaran komunikasi, karena tidak selalu menggunakan VPN jaringan lancar, bahkan pernah suatu waktu bersamaan dengan hari besar negara setempat, VPN pun tidak dapat di akses. Jika di Indonesia sedang ramai menggunakan zoom, maka akses platform ini juga sedikit dibatasi, yang membuat kita kurang nyaman dalam berkomunikasi.
Terlepas dari persiapan pulsa seluler yang perlu dipersiapkan dengan baik, bisa dibayangkan jika kita sedang komunikasi saling tangis haru, tibat-tiba terputus karena kita menggunakan platform whatssapp atau produk dari google?, "tidak lucu bukan?". Hehehe...
Jika kita berada di Indonesia sebelum puasa atau idul fitri, bantulah keluarga untuk menginstal platform WeChat, karena instalasi nya membutuhkan bantuan dari akun yang sudah tervalidasi. Persiapan ini sangat penting, karena tanpa bantuan akun tervalidasi instalasi akan gagal. Jika gagal, mudik online juga gagal. Hehehe...
Etika berkomunikasi
Pilihan kedua ini sangatlah penting, saya banyak mengamati sejak diterapkannya WFH dan sejenisnya, banyak yang kurang beretika ketika saling bertatap muka virtual. Jika dari pakaian atas sudah sopan, bisa jadi dibagian bawah hanya menggunakan celana pendek atau sejenisnya. Kesopanan dalam berkomunikasi meskipun berbasis virtual, seharusnya tetap dijunjung tinggi.
Belum lagi satu sama lain yang saling mendahului, semua harus seimbang ketika bersapa virtual, baik yang muda kepada yang tua, ataupun sebaliknya. Rasa rindu dan haru yang tidak terbendung inilah yang harus dikendalikan ketika "mudik online".
Ungkapan rasa saling memaafkan dari hati lebih terasa, kejujuran dalam bermaafan juga bukan hanya sekedar lisan belaka.
Waktu yang relevan
Perbedaan waktu antara negara satu dengan yang lain juga menjadi sedikit kendala bagi kami ketika "mudik online". Kenapa demikian?, ya ini lebih karena waktu shalat lima waktunya pun berbeda.