Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Kaas" dan Stengels", Tahan dari Serangan Jamur

15 Mei 2020   21:57 Diperbarui: 15 Mei 2020   22:03 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kastengel, kue kering khas lebaran | dokpri

Perjalanan direct flight kurang lebih delapan jam Jakarta-Beijing menyisakan banyak kenangan. Banyak mahasiswa membawa berbagai bekal untuk hidup kurang lebih selama 6 bulan lamanya. jika kita berangkat di bulan Maret pasca winter, maka bisa dipastikan akan menjalankan bulan puasa dan idul fitri di Beijing.

Bekal memikat
Sudah bukan rahasia lagi jika kita pergi merantau untuk belajar ataupun sekedar traveling, pasti membutuhkan persiapan yang cukup untuk bertahan hidup untuk beberapa hari atau bulan lamanya. Tentunya hal ini juga yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa yang sedang studi di luar negeri.

Jika satu koper memiliki kapasitas hingga tiga puluh kilogram cobalah dibuka, isinya masih sekitar mi instan, camilan (makanan ringan), bumbu dapur, souvenir khas Indonesia dan beberapa kue khas tanah air untuk dikonsumsi jika terasa kangen ingin icip-icip cita rasanya.

Bekal ini merupakan salah satu hal wajib yang dibawa, melalui tulisan ini sayapun menyarankan untuk membawa makanan yang awet jika dikonsumsi. Kue basah atau kue kering?, untuk masalah keamanan ketika dikonsumsi, persiapkanlah bekal kue kering.

Kilas balik Kastengel
Dilansir dari wikipedia.org Kastengel merupakan gabungan dari kata dasar "Kaas" dan "Stengels" yang merupakan bahasa Belanda. Kaas yang berarti keju, dan stengels adalah batangan. Selanjutnya kata kaasstengels lebih mudah dalam lidah kita dengan sebutan "Kastengel".
Kue ini merupakan salah satu jenis kue kering yang terbuat dari telur, margarin, keju, serta adonan tepung terigu.

Kastengel-nya Indonesia
Kastengel merupakan salah satu jenis kue kering lebaran yang pembuatannya melalui proses panggang dengan oven. Kue kering ini selalu tersedia baik pada saat lebaran ataupun diperayaan hari besar lain seperti imlek, natal dan sebagainya.

kastengel, kue kering khas lebaran | dokpri
kastengel, kue kering khas lebaran | dokpri

Rasa khas Kastengel dengan balutan keju terdiri dari varian rasa yang berbeda membuat kue kering jenis ini layak dikonsumsi karena kelezatannya. Dibandingkan dengan kue kering lain yang hanya bertahan selama tiga bulan saja, kastangel menjadi jajanan kue kering idola mahasiswa. Apalagi jika komparasikan dengan kue basah, tentunya akan jauh lebih baik dan bertahan lebih lama.

Satu hal yang perlu diketahui bersama bahwa Kastengel ini dapat bertahan selama enam bulan, asalkan disimpan dalam tempat yang dingin dan sejuk, salah satunya ruangan yang memiliki humidity rendah.

Humidity rendah
Tingkat kelembaban udara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas keawetan makanan, tidak terkecuali kue kastengel. Jika kita berada di negara empat musim, meskipun panas yang dirasakan sangatlah terasa namun karena tingkat kelembabannya yang rendah membuat kita tidak gampang berkeringat.

Akan tetapi justru kulit kita menjadi mudah kering, pecah-pecah dan menjadi sensitif. Inilah kendala utama mahasiswa dari negara tropis yang mana terbiasa dengan tingkat kelembaban tinggi.

Penggunaan krim terutama untuk wajah dan tangan harus dilakukan setiap hari bahkan setiap berapa jam. Beberapa membawa produk pelembab wajah dari Indonesia pun tidak mempan, harus menggunakan produk yang tersedia di toko setempat. Jika tidak dilakukan, wajah atau tangan kita jadi bersisik, kering kerontang, bisa dibayangkan seperti apa jadinya, jika kuku digoreskan ke kulit menjadi berdarah.

Ternyata, kelembaban udara yang rendah ini meskipun memiliki efek negatif, terkandung manfaat di dalamnya. Diantaranya adalah menjaga keawetan makanan terutama kue kering yang dibawa dari Indonesia. Kue kering yang saya bawa bisa bertahan hingga enam bulan lamanya, sehingga lebaran serasa berada di negeri sendiri.

Kadaluarsa?
Hal ini penting untuk diketahui sebelum kita membeli atau mengkonsumsi makanan terutama kue lebaran, perhatikan perihal kadaluarsa.
Baca label
Tidak semua kue lebaran memiliki label karena sebagian besar bisa dibuat sendiri, bila ini terjadi maka buatlah tempelan sendiri. Kue kering akan bertahan kurang lebih lebih tiga bulan pasca pembuatan. Jika setelah tiga bulan kerenyahan kue berkurang (melempem), maka jangan dikonsumsi.

Tips penyimpanan
simpan kue ditoples yang kedap suara, beri kertas disetiap lapisan agar tidak saling menempel satu dengan yang lain, hindari matahari langsung dan simpan ditempat sejuk dan kering.

Tahan Jamur
Kue kering memiliki masa konsumsi lebih panjang dibandingkan dengan kue basah. Dalam perjalanan Jakarta-Beijing, seorang teman membawa kue jenis basah ke dalam bagasi. Apa yang terjadi?, ternyata setelah menempuh hampir sekian jam perjalanan, semua kue basah berjamur.

Alhasil seluruhnya tidak dapat dikonsumsi, sedangkan saya yang membawa kue kering aman-aman saja. Seluruh kue dalam kondisi baik dan bisa dikonsumsi hingga beberapa bulan kedepan, serta dapat disajikan ketika idul fitri tiba.

Kondisi bagasi yang lembab dan panas, ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas kue kering yang saya bawa. Hal ini sekaligus menjadi pembelajaran bahwa untuk jarak jauh dan kepentingan traveling, kita dapat memakai strategi ini. Kue kering dapat dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama.

Akhir kata, kastengel itu terus bertahan dengan rupa-rupanya yang menarik, rasanya yang masih sama meski harus menempuh perjalanan panjang, namun tetap saja konsisten untuk menjaga rasa, demi anak bangsa yang menuntut ilmu di negeri orang.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun