Semakin keras suaranya, maka dialah yang akan dianggap sebagai pemenang. Sebenarnya permainan ini sangat membahayakan, karena bisa jadi api membalik ke muka si pemain. Namun, saat itu belum terpikir hingga demikian. Faktor resiko yang begitu besar diabaikan, dan kita pun sangat menikmati permainan tersebut.
Waktu berbuka
Dari yang puasa setengah hari sampai satu hari penuh, di pukul 16.00 WIB sudah memadati warung yang menjual jajanan khas buka puasa. Meskipun waktu buka masih dua jam lagi, namun semua hidangan disediakan di atas meja.
Meskipun hal ini menjadi pemandangan yang menarik bagi yang sedang berpuasa, kita tetap bertahan hingga waktu berbuka tiba. Saya ingat benar, saat itu karena televisi belum lah ada seperti sekarang, kita ngabuburit keluar rumah sambil menghitung langkah kaki menuju berbuka. Dan banyak aktivitas lainnya ketika menjelang berbuka yang dilakukan.
Rata-rata, mereka menyantap makanan terlebih dahulu hingga kenyang, tapi kemudian berat untuk melakukan ibadah shalat maghrib. Perlahan budaya ini sudah diubah, sebagian besar sudah berada di masjid sambil tadarus sebelum berbuka. Berbuka bersama-sama di masjid merupakan suatu kenikmatan dan keberkahan, selain banyak orang dan musafir, kita juga diajarkan bersabar karena terkadang harus mengantri untuk mendapatkan kudapan berbuka.
Akhir kata, penulis selalu senang mengingat memori indah di bulan Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan, bulan suci penuh keberkahan dan kemuliaan. Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan hingga Ramadhan selesai. Tetap sabar di tengah pandemi COVID-19, karena puasa pada dasarnya membuat manusia semakin sehat. Aamiin.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H