Dukungan mengalir dari mantan penyanyi cilik yang telah dibesarkan Namanya oleh Papa T Bob di antaranya adalah Maissy, Tasya Kamila, Tina Toon, Joshua, Maissy, Eno Lerian dan sederet penyanyi cilik lainnya.
Tenggelamnya lagu anak-anak
Era serba modern dan terbuka di bidang IT menjadikan kontrol dan kendali sepenuhnya berada pada jari-jari kita. Kenapa demikian?
Ini lebih karena kemajuan teknologi tidak di imbangi ilmu yang cukup dari masyarakat kita. Semakin kita mengikuti zaman, justru transformasi budaya yang begitu cepat membuat kita menjadi sangat gagap menerimanya.
Dibutuhkan regulasi pemerintah, pendidikan yang cukup, dan peran sentral orangtua, karena apa yang dipertontonkan dan diperlihatkan belum tentu sesuai dengan kaidah ahlak atau norma yang berlaku bagi standar kehidupa negara kita.
Meskipun dalam program berbagai tayangan tercatat "semua umur", namun kenyataannya isinya tidaklah sesuai dengan apa yang disampaikan.
Terlebih di tengah pandemi COVID-19, program tayangan yang mendidik sangat jarang. Meskipun tidak semuanya, dunia hiburan saat ini lebih banyak mengungkap kehidupan artis dan permainan belaka yang nilainya jauh dari edukasi kepada masyarakat.
Sedikitnya kontribusi pencipta lagu anak-anak juga menjadi penyebab utama kenapa lagu anak-anak tenggelam ditelan bumi. Olah alih meskipun beberapa stasiun televisi sempat menayangkan beberapa kompetisi untuk anak-anak, namun yang dinyanyikan justru bukan lagu anak-anak. Sebagian besar anak-anak lebih senang menyanyikan lagu dewasa.
Ironisnya, ini menjadi apresiasi khusus dari Juri yang seharusnya konten dari acara dapat dibuat prosentasi misalkan 70 persen (lagu anak) dan 30 persn (lagu dewasa).
Penulis sadar, mungkin format itu tidaklah dapat dijual, dagangan lagu anak sudah tidak laku sekarang. Lantas bagaimana sekarang? Nampaknya dunia hiburan anak-anak akan terus tenggelam dan tenggelam.
Peluang di Tengah Work From Home
Sebuah kesempatan emas bagi seluruh orang tua yang terlalu sibuk dengan aktivitasnya di kantor dan tidak sempat memberikan waktu untuk anak-anaknya, sudah saatnya lah mengembalikan anak kita pada fitrah-nya.
Anak kita yang jarang disentuh dengan hiburan seusianya, bisa kita dampingi dan diberi pengertian tentang penyelarasan apa yang layak dan tidak dipertontonkan di usianya.