Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Save Lagu Anak, Dukungan untuk Papa T Bob

18 April 2020   15:26 Diperbarui: 18 April 2020   21:02 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artis cilik era 90-an | Sumber: Steemit.com

Mantan artis cilik Maissy yang turut dibesarkan namanya | Sumber: www.alchetron.com
Mantan artis cilik Maissy yang turut dibesarkan namanya | Sumber: www.alchetron.com
Dukungan mengalir dari mantan penyanyi cilik yang telah dibesarkan Namanya oleh Papa T Bob di antaranya adalah Maissy, Tasya Kamila, Tina Toon, Joshua, Maissy, Eno Lerian dan sederet penyanyi cilik lainnya.

Tenggelamnya lagu anak-anak
Era serba modern dan terbuka di bidang IT menjadikan kontrol dan kendali sepenuhnya berada pada jari-jari kita. Kenapa demikian?

Ini lebih karena kemajuan teknologi tidak di imbangi ilmu yang cukup dari masyarakat kita. Semakin kita mengikuti zaman, justru transformasi budaya yang begitu cepat membuat kita menjadi sangat gagap menerimanya.

Dibutuhkan regulasi pemerintah, pendidikan yang cukup, dan peran sentral orangtua, karena apa yang dipertontonkan dan diperlihatkan belum tentu sesuai dengan kaidah ahlak atau norma yang berlaku bagi standar kehidupa negara kita.

Meskipun dalam program berbagai tayangan tercatat "semua umur", namun kenyataannya isinya tidaklah sesuai dengan apa yang disampaikan. 

Terlebih di tengah pandemi COVID-19, program tayangan yang mendidik sangat jarang. Meskipun tidak semuanya, dunia hiburan saat ini lebih banyak mengungkap kehidupan artis dan permainan belaka yang nilainya jauh dari edukasi kepada masyarakat.

Sedikitnya kontribusi pencipta lagu anak-anak juga menjadi penyebab utama kenapa lagu anak-anak tenggelam ditelan bumi. Olah alih meskipun beberapa stasiun televisi sempat menayangkan beberapa kompetisi untuk anak-anak, namun yang dinyanyikan justru bukan lagu anak-anak. Sebagian besar anak-anak lebih senang menyanyikan lagu dewasa. 

Ironisnya, ini menjadi apresiasi khusus dari Juri yang seharusnya konten dari acara dapat dibuat prosentasi misalkan 70 persen (lagu anak) dan 30 persn (lagu dewasa). 

Penulis sadar, mungkin format itu tidaklah dapat dijual, dagangan lagu anak sudah tidak laku sekarang. Lantas bagaimana sekarang? Nampaknya dunia hiburan anak-anak akan terus tenggelam dan tenggelam.

Peluang di Tengah Work From Home
Sebuah kesempatan emas bagi seluruh orang tua yang terlalu sibuk dengan aktivitasnya di kantor dan tidak sempat memberikan waktu untuk anak-anaknya, sudah saatnya lah mengembalikan anak kita pada fitrah-nya.

Anak kita yang jarang disentuh dengan hiburan seusianya, bisa kita dampingi dan diberi pengertian tentang penyelarasan apa yang layak dan tidak dipertontonkan di usianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun