Beliau mengisahkan perjuangan TIM KBRI dalam membantu WNI di kota Wuhan. Karena memang lockdown di berlakukan disana. Dalam setiap koordinasinya, beliau dibantu oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok dari berbagai provinsi, untuk mendata seluruh pelajar dan WNI. Kenapa demikian, karena dari jumlah sekitar ±15.000 an WNI di tiongkok mayoritas adalah mahasiswa atau pelajar.
Selanjutnya, beliau juga menyampaikan berbagai usaha Tiongkok dalam melawan pandemic COVID-19 diantaranya adalah membangun rumah sakit sementara dengan 16 ribu tempat tidur, dan pembangunan dua rumah sakit baru kapasitas 2600 bed. Tiongkok juga melakukan kampanye nasional tentang physical distancing, penggunaan masker, dan lain-lain.
Penting untuk diketahui, saat ini kehidupan di Beijing sendiri sudah berjalan normal seperti biasanya. Namun, Physical distancing diberlakukan secara ketat, termasuk di pusat perbelanjaan, tempat umum dan lain-lain.
Pemerintah juga menyediakan layanan pemeriksaan, mobilisasi tenaga medis yang saat itu di daerah terdampak, kebijakan ekonomi untuk menopang mereka yang terkena pandemic dengan menerapkan political determination dan pemanfaatan power science and technology.
Sebagai gambaran beliau, Staff KBRI Beijing yang baru kembali dari Indonesia mengalami pemeriksaan dari rapid test, swab test dan baru bisa keluar dari bandara setelah menjalani rangkaian 10 jam pemeriksaan.
Hal ini menjadi tidak mudah dalam segala kondisi, karena situasinya sedemikian ketat. Di Beijing sendiri, jumlah korban sangat sedikit dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Lebih lanjut, KBRI juga melakukan pemantauan secara berkala dengan mengaktifkan call center untuk penanganan COVID-19. Mahasiswa dan WNI di sana mendapatkan bantuan berupa makanan, dana, multivitamin, dan lain-lain.
Beliau juga menyatakan bahwa untuk mahasiswa yang akan kembali ke Beijing, diwajibkan untuk menjalani karantina selama empat belas hari. Hal ini berdasarkan dari keputusan otoritas setempat di Tiongkok.
Kesaksian penanganan pasien oleh dokter Tiongkok
dr. SongQiao Liu MD. Ph.D. adalah seorang dokter dari Deputy Director of Critical Care Medicine Department, Zhongda Hospital, Nanjing. Beliau memaparkan materi tentang Strategi pencegahan dan pengendalian, epidemiologi dan manifestasi klinis covid-19, manajemen untuk pasien Covid-19 yang parah, dan pengalaman dan pelajaran di Juangsu.
Di Rumah Sakit Zhongda yang beliau tangani, terdapat beberapa hal penting seperti: (1) Pusat medis akademik dan komprehensif; (2) penyediaan 2000 tempat tidur; (3) 73 tempat tidur ICU, 16NICU + 12CCU + 10EICU; (4) lebih dari 5000 pasien rawat jalan; dan (5) sebanyak 2604 staf, 1000 pekerja magang, penduduk, dan rekan kerja berada dalam Rumah sakit tersebut.