Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Transformasi Kampus Menuju Ijazah dan Transkrip Digital di Indonesia

10 April 2020   06:00 Diperbarui: 13 April 2020   15:55 3371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brown digital signature explanation | brown.edu

"Today's science is tomorrow's technology, Sains hari ini adalah teknologi di masa depan" [Edward Teller, Ahli Fisika Amerika Serikat, 1908-2003] 

Di tengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai, perguruan tinggi di Indonesia terus melakukan upaya yang terbaik agar sistem pembelajaran tetap dilaksanakan, meskipun dengan metode online.

Kepedulian kampus terhadap mahasiswa
Berbagai permasalahan pun timbul, karena tidak semua mahasiswa tergolong mampu untuk membeli paket kuota dalam jumlah besar. Sekadar informasi, pertemuan dalam satu jam menggunakan platform tertentu, akan menghabiskan minimal satu Giga byte kuota internet.

Beberapa kampus kemudian bekerja sama dengan jaringan perusahaan telekomunikasi. Kesempatan secara gratis didapatkan dengan cara registrasi melalui nomor handphone dan kemudian mahasiswa akan mendapatkan secara gratis kuota sebesar 50 Giga byte untuk pembelajaran.

Alih-alih mendapatkan kuota gratis, banyak di antara mereka yang tetap kurang puas, karena kuota yang dimaksudkan hanya khusus untuk pembelajaran dan tidak dapat digunakan untuk menggunakan komunikasi atau live streaming lain.

Ilustrasi sertifikat kelulusan | pixabay.com/id
Ilustrasi sertifikat kelulusan | pixabay.com/id
Permasalahan ini pun terus dibenahi, bahkan beberapa kampus sudah menerapkan sistem transfer pulsa, meskipun terbatas pada mahasiswa bidikmisi. 

Selain itu, lain lagi dengan urusan kehidupan mereka di kampus, mahasiswa yang tidak mudik, tetap mendapatkan kupon untuk makan selama tiga kali sehari. Bentuknya ada sembako, ada pula yang tinggal langsung santap saji, saya mengatakan itu adalah satu bentuk Kampus Peduli, 

Selanjutnya, masalah timbul bagi mahasiswa yang akan lulus, yang mana harus merelakan membatalkan prosesi wisudanya. Kampus libur dan semua layanan ditangguhkan, termasuk di antaranya adalah pembagian ijazah dan transkrip nilai. 

Kepanikan pun timbul karena mereka tidak mendapatkan ijazah tepat pada waktu yang telah direncanakan.

Ijazah dan Transkrip Digital Signature
Bagi yang sudah pernah lulus perguruan tinggi, pasti akan mengerti makna pentingnya sebuah ijazah dan transkrip nilai. Dengan ijazah dan transkrip nilai, kita dapat menggunakannya untuk berbagai keperluan termasuk melamar pekerjaan. 

Saat ini, kedua dokumen penting tersebut menjadi syarat mutlak diterimanya seseorang pada sebuah perusahaan baik pemerintah ataupun swasta.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi mendapatkan tantangan, di antaranya adalah bagaimana dengan ijazah dan transkrip mahasiswa yang akan lulus?

Sementara kita tahu, hampir semua kampus di Indonesia meniadakan wisuda. Akibatnya kekhawatiran pun terjadi, salah satunya adalah calon wisudawan harus merelakan melepas selebrasinya dan banyak dari lulusan perguruan tinggi terancam kehilangan pekerjaan (pengangguran baru).

Kontradiksi ini pun muncul ke permukaan, di sisi lain banyak perusahaan merumahkan atau mem-PHK karyawannya, sementara di sektor lain, lulusan perguruan tinggi siap melepas ribuan lulusannya untuk berkarier di berbagai bidang strategis nasional.

Dalam rangka mengatasi itu semua, diwacanakan sebuah gagasan tentang ijazah digital signature dan transkrip digital, sebagai solusi untuk pihak yang berkepentingan (mahasiswa) dalam memperoleh bukti otentik masa studinya di kampus, sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing.

Apa manfaatnya?
Perlu penulis tegaskan bahwa hal ini merupakan salah satu solusi di brilian di tengah pandemi Covid-19. Lulusan perguruan tinggi dipermudah dengan adanya ijazah dan transkrip digital. Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

Keamanan: Tingkat keamanan jauh lebih baik dibandingkan dengan cara manual, karena dengan cara manual dapat dipalsukan, bahkan ada yang lulus S1 hanya dalam waktu 2 tahun, tanpa harus datang ke kampus. 

Sedangkan dengan cara ini, seorang lulusan perguruan tinggi akan dapat terpantau oleh kampus dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pendidikan Tinggi).

Efisien: Penandatanganan ijazah dan transkrip digital lebih efisien, karena dalam prosesnya tidak lagi menggunakan tanda tangan basah dari rektor perguruan tinggi, dekan dan ketua program studi. 

Selama ini prosedur pembuatan ijazah memakan waktu yang cukup lama, dan rektor atau pejabat yang berwenang harus menandatangani satu demi satu dari sekian ribu mahasiswa yang akan lulus.

Verifikasi: Proses verifikasi dapat dilakukan secara langsung dan lebih mudah oleh pihak yang berkepentingan, tanpa melalui verifikasi (permohonan) kepada kampus tertentu dengan proses manual. Aplikasi pun dapat diunduh secara bebas menggunakan Ponsel kita.

Kampus Dunia dengan Ijazah dan Transkrip Digital
Penggunaan ijazah dan transkrip digital signature sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Penulis pernah menyinggung tentang ini saat mengikuti pelatihan di KBRI Beijing dengan nama SIPONI

Meskipun SIPONI bukan merupakan keterangan yang berlaku seperti ijazah dan transkrip, namun mekanisme kerjanya serupa. Mahasiswa yang sudah lulus studi di Tiongkok akan dapat mengurus prosedur penyetaraan satu pintu, dengan sangat cepat, akurat dan terarah, serta terhubung langsung dengan Direktorat Pembelajaran Mahasiswa, Kemendikbud, DIKTI.

Kembali ke pokok masalah, kampus mana sajakah yang sudah menggunakan sistem ini?

Di dunia yang kita kenal, beberapa kampus di bawah ini sudah menerapkan sistem ijazah dan transkrip digital. Di antaranya adalah (1) Brown University, USA; (2) University of Bergen, Norway; (3) Carnegie Mellon University; (4) Stanford. Berikut ini ulasan singkat tentang penggunaan ijazah dan transkrip digital di ketiga universitas tersebut diatas.

Brown University, USA
Brown CreCredential dapat divalidasi secara online dengan menggunakan dua cara:
(1) Halaman Validasi Kredensial: Untuk memastikan informasi kredensial masih valid. Seperti terlampir pada gambar di bawah ini.

Brown CeCredential CeDID | brown.edu
Brown CeCredential CeDID | brown.edu
(2) Tanda Tangan Digital: CeCredential dari Brown University ditandatangani secara digital oleh CeCredential Trust. Contoh tentang tanda tangan digital dapat disaksikan pada gambar di bawah ini.

Brown digital signature explanation | brown.edu
Brown digital signature explanation | brown.edu
University of Bergen, Norway
Sistem ini berlaku juga di University of Bergen, Norwegia. Tampilan serupa dan langkah-langkahnya secara rinci disajikan dalam laman tertera, dengan mengikuti prosedur seperti pada Brown University, USA. Kita dapat menyaksikannya pada laman dan menu dibawah ini.

Tangkapan layar halaman muka | www.uib.no/en
Tangkapan layar halaman muka | www.uib.no/en
Prosedur pengisian mengikuti langkah tersebut di atas. Jika ingin memeriksanya dapat melakukan penelusuran melalui laman referensi.

Carnegie Mellon University
Kampus ini juga menerapkan digitalisasi untuk ijazah dan transkrip akademiknya. Tampilan layar muka sudah tersedia untuk mengisi beberapa dokumen terkait sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Tampilan laman muka | Carnegie Mellon University
Tampilan laman muka | Carnegie Mellon University
Dalam laman resminya, universitas ini juga menjelaskan tentang manfaat penggunaan digitalisasi Ijazah dan transkrip, seperti tertera pada laman di bawah ini.

Laman penjelasan CeDiploma vs eDiploma | secure.cecredentialtrust.com [1]
Laman penjelasan CeDiploma vs eDiploma | secure.cecredentialtrust.com [1]
Stanford
Universitas terkenal ini juga menggunakan digitalisasi ijazah dan transkrip nilai. Berikut adalah tampilan muka dari laman tersebut.

Laman tampilan CeDiploma | registar.standford.edu
Laman tampilan CeDiploma | registar.standford.edu

Layanan ijazah dan transkrip | https://secure.cecredentialtrust.com/
Layanan ijazah dan transkrip | https://secure.cecredentialtrust.com/

Mahasiswa yang akan lulus dapat mengakses secara mandiri melalui laman yang telah disediakan di website universitas, sangat mudah dan praktis.

Kampus di Indonesia dengan Ijazah dan Transkrip Digital
Seolah tidak kalah ketinggalan dengan kampus-kampus hebat di luar negeri, Indonesia juga mengeluarkan sistem ijazah dan transkrip digital. Kemajuan teknologi dan didorong adanya pandemi Covid-19 telah mengubah paradigma baru menuju transformasi digital dalam segala bidang.

Kabar baik datang dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Kampus ini menerapkan sistem digitalisasi ijazah dan transkrip untuk pertama kalinya di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, seperangkat kelengkapan telah disiapkan oleh salah satu kampus unggulan di Bandung tersebut.

Lulusan ITB dapat menyimpan  ijazah dan transkripnya dalam bentuk file PDF, menyimpan salinan softcopy  ijazah dan transkrip digital (desktop, cloud, atau provider); secara praktis dapat menggunakannya untuk keperluan lamaran pekerjaan atau bahkan melamar kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.

Dilansir dari laman Republika, penggunaan ijazah dan transkrip digital ini tertuang dalam Peraturan Rektor ITB Nomor: 145A/IT1.A/SI.13/2020 tentang Informasi elektronik, Dokumen Elektronik, dan Transaksi Elektronik di Lingkungan Institut Teknologi Bandung. 

Sedangkan sebagai landasan hukum lainnya adalah berpedoman kepada UU Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik jo UU No.19  Tahun 2016 perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008, dan PP no.82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

Ijazah yang telah keluar tidak akan diubah dan jika terjadi perubahan, akan terdeteksi secara otomatis. ITB juga telah menyiapkan langkah untuk pemeriksaan ijazah digitalnya melalui laman online dan offline, melalui laman [2]; sedangkan secara offline dapat menggunakan Fitur "Digital Signature" pada aplikasi pembaca PDF seperti tertera di atas.

Sebagai catatan, ITB akan menerapkan kebijakan tersebut di atas untuk wisuda atau lulusan kedua TA 2019/2020, bulan April 2020. Selain  ijazah dan transkrip digital, rupanya ITB juga telah menyiapkan dalam bentuk dokumen.

Sebagai penutup, Transformasi ke arah digital dalam segala bidang harus memaksa kita untuk beradaptasi dengan sangat cepat. Jika tidak, kita tertinggal atau ditinggal?!
Jaya Selalu Indonesiaku!

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun