Sayangnya, di balik itu semua ternyata ada peran pemerintah yang ikut mendukung program reklamasi. Di beberapa daerah di Indonesia misalnya, pemerintah setempat mendukung program reklamasi dengan bantuan dana sampai dengan miliaran rupiah.
Tidak hanya itu, selain reklamasi, adanya pembangunan PLTU berkapasitas 35.000 megawat juga merupakan salah satu bentuk perampasan wilayah atau pesisi tangkap nelayan dalam menjalankan mata pencahariannya.
Fakta di atas menunjukkan bahwa penggerusan dan perampasan wilayah pesisir teruslah terjadi, dari waktu demi waktu, dan sulit untuk diatasi, karena juga mendapat dukungan dari pemangku kekuasaan.
Jika terus dibiarkan, maka hal ini akan berdampak buruk terhadap kehidupan nelayan kita, yang sekian lama mengandalkan Kawasan pesisir sebagai area tangkapannya.
Nelayan kita jauh dari Tekonologi
Menurut Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya menangkap ikan.
Nelayan Indonesia ditaksir saat ini mencapai 2.7 juta jiwa yang merupakan sebagian besar adalah nelayan tradisional. Nelayan merupakan salah satu profesi terbesar kelima setelah Petani, buruh, santri dan guru. Akan tetapi, sebagai posisi lima besar di Indonesia ternyata mereka jauh dari kata makmur dan sejahtera.
Nelayan penangkap ikan di Indonesia berjumlah sekitar 2.73 juta jiwa, pembudidaya sebesar 3.35 juta jiwa. Merekalah yang telah menopang kebutuhan pangan protein di Indonesia dengan persentase sebesar 80 persen, dibandingkan dengan perikanan komersial.
Armada kecil yang mereka gunakan berjumlah sekitar 550.310 unit (98.77 persen), sedangkan dengan kapal lebih dari 30 (1.239 persen) dan memiliki daya jangkau kapal yang tidak lebih dari 4 mil laut.
Kondisi memprihatinkan lainnya juga dirasakan oleh para nelayan. Diantaranya adalah lingkungan serta tempat tinggal yang kurang baik, masih sangat rentan terhadap gempa bumi, tsunami, banjir, dan berbagai dampak pencemaran lingkungan.
Pemanasan global serta pencemaran lingkungan menyebabkan ketersediaan berbagai jenis ikan yang dirasakan semakin menurun. Tidak hanya itu, mahalnya bahan bakar minyak, dan keterbatasannya menjadikan tingkat produktifitas nelayan kita semakin menurun.
Peningkatan sarana prasarana, penguasaan teknologi bagi nelayan merupakan hal yang sangat urgent saat ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!