Apapun dapat kita lakukan dalam usaha melawan COVID-19, kita dapat melawan dan mengendalikan berdasarkan kemampuan dan bidang kita masing-masing. Dalam hal ini, beberapa konglomerat dunia (CEO Perusahaan Raksasa) membuat kampanye tentang pencegahan Pandemi COVID-19. Perusahaan "Raksasa" dunia seperti McDonal'd, Coca-Cola, Audi, Volkswagen merupakan beberapa contoh perusahaan yang mengkampanyekan pencegahan Pandemi COVID-19 dengan "mendesain ulang" logonya. Apa kampanye mereka?, mereka merepresentasikan "physical distancing" ke dalam desain logo barunya.
Desain ulang logo ini untuk mendukung program WHO dan pemerintah dalam rangka mengendalikan dan mencegah penularan pandemi COVID-19, karena coronavirus telah menyebar luas diseluruh penjuru bumi dan menginfeksi kurang lebih 180 negara. Sedangkan jumlah korban saat ini per-Kamis (02/04/2020) adalah 937.783 Jiwa dengan korban meninggal (47.273) jiwa dan korban sembuh (194.405) jiwa.
Namun demikian, adanya re-desain logo tersebut menjadi pro dan kontra dari ahli bidang desain diantaranya adalah sebagai berikut:
"Situasi global kita saat ini bukan lelucon. Ini masalah serius," kata Douglas Sellers, direktur kreatif eksekutif untuk perusahaan Siegel + Gale kepada CNN Business.
"Dan merek yang mendesain logo jarak sosial memiliki potensi untuk mengurangi keparahan dari apa yang kita alami. Kreativitas, semangat, dan pemikiran yang mengarah ke keinginan untuk membantu, mendidik, dan menjadi bagian dari gerakan jarak fisik adalah catatan yang layak, "Kata penjual.
"Memahami situasi, tutup mulut dan melakukan sesuatu yang bermanfaat adalah satu-satunya cara untuk pergi ke sini. Ketika Anda melihat merek seperti McDonald's atau Coca-Cola melampiaskan logo mereka dalam 'solidaritas,' itu membentur catatan yang masam," katanya kepada CNN Business .
Dengan berbagai kritikan yang ada akibat re-desain, berikut ini adalah informasi yang menarik terkait dengan usaha para "Raksasa" perusahaan itu dalam mendukung program melawan pandemi COVID-19. Tidak ada sama sekali niatan penulis untuk promosi terkait dengan produk yang disebutkan, ini murni hanya berita yang bersifat informatif agar terbuka cakrawala informasi dunia.
McDonald's Brasil
McDonald's Brasil adalah satu perusahaan yang me re-desain logonya, dalam rangka mendukung program pemerintah melawan pandemic COVID-19. Berita tersebut terpantau dalam laman media sosial facebook pada 19 Maret 2020.
McDonald's Brasil melakukan redesain logonya dengan cara memisahkan lengkungan ikoniknya. Logo tersebut mengandung arti bahwa ada pemisahan sementara antara pelanggan dan perusahaan diakibatkan penutupan beberapa restoran di beberapa negara.
Seketika logo itu dimunculkan ternyata mendapat protes. Protes tersebut datangnya dari Bernie Sanders dengan mengatakan:
"Give your workers paid sick leave"
Sementara itu Brian Braiker, pemimpin redaksi Ad Age, mengatakan saatnya untuk merek untuk memberikan "layanan nyata, bermakna," referensi perusahaan seperti Gap (GPS) membuat topeng untuk pekerja kesehatan atau LVMH, perusahaan induk Christian Dior dan Givenchy, pembuatan pembersih tangan.
Coca-Cola
Perusahaan ini juga melakukan kampanye "physical distancing" untuk mendukung program pemerintah dalam rangka melawan pandemic COVID-19.
Perusahaan Coca-Cola yang mengiklankan produknya di Times Square New York memperlihatkan setiap penggalan hurufnya dengan slogan "Tetap terpisah adalah cara terbaik untuk terhubung". Seperti kita ketahui bersama, produk minuman jenis ini biasanya merayakan kebersamaan dan cinta dalam setiap iklannya.
Audi and Volkswagen
Tidak hanya produk makanan dan minuman, perusahaan otomotif terkemuka Audi dan Volkswagen juga melakukan langkah serupa. Mereka mengubah logo produk melalui akun media sosialnya.
Audi
Perusahaan otomotif terkemuka Audi memisahkan empat deringnya dalam video pendek, yang mengadung arti bahwa setiap orang harus tetap dirumah dan tetap menjaga jarak.
"Stay at home, keep your distance, stay healthy, support each other -- we are in this together. As a global company and a global community, our highest priority is to identify any opportunities to #FlattenTheCurve. Stay safe". Unggahnya didalam media sosial
Logo Audi berupa empat cincin yang menyatu, tapi dalam unggahan diatas dibuat merenggang seolah-olah memiliki jarak tertentu. Hal ini mengambarkan bahwa "physical distancing" diperlukan untuk mencegah adanya penularan infeksi pandemi COVID-19. Perlu diketahui bersama, bahwasanya keempat cincin pada logo di atas adalah simbol dari empat perusahaan, diantaranya adalah Audi, DKW, Horch, dan Wanderer. Keempatnya bergabung sejak tahun 1932 untuk membentuk grup bernama Audi AG.
Volkswagen
Tidak hanya Audi, Volkswagen juga mengiklankan video dengan pesan penuh inspirasi dengan cara memisahkan huruf V dan W.
We are #Volkswagen. Thanks for keeping your social distance!
Kami adalah #Volkswagen. Terimakasih sudah menjaga jarak sosial anda" seperti pada unggahan media sosial di bawah ini.
Dalam Bahasa Jerman, "volks" berarti masyarakat, sedangkan "wagen" berarti mobil. Kendaraan dengan logo VW ini telah digunakan sejak 1937.
Baik Volkswagen ataupun Audi merupakan perusahaan raksasa otomotif di dunia dari Jerman, di bawah naungan Volkswagen AG.
Perusahaan ini terus berkompetisi dengan perusahaan dari Jepang seperti "Toyota". Sebagai informasi, dampak dari pandemi COVID-19 telah menutup pabarik Volkswagen di Amerika Serikat, Jerman, China dan sebagian fasilias lainnya di Eropa.
Nike
Siapa yang tidak kenal dengan produk ini?, seolah tidak mau ketinggalan, Nike juga membuat kampanye dalam rangka mendukung program WHO untuk tetap Menjaga "physical distance".
Dalam kampanyenya, NIKE mempertontonkan daftar atlet besar termasuk pemain NBA LeBron James, pegolf terkemuka Tiger Woods, dan beberapa pemain tenar lainnya. Saat ini, didunia seolah terhenti untuk melakukan aktivitas, termasuk olahraga. Hampir semua bidang olahraga diberhentikan sementara sembari menunggu coronavirus mereda.
Tidak terkecuali dengan perusahaan ini, NIKE harus menutup perusahaannya untuk sementara waktu karena pandemic COVID-19. Kebijakan pun telah diberlakukan untuk karyawan bahwa mereka akan tetap menerima pembayaran regular selama masa libur di rumah.
Kondisi di Indonesia
Perusahaan McD di Indonesia juga resmi menutup layanan makanan di tempat (dine-in) tertanggal Rabu (01/04/2020). Seolah serentak, perusahaan ini mengkampanyekan program pemerintah untuk mendukung "physical distancing" pandemi COVID-19.
Adapun penutup ini berlangsung selama empat belas hari dengan tetap mempertimbangkan kebijkan pemerintah dalam usaha mengendalikan pandemic COVID-19.
Kabar baiknya, konsumen akan tetap memesan melalui Contactless Service Take Away, Contactless Drive Thru, dan Contactless McDelivery.
"Kami sangat mendukung pemerintah Indonesia yang berupaya mencegah penyebaran COVID-19 yang saat ini memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kami lakukan dengan membatasi ruang berkumpul masyarakat di tengah pandemi ini. Dengan sukarela kami menutup sementara layanan dan area makan di tempat di seluruh restoran McDonald's di Indonesia," kata Sutji dilansir dari liputan6.com
Perusahaan ini mengklaim telah meningkatkan standar pelayanan, diantaranya dengan menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dengan pelanggan. Sebagai contoh pada McDelivery, pelanggan dipersilahkan mengambil sendiri di dalam box, dan layanan non-contact lainya seperti drive thru.
Kondisi di Inggris
Inggris rupanya lebih responsif terhadap program pemerintahnya dalam mencegah infeksi Pandemi COVID-19. Mereka menutup layanan sejak Senin (23/03/2020) yang teridiri dari 1.350 cabang dengan lokasi di Inggris dan Irlandia.
Lain dengan di Indonesia, pemerintah setempat berjanji untuk membantu membayar pekerja sebesar 80 persen dari gaji karyawan yang tetap dipertahankan oleh perusahaan.
Sedangkan untuk layanan tetap didistribusikan, terutama untuk pekerja medis yang merupakan kelompok terdepan dalam melawan Pandemi COVID-19. Pemerintah juga mengapresiasi kinerja mereka dalam menyediakan layanan cepat saji untuk petugas medis dan kesehatan.
Lain halnya dengan di Inggris, Perancis, Brasil, Irlandia, Indonesia dan beberapa negara di dunia, China justru secara resmi membuka layanan McD di seluruh cabang pada Jum'at (20/03/2020).
CEO Perusahaan Raksasa lawan Coronavirus
Peningkatan infeksi pasien coronavirus menyentuh hati para CEO perusahaan Raksasa dunia. Sang Raksasa rela melakukan donasi dalam bentuk apapun, termasuk pemotongan gaji 100 persen untuk disumbangkan kepada penderita COVID-19.
Pertama kali langkah donasi itu dilakukan oleh perusahaan penerbangan seperti CEO Delta, Alaska, United Airlines, dengan mengurangi kompensasi yang diberikan kepada jajaran eksekutif perusahaan mereka.
Tidak ketinggalan, CEO Marriot (MAR) yang memiliki banyak bisnis di berbagai negara, Arne Sorenson mendedikasikan gajinya tahun 2020 untuk donasi COVID-19, langkah ini diikuti oleh jajaran eksekutif dengan pemotongan gaji 50 persen.
CEO Booking Holdings, Glen Fogel, CEO Dick's Sporting Goods (DKS), Ed Stack serta Presiden Lauren Hobart, Ford, GE, Lyft juga diklarifikasi melepaskan gaji mereka untuk melawan COVID-19.
Akan tetapi, tetap saja mereka mendapatkan kritik. CEO yang merelakan gaji mereka (hanya 16 % dari tunjangan perusahaan) untuk melawan COVID-19 merupakan bagian kecil dari kompensasi mereka, bahkan tidak dapat menghemat biaya perusahaan dan PHK, ujar Talley dilansir dari detik.com.
Sebagai penutup, penulis mengutip kata bijak dari Helen Keller sebagai berikut:
"Alone we can do so little, together we can do so much."
Sendiri kita dapat melakukannya sedikit, bersama-sama kita dapat melakukan begitu banyak.
Mereka menutup sementara layanan untuk kemashlahatan hidup umat manusia, mari kita bangsa Indonesia juga sudah harus mulai sadar. Informasi yang merata dan relevan hingga ke pedesaan sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini, agar reaksi rakyat tidak berlebihan.
CEO kepanjangan dari Chief Executive Officer, Dia adalah seseorang yang dipercaya untuk memimpin jajaran direksi suatu perusahaan. CEO Selanjutnya diangkat oleh dewan komisaris perusahaan, dan pada umumnya mempunyai siklus jabatan tertentu, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.
Salam Sehat, Indonesia!!!
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H