Kemudian dua hari berselang, keadaan darurat nasional telah dikeluarkan. Akan tetapi, social distancing tidak diterapkan di negara tersebut.
Senin, 16 Maret 2020
Tiga hari selanjutnya, pasca kebijakan darurat nasional, pemerintah mendorong masyarakatnya untuk menghindari kegiatan publik yang berkerumun dengan Batasan sejumlah sepuluh orang. Sayangnya, social distancing tidak juga diterapkan. Social distancing yang sekarang menjadi physical distancing saat itu hanya sebagai himbauan saja.
Keadaan saat itu di Inggris juga demikian, negara hanya mengeluarkan surat rekomendasi atau himbauan, tapi impelementasinya nihil.
Akibat yang ditimbulkan
Jika kita amati bersama, ada dua kelompok besar negara di dunia dalam menerapkan metode pengendalian dan pencegahan Pandemi COVID-19. Mereka yang menerapkan metode yang ketat dengan lockdown seperti China dan beberapa negara lainnya, dan yang kedua adalah Korea Selatan yang menerapkan pengujian pada rakyatnya dalam jumlah besar tanpa harus lockdown suatu wilayah.
Tidak menentukan sikap (prediksi)
Berikut ini adalah gambaran atau prediksi jika Amerika tidak melakukan usaha dalam upaya pengendalian Pandemi COVID-19.
Berdasarkan grafik di atas dapat dianalisis bahwa jika suatu negara tidak menentukan sikap, maka semua orang terkena infeksi, sistem kesehatan di suatu negara menjadi kewalahan menangani lonjakan jumlah pasien. Tidak hanya itu, ternyata berdampak kepada mortalitas yang naik, dengan korban meninggal mencapai 10 juta orang (daerah biru).