Protect yourself and your community from coronavirus with common sense precautions: wash your hands, stay home when sick and listen to the @CDCgov and local health authorities. Save the masks for health care workers. Let’s stay calm, listen to the experts, and follow the science, @BarackObama on twitter sebagai tanggapan pernyataan Presiden Trump (04/03/2020).
Pertama kali sejak diumumkannya virus corona di dunia, Amerika saat ini menjadi Negara dengan jumlah penderita terinfeksi terbesar di dunia. Posisi ini secara resmi menggeser Italia dan China untuk pertama kalinya.
Hingga hari ini Minggu dini hari (29/03/2020) dilaporkan JHU CSSE jumlah penderita di Amerika telah mencapai (112.577) Jiwa, meninggal (1.867) jiwa; menyusul Italia di posisi kedua (86.931) jiwa, meninggal (9.183) jiwa, dan China (81.394) Jiwa dengan korban meninggal (3.295) jiwa.
Kritik tajam pun datang dari berbagai kalangan di dalam negeri. Lantas, seperti apa sebenarnya yang terjadi disana?. Seperti halnya Belanda, AS, dan Inggris, mereka telah mengimpelmentasikan kebijakan terkait dengan Pandemi COVID-19. Mari sedikit kita menyimak tulisan ringan di bawah ini meskipun masih banyak dari sudut pandang lain yang perlu diperhitungkan.
Kronologis pengendalian
Secara cepat pemerintah telah merespon tentang pandemi COVID-19, tapi memang belum diterapkan secara disiplin seperti di negara lain yang telah terlebih dahulu siap seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara di dunia lainnya.
Rabu, 11 Maret 2020
Tercatat pada Rabu, 11 Maret 2020, pemerintah secara resmi telah melakukan pelarangan perjalanan bagi warganya.
Jumat, 13 Maret 2020