"As the cases of coronavirus increase in China and around the world, the hunt is on to identify "patient zero". But can singling out one person as causing an outbreak do more harm than good?" bbc.com
Pasien Pandemik COVID-19 setiap hari mengalami peningkatan. Setidaknya, saat ini 25 Maret 2020 terdapat 472.109 Jiwa terinfeksi, dengan total kematian sebesar 21.308 Jiwa dan korban sembuh 114.870 Jiwa. Adapun peningkatan jumlah korban terbesar berada di China (81.731), Italia (74.386) di ikuti oleh Amerika Serikat yang menempati posisi ketiga (69.197) jiwa.
Berbagai negara pun telah melakukan berbagai riset terapan untuk mencari vaksin COVID-19. Alih-alih sambil terus menguji coba berbagai vaksin penangkal COVID-19, saat ini secara parallel juga sedang dilakukan perburuan "pasien nol" penyebab covid-19 di Hubei, Wuhan. Hal ini ditengarai dengan adanya isu hangat yang dimunculkan beberapa media yang menyatakan bahwa Amerika Serikatlah yang menyebarkan virus untuk pertama kalinya di China karena beberapa sebab yang tidak dapat saya sampaikan di sini.
Dari perspektif lain, timbul pertanyaan sebagai berikut: apakah dengan memburu "pasien nol" penyebab covid-19 ini akan memecahkan masalah?, atau bahkan malah menimbulkan bahaya yang cukup serius?. Ulasan ini jarang dibahas, kita hanya fokus pada penyebaran dan pencegahan Covid-19, semoga tulisan ini memberikan gambaran giwayat penyebaran Covid-19.
Istilah "pasien nol"
Pasien nol merujuk pada manusia pertama yang terinfeksi oleh virus atau penyakit, pertanyaan patut disematkan pada "pasien nol" ini diantaranya adalah: Siapakah orang pertama yang memicu Pandemi COVID-19?
"Pasien nol" berawal dari penyebaran AIDS di Los Angeles dan San Fransisco di era 80 an. Amerika melalui CDC mengistilahkan bahwa pasien yang berasal dari luar negara bagian California dengan istilah "O".
Pendapat lain melaporkan bahwa huruf "O" sebagai angka "nol", sehingga dari sana lahirlah sebuah konsep "pasien nol" bagi para peneliti di dunia.
Hingga Maret 2020, ahli epidemiologi, dan analisis genetika dilakukan secara intensif untuk dapat melacak garis riwayat virus melalui orang yang terinfeksi.
![Pasar ikan di Wuhan di tutup, 01 Januari 2020 | cnnIndonesia.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/26/02-5e7c75b7d541df442c6b85f3.jpg?t=o&v=770)
Kontroversi "Pasien nol"
Terdapat berbagai silang pendapat antara ahli dalam mengidentifikasi pasien nol Covid-19. Dilaporkan dalam jurnal yang diterbitkan oleh medis lancet, "pasien nol" teridentifikasi pada 01 Desember 2019 (lebih awal). Salah satu peristiwa yang mengherankan adalah bahwa orang tersebut "tidak ada riwayat kontak" dengan pasar hewan dan ikan laut Huanan, episentrum Covid-19 di Wuhan.
Laporan awal dari seorang dokter di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan mengindikasikan bahwa pasien yang berusia lanjut menderita penyakit Alzheimer, ujar Wu Wenjuan dilansir dalam bbc.com.
![Pasar grosir makanan laut | bbc.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/26/03-5e7c75ffd541df3ca10473e3.jpg?t=o&v=770)
Ditemukan korban selanjutnya bahwa tambahan korban tiga orang lainnya mengalami gejala yang sama, ironisnya kedua orang tersebut tidak terpapar dengan Kawasan Huanan, atau yang diduga episentrum virus.
Di sisi lain, peneliti ternyata telah menemukan 27 orang terpapar dari jumlah 41 pasien yang dirawat di rumah sakit, telah berhubungan dengan pasar, tapi tidak disebutkan pasar yang mana.
Episentrum Covid-19 yang berasal dari pasar hewan hidup ke inang manusia diidentifikasikan oleh WHO untuk pertama kalinya, ingat sebagai dugaan awal. Berdasarkan reportase dari JHU, CSSE (26/032020) wilayah pusat penyebaran Covid-19 ini hampir 82% dari 472.109 jiwa yang terdata sejauh ini di China.
Maret 2020, "Pasien nol" sudah ditemukan
Kabar baik "Pasien nol" yang menjadi kontroversi beberapa bulan sejak ditemukannya pademi Covid-19 terbuka sudah. Beijing merilis informasi bahwa "Pasien nol" ditemukan pada kejadian 17 November 2019.
Menurut data pemerintah, "pasien nol" bermula dari seorang pasien yang berusia 55 tahun, berasal dari propinsi Hubei pada November 2019. Sejak saat itu, setiap kasus baru ditemukan.
Adalah pada tanggal 15 Desember 2019 dengan jumlah korban terinfeksi sebesar 27 jiwa, peningkatan korban sebanyak dua digit ditemukan setelahnya, yaitu pada 17 Desember 2019.
Tanggal 27 Desember 2019, Seorang dokter bernama Zhang Jixian, mengumumkan kepada otoritas setempat bahwa terdapat jenis virus baru yang berkembang di propinsi Hubei, Wuhan. Hingga, pada akhir Desember jumlah korban meningkat dengan cepat sampai dengan 180 jiwa menjadi 266, di awal tahun menjadi 381 jiwa.
"Kami tidak tahu siapa pasien nol pertama itu, mungkin di Wuhan, dan itu masih menyisakan banyak pertanyaan yang tidak terjawab tentang bagaimana wabah itu dimulai dan bagaimana awalnya menyebar. " kata Sarah Borwein, seorang dokter di Pusat Kesehatan Medis Pusat Hong Kong kepada The Post dilansir dari suara.com
Penemuan "pasien nol" ini dilaporkan pada 18 Maret 2020, saat ini peneliti terus melakukan kajian terhadap "pasien nol" di kota Hubei, Wuhan.
Episentrum Pasien Nol
Dalam ilmu kegempaan, Pusat gempa di sebut dengan istilah Hyposenter atau hiposentrum yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "Pusat". Sedangkan titik permukaan bumi tepat di atas hyposenter disebut dengan Episenter. Menurut Wikipedia.org, Episentrum sendiri berarti gempa bumi yang terjadi di luar permukaan bumi.
![Wuhan Episentrum Pandemi COVID-19 | beritaradar.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/26/04-5e7c767dd541df291e16e123.jpg?t=o&v=770)
lain dengan di Wuhan, saat ini isu justru berkembang di Amerika Serikat. Banyak menduga, Episentrum baru Covid-19 di duga muncul justru di Amerika Serikat.
"Kami melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS," kata Juru Bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris saat mengadakan konferensi pers di Jenewa, Swiss, dilansir dari Reuters, Rabu (25/3/2020). dilansir dari cnnindonesia.com
Disaat Kasus di China menurun bahkan menunjukkan titik nol, Eropa dan Amerika justru menjadi Episentrum baru penyebaran COVID-19. Di Eropa, kasus terbanyak berada di Italia, kemudian di susul oleh Amerika Serikat dengan jumlah terinfeksi (69.197) dan jumlah korban meninggal sebesar (784) dan pasien sehat (379) jiwa.
Sebagai penutup, apakah mungkin ada episentrum baru COVID-19? Mengingat lonjakan jumlah korban di Italia saat ini didekati oleh Amerika Serikat di posisi ketiga. Bagaimana dengan beberapa media yang menyebutkan bahwa COVID-19 berasal dari Amerika?. Silahkan menyimpulkan sendiri.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6 7 8 9