Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penting, Mengenal Pasien Nol dan Episentrum Pandemi Covid-19

26 Maret 2020   16:40 Diperbarui: 26 Maret 2020   17:02 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasien nol | viva.co.id

"As the cases of coronavirus increase in China and around the world, the hunt is on to identify "patient zero". But can singling out one person as causing an outbreak do more harm than good?" bbc.com

Pasien Pandemik COVID-19 setiap hari mengalami peningkatan. Setidaknya, saat ini 25 Maret 2020 terdapat 472.109 Jiwa terinfeksi, dengan total kematian sebesar 21.308 Jiwa dan korban sembuh 114.870 Jiwa. Adapun peningkatan jumlah korban terbesar berada di China (81.731), Italia (74.386) di ikuti oleh Amerika Serikat yang menempati posisi ketiga (69.197) jiwa.

Berbagai negara pun telah melakukan berbagai riset terapan untuk mencari vaksin COVID-19. Alih-alih sambil terus menguji coba berbagai vaksin penangkal COVID-19, saat ini secara parallel juga sedang dilakukan perburuan "pasien nol" penyebab covid-19 di Hubei, Wuhan. Hal ini ditengarai dengan adanya isu hangat yang dimunculkan beberapa media yang menyatakan bahwa Amerika Serikatlah yang menyebarkan virus untuk pertama kalinya di China karena beberapa sebab yang tidak dapat saya sampaikan di sini.

Dari perspektif lain, timbul pertanyaan sebagai berikut: apakah dengan memburu "pasien nol" penyebab covid-19 ini akan memecahkan masalah?, atau bahkan malah menimbulkan bahaya yang cukup serius?. Ulasan ini jarang dibahas, kita hanya fokus pada penyebaran dan pencegahan Covid-19, semoga tulisan ini memberikan gambaran giwayat penyebaran Covid-19.

Istilah "pasien nol"
Pasien nol merujuk pada manusia pertama yang terinfeksi oleh virus atau penyakit, pertanyaan patut disematkan pada "pasien nol" ini diantaranya adalah: Siapakah orang pertama yang memicu Pandemi COVID-19?

"Pasien nol" berawal dari penyebaran AIDS di Los Angeles dan San Fransisco di era 80 an. Amerika melalui CDC mengistilahkan bahwa pasien yang berasal dari luar negara bagian California dengan istilah "O".

Pendapat lain melaporkan bahwa huruf "O" sebagai angka "nol", sehingga dari sana lahirlah sebuah konsep "pasien nol" bagi para peneliti di dunia.
Hingga Maret 2020, ahli epidemiologi, dan analisis genetika dilakukan secara intensif untuk dapat melacak garis riwayat virus melalui orang yang terinfeksi.

Pasar ikan di Wuhan di tutup, 01 Januari 2020 | cnnIndonesia.com
Pasar ikan di Wuhan di tutup, 01 Januari 2020 | cnnIndonesia.com
Kenapa perlu diteliti?, hal ini penting untuk dapat mengendalikan dan mencegah covid-19 menyebar ke seluruh negeri, bahkan dunia. Otoritas setempat melaporkan pertama kali kasus Covid-19 terjadi pada 31 Desember 2019. Banyak dari informasi yang beredar bahwa virus jenis ini telah berkembang di pasar makanan laut serta hewan liar yang berada di Propinsi Hubei, Wuhan.

Kontroversi "Pasien nol"
Terdapat berbagai silang pendapat antara ahli dalam mengidentifikasi pasien nol Covid-19. Dilaporkan dalam jurnal yang diterbitkan oleh medis lancet, "pasien nol" teridentifikasi pada 01 Desember 2019 (lebih awal). Salah satu peristiwa yang mengherankan adalah bahwa orang tersebut "tidak ada riwayat kontak" dengan pasar hewan dan ikan laut Huanan, episentrum Covid-19 di Wuhan.

Laporan awal dari seorang dokter di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan mengindikasikan bahwa pasien yang berusia lanjut menderita penyakit Alzheimer, ujar Wu Wenjuan dilansir dalam bbc.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun