Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simalakama, Tren Hemat atau Boros Air Cegah Covid-19

22 Maret 2020   01:31 Diperbarui: 22 Maret 2020   20:16 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Water is life, and clean water means health." Audrey Hepburn

Air adalah kehidupan, dan air bersih berarti kesehatan.

Hari ini merupakan hari Air dunia yang jatuh pada Minggu, 22 Maret 2020. Pada dasarnya, salah satu kebutuhan utama manusia diantaranya adalah konsumsi air bersih dan sanitasi. Akan tetapi, kebutuhan air bersih yang layak serta sanitasi yang memadai hingga saat ini tidaklah mudah untuk di dapatkan.

Air yang ada di darat persentasenya hanya tiga persen. Jumlah tersebut terdiri dari air sungai, air selokan, dan air laut.  "Tapi kita hanya bisa meminum air yang besih, tidak berbau, tidak berwarna itu cuma ada satu persen," ujar Aris Yunanto dilansir dari republika.co.id.

Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa air bersih semakin langka. Kondisi ini diperparah dengan tingkat konsumsi yang tinggi tidak diimbangi dengan banyaknya air masuk ke resapan tanah, karena terhalang oleh beton.

Sejarah World Water Day
Hari air dunia dicetuskan melalui Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), tepatnya pada tanggal 22 Desember 1992 di kota Rio de Janeiro, Brasil. Indonesia yang tergabung dalam sidang kala itu ikut memutuskan bahwa Hari Air Dunia jatuh pada tanggal 22 Maret.

Tanggal tersebut selanjutnya pertama kali diperingati pada tahun 1993 dengan cara mempromosikannya melalui berbagai kegiatan nyata di berbagai negara. Peringatan Hari Air dunia tersebut diadakan sebagai sarana dalam rangka memupuk semangat dalam melaksanakan agenda pelestarian sumber daya air.

Kebutuhan air dalam satu hari di Indonesia
Pernahkah kita bertanya, berapakah kebutuhan air dalam satu hari untuk mencuci pakaian, mandi, minum, dan yang terbaru saat ini adalah mencuci tangan untuk menghindari COVID-19. Apakah kita pernah berpikir bahwa masihkan ada air untuk kita dalam sehari, sebulan, bahkan satu tahun mendatang?.

Dilaporkan oleh Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen CIpta karya menunjukkan bahwa setiap orang Indonesia (per-Individu) mengkonsumsi air per hari rata-rata sebesar 144 liter atau 0,144m3.

Disebutkan bahkan di kota metropolitan seperti DKI Jakarta, penggunaan air per-orang perhari bisa mencapai 240 liter. Jumlah terbesar dari 144 liter itu adalah digunakan untuk mandi sebesar 65 liter air (45%) dari total pemakaian air harian per-orang.

Seluruh Gedung di Indonesia sebanyak 6.586 juga telah berhasil di survey oleh Ditjen CIpta Karya Kementerian PUPR dengan rincian  Gedung perkantoran, pelayanan public, Gedung sekolah, rumah sakit dan rumah dinas.

Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa sekitar 4.228 gedung atau (64%) Gedung masih sangat boros dalam penggunaan air. Besarnya jumlah air selama setengah tahun (6 bulan) dari 6.586 gedung mencapai sekitar 1.07 Juta meter kubik air, dalam setahun di estimasi sebesar 2.14 juta meter kubik air.

Adapun detail penggunaan air bersih di Indonesia setiap hari per orang adalah sebagai berikut: (1) Sikat gigi dengan kran 1 menit = 6 L; (2) Sikat gigi dengan gelas = 0,5 L; (3) Mandi shower 5 menit = mandi bak 30 gayung = 30 L; (4) Mandi bathtub standar = 100 L; (5) WC flush tipe baru = 6 L (1/2 flush = 3 L); (6) Cuci mobil dengan ember = 75 L; (7) Cuci mobil dengan selang = 300 L; (8) Cuci mobil/siram tanaman dengan selang 30 menit = 180 L; (9) Mesin cuci front loading = 100 L; (10) Mesin cuci top loading = 150 L; (11) Cuci piring dengan kran 15 menit = 90 L; (12) Cuci piring dengan sink = 45; (13) Kran/WC bocor per hari = 100 L.

Penggunaan air dari berbagai negara di dunia
Data penggunaan air bersih per orang per hari setiap negara seperti disajikan pada table di bawah ini. Amerika Serikat menjadi negara dengan penduduk paling boros di dunia dalam penggunaan air. Mereka menghabiskan rata-rata per orang per hari sejumlah 580 liter (0.58m3).

Kebutuhan air dunia | dictio.id
Kebutuhan air dunia | dictio.id

Sedangkan untuk penggunaan air perhari untuk orang Amerika adalah sebagai berikut

Konsumsi air masyarakat USA | dictio.id
Konsumsi air masyarakat USA | dictio.id

Berdasarkan laporan The water gap dari laman washmatters.wateraid.org/ tahun 2018, Indonesia merupakan negara dengan akses air bersih terendah ke enam di dunia dari daftar 10 negara berkembang kala itu. Adapun rinciannya adalah (1) India; (2) Ethipia; (3) Nigeri; (4) China; (5) DRC; (6) Indonesia; (7) Tanzania; (8) Uganda; (9) Pakistan; dan (10) Kenya.

Dilema Penggunaan Air akibat Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 di Indonesia per tanggal 21 Maret 2020 telah menelan korban sebanyak 450 jiwa, dengan rincian jumlah korban sembuh sebanyak 20 orang dan korban meninggal sebanyak 38 jiwa.

Pemerintah melalui berbagai komponennya mengkampayekan tindakan pencegahan yang salah satunya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Germas yang paling sederhana adalah membiasakan mencuci tangan dengan sabun.

Hemat atau Boros air?, Fantastis!!! Lebih dari 114 Liter/hari
Hemat atau boros air adalah merupakan pertanyaan menarik saat ini. Seperti kita ketahui bersama, bagi mereka yang berpendidikan menengah ke atas, masyarakat akan dengan sadar menjaga kebersihan dirinya, salah satunya melalui Gerakan mencuci tangan.

Sebagai bukti, silahkan berjalan keluar menyusuri tempat umum seperti pusat perbelanjaan, toilet umum, dan berbagai fasilitas umum lainnya telah tersedia wastafel cuci tangan lengkap dengan sabun dan hand sanitizer. Senangnya saya, masyarakat Indonesia akhirnya sadar akan kebersihan dan hidup bersih.

Alih-alih sambil mempopulerkan GERMAS ini, mari kita asumsikan tingkat kebutuhan air untuk mencuci tangan dengan sabun. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa penggunaan air untuk cuci tangan saja membutuhkan 3-4 liter air apabila menggunakan kran dengan air mengalir. Ini adalah sebuah asumsi yang perlu kita sepakati bersama.

Jika dalam kondisi normal satu orang per hari mencuci tangan sebanyak 10 kali (untuk makan sehari selama 3 kali saja sudah 6x, maka saya asumsikan jika beraktivitas normal di rumah diambil angka 10), setiap orang akan membutuhkan sekitar 30 liter air.

Nah, sekarang jika jumlah penduduk Indonesia seperti dilansir kompas.com berjumlah 271.066.000 jiwa dikurangi bayi yang baru lahir berjumlah sekitar 4.8 juta jiwa, maka diasumsikan jumlah masyarakat yang mencuci tangan perhari berjumlah 266.266.000 jiwa.

Jika sepuluh  persen saja masyarakat Indonesia sadar akan mencuci tangan dalam sehari rata-rata berjumlah 10 kali, maka penggunaan air dalam sehari untuk cuci tangan saja sebesar 798.798 liter air perhari. 

Apabila kebutuhan per hari untuk berbagai keperluan ditaksir pada angka sebelumnya dalah 114 liter, maka jumlah ini akan membengkak menjadi 144liter air per hari. Fantastis Bukan?. Ini belum lagi ditambah dengan kebutuhan air saat mengambil air wudhu.

Langkah Bijaksana Hadapi Pandemi COVID-19
Menilik dari kebutuhan air bersih masyarakat dunia yang saat ini hanya berkisar satu persen saja, maka agaknya kita perlu mengambil sikap bijak sebagai berikut:
Mandi dengan menggunakan shower hanya membutuhkan rata-rata 10 liter air dibandingkan dengan bath-tube; ketika sikat gigi, pastikan keran mati ketika sedang menggosok gigi, karena kebutuhan untuk menyikat gigi berkisar 5 liter air; ketika cuci muka, matikan air ketika tidak digunakan, kecuali cuci tangan harus menggunakan air yang terus mengalir; gunakanlah mesin cuci terbaru yang hemat air, dan manfaatkan limbah untuk di re-use, contohnya untuk cucian mobil, agar kita dapat terus menghemat air.

Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita yang masih peduli dengan lingkungan, terutama semakin terbatasnya jumlah air bersih di permukaan bumi kita. Mari dukung Gerakan pemerintah melalui kementerian PU dengan jargon "Water and Climate Change - Ketahanan Air Dan Tantangan Perubahan Iklim. Karena telah di atur dalam

Simalakama, Hemat atau Boros Air untuk mencegah Pandemi COVID-19 adalah tergantung dari diri kita masing-masing. Tetaplah bijak dalam menggunakan air bersih, janganlah berlebih-lebihan.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun