Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simalakama, Tren Hemat atau Boros Air Cegah Covid-19

22 Maret 2020   01:31 Diperbarui: 22 Maret 2020   20:16 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumsi air masyarakat USA | dictio.id

Sebagai bukti, silahkan berjalan keluar menyusuri tempat umum seperti pusat perbelanjaan, toilet umum, dan berbagai fasilitas umum lainnya telah tersedia wastafel cuci tangan lengkap dengan sabun dan hand sanitizer. Senangnya saya, masyarakat Indonesia akhirnya sadar akan kebersihan dan hidup bersih.

Alih-alih sambil mempopulerkan GERMAS ini, mari kita asumsikan tingkat kebutuhan air untuk mencuci tangan dengan sabun. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa penggunaan air untuk cuci tangan saja membutuhkan 3-4 liter air apabila menggunakan kran dengan air mengalir. Ini adalah sebuah asumsi yang perlu kita sepakati bersama.

Jika dalam kondisi normal satu orang per hari mencuci tangan sebanyak 10 kali (untuk makan sehari selama 3 kali saja sudah 6x, maka saya asumsikan jika beraktivitas normal di rumah diambil angka 10), setiap orang akan membutuhkan sekitar 30 liter air.

Nah, sekarang jika jumlah penduduk Indonesia seperti dilansir kompas.com berjumlah 271.066.000 jiwa dikurangi bayi yang baru lahir berjumlah sekitar 4.8 juta jiwa, maka diasumsikan jumlah masyarakat yang mencuci tangan perhari berjumlah 266.266.000 jiwa.

Jika sepuluh  persen saja masyarakat Indonesia sadar akan mencuci tangan dalam sehari rata-rata berjumlah 10 kali, maka penggunaan air dalam sehari untuk cuci tangan saja sebesar 798.798 liter air perhari. 

Apabila kebutuhan per hari untuk berbagai keperluan ditaksir pada angka sebelumnya dalah 114 liter, maka jumlah ini akan membengkak menjadi 144liter air per hari. Fantastis Bukan?. Ini belum lagi ditambah dengan kebutuhan air saat mengambil air wudhu.

Langkah Bijaksana Hadapi Pandemi COVID-19
Menilik dari kebutuhan air bersih masyarakat dunia yang saat ini hanya berkisar satu persen saja, maka agaknya kita perlu mengambil sikap bijak sebagai berikut:
Mandi dengan menggunakan shower hanya membutuhkan rata-rata 10 liter air dibandingkan dengan bath-tube; ketika sikat gigi, pastikan keran mati ketika sedang menggosok gigi, karena kebutuhan untuk menyikat gigi berkisar 5 liter air; ketika cuci muka, matikan air ketika tidak digunakan, kecuali cuci tangan harus menggunakan air yang terus mengalir; gunakanlah mesin cuci terbaru yang hemat air, dan manfaatkan limbah untuk di re-use, contohnya untuk cucian mobil, agar kita dapat terus menghemat air.

Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita yang masih peduli dengan lingkungan, terutama semakin terbatasnya jumlah air bersih di permukaan bumi kita. Mari dukung Gerakan pemerintah melalui kementerian PU dengan jargon "Water and Climate Change - Ketahanan Air Dan Tantangan Perubahan Iklim. Karena telah di atur dalam

Simalakama, Hemat atau Boros Air untuk mencegah Pandemi COVID-19 adalah tergantung dari diri kita masing-masing. Tetaplah bijak dalam menggunakan air bersih, janganlah berlebih-lebihan.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun