Korea Selatan
Sejak COVID-19 menyerang Korea Selatan, negara itu membentuk sebuah aplikasi berbasis Android, yang dapat diunduh via play store. Aplikasi ini diberi nama 100m dan telah diluncurkan 11 Februari 2020 berhasil diunduh lebih dari 1 juta kali.
Aplikasi ini berisi data dari pejabat publik termasuk dari Pusat Pengawasan Penyakit Korea, yang menunjukkan data pasien yang didiagnosa teinfeksi COVID-19.
Tidak hanya itu, dalam data tersebut, seorang pasien akan secara lengkap dan up to date diketahui kewarganegaraannya, usia, jenis kelamin dan tempat terakhir mereka berkunjung.
Hebatnya, aplikasi ini akan memperingatkan pengguna. Apabila dalam jarak serratus meter ada manusia terjangkit virus, maka dengan otomatis akan terdeteksi agar pengguna lebih waspada. Karena kehandalannya, aplikasi ini diunduh 20 ribu orang setiap jamnya.
Korea Selatan juga telah mengembangkan Corona Map untuk mengetahui dimana jejak lokasi orang yang terkena COVID-19. Kedua aplikasi ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap masyarakat di Korea Selatan, untuk mencegah korban lebih banyak lagi akibat COVID-19.
Eropa
Sementara itu di Eropa, melalui European Centre for Disease Prevention and Control menyediakan informasi akurat terkait dengan penyebaran COVID-19. Masyarakat dapat mengaksesnya langsung terkait perkembangan di daerahnya dan berbagai negara di dunia.
Sebagai penutup, saya mengutip Albert Einstein sebagai berikut:
"A man should look for what is, and not for what he thinks should be."
"Seorang manusia harus mencari apa yang sebenarnya, dan bukan untuk apa yang seharusnya dipikirkannya."