Mereferensi kalender Gregorian dengan jumlah waktu 365 hari, penambahan satu hari ekstra merupakan penyeimbang kalender tahunan dibandingkan dengan kalender matahari.
Dalam ilmu Teknik sipil dan matematika, angka di belakang koma mengandung makna penting bahwa jika angka tersebut ditumpuk serta dijumlahkan akan dapat mengakibatkan gangguan dalam menghitung hari.
Fakta sejarah mengungkap bahwa gangguan tersebut pernah terjadi di Inggris, yang mana negara tersebut telah kehilangan 11 hari dalam bulan September pada tahun 1752.
Kenapa demikian? Karena Inggris saat itu menggunakan penanggalan kalender Julius yang belum dimodifikasi menjadi Gregorian.
Selanjutnya bayangkan jika kita tidak menambahkan satu hari pada perhitungan tahun tersebut, maka kita dalam setahun akan kehilangan waktu 6 jam dan 24 hari setelah mencapai 100 tahun.
Kenapa satu hari khusus bulan Februari
Julius Caesar disaat berkuasa, Februari memiliki 29 hari, Juli 31 hari, dan Sextilis (Agustus) 30 hari, yang merupakan penghormatan bagi Julius Caesar yang bergelar Kaisar Octavianus Augustus.
Lebih lanjut Senat Romawi akhirnya memutuskan nama Sextilis menjadi Agustus sesuai dengan gelar Kaisar dan menyamakan jumlah harinya dengan juli diambil dari nama sang Kaisar.
Kemudian hari yang ditambahkan pada bulan Agustus kembali dirombak, yang mana 1 hari di bulan Februari ditambahkan ke Agustus. Di masa itu, jumlah hari februari akhirnya menjadi semakin sedikit.
Kabisat
Pertama kali dikenalkan Juliu Caesar lebih dari 2000 tahun yang lalu. Penanggalan kabisat memiliki prinsip setiap tahun hanya habis dibagi empat dalam setahun.
Akibatnya, teori itu memunculkan banyak sekali tahun kabisat. Kemudian diperbaiki dengan kalender Gregorian lebih dari 1500 tahun kemudian.