COVID-19 - Hingga hari ini penyebaran virus corona kian meluas di berbagai negara. Tercatat total terkonfirmasi pada 27 Februari 2020 adalah sebesar 82.170. Angka ini terus meningkat, yang mana beberapa negara baru masuk dalam daftar rilis oleh WHO.
Beberapa negara baru yang terdapat penderita di dalamnya adalah Bahrain, Kuwait, Spain, Iraq, Oman, Croatia, India, Afganistan, Georgia, Denmark, dan sebagainya dapat disaksikan pada alamat lengkap di sini [1].
Sedangkan total terkonfirmasi meninggal berjumlah 2.804 dengan jumlah pasien sembuh sebesar 32.898 jiwa. Data menyebutkan bahwa jumlah korban sembuh sebagian besar berada di China, bukan di negara yang baru saja terkena virus seperti korea selatan, Iran atau Italia.
Press Release Resmi KBRI Riyadh
KBRI Riyadh bergerak cepat dengan mengeluarkan press release dalam rangka menangkal masuk dan menyebarnya virus Corona (COVID-19) ke wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Secara cepat kemenlu Arab Saudi mengeluarkan surat resmi pada 27 Februari 2020 pukul 02.40 waktu setempat.
Dalam pres release tersebut berisi tentang beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Menghentikan sementara warga negara asing yang masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah Umroh dan ziarah Mesjid Nabawi.
2. Menghentikan masuknya warga negara asing ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa kunjungan wisata
3. Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas ID Card- kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council / GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab)
Berita lengkap press release KBRI RIyadh dapat menghubungi saya via email: faqihmaarif24@gmail.com [karena kompasiana tidak dapat upload files]
Terkait dengan umrah, berikut poin pentingnya
Berikut ini poin penting yang menjadi perhatian bersama bagi keluarga yang akan berangkat menunaikan ibadah Umrah:
KBRI Riyadh terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi guna memastikan pelaksanaan teknis dari kebijakan penghentian sementara masuknya jamaah umroh ke Arab Saudi dari negara-negara lain termasuk Indonesia, serta memastikan keberadaan jamaah umroh warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di wilayah Arab Saudi.
Disampaikan lebih lanjut dalam press release tersebut bahwa Duta Besar RI, Agus Maftuh Abegebriel saat ini sedang melakukan pendekatan ke pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar kiranya jamaah umroh Indonesia yang sudah mengantongi visa umroh diizinkan masuk ke wilayah Arab Saudi, dengan pertimbangan Indonesia tidak termasuk dalam negara yang terkonfirmasi terkena wabah virus Corona (COVID-19).
Nasib Biro penyelenggara Umroh
Hampir setiap bulannya banyak dari saudara kita masyarakat Indonesia yang beragama islam pergi untuk melaksanakan ibadah Umrah. Berdasarkan penaksiran jumlah jamaah umrah setiap bulannya, Indonesia mengirmkan hampir 110 ribu jamaah.
"Kerugiannya kurang lebih kalau seandainya kita nanti yang ke depannya ini batal nggak boleh berangkat, ya kali aja 50 ribu (jemaah) dikali (biaya umrah) Rp 20 juta rata-rata," dilansir dari detikcom, Kamis (27/2/2020).
Dikatakan bahwa Analisa kerugian tersebut hanya dalam kurun waktu dua minggu saja, apabila semakin lama Arab Saudi menyetop jamaah umrah, maka kerugian biro travel akan semakin membengkak.
Berdasarkan data yang dihimpun melalui kompasTV, hingga April 2019 jumlah jamaah mencapai 849 ribu orang, sedangkan pada tahun 2018 tercatat ada 1,1 juta jamaah yang berangkat menunaikan ibadah umrah.
Visa umrah biasanya diterbitkan sepuluh hari atau dua pekan sebelum keberangkatan, karena pemerintah Saudi hanya membatasi perjalanan umrah maksimum selama 15 hari.
jika ditaksir secara menyeluruh, maka kerugian dapat mencapai 100 miliar. Sebagai solusi, Syam mengatakan bahwa untuk visa yang belum keluar, maka potensi kerugiannya lebih kecil dibandingkan dengan yang sudah tinggal berangkat.
Hal ini karena agen dapat menghubungi perusahaan, hotel tempat menginap dan maskapai, sehingga uang deposit dapat ditangguhkan terlebih dahulu sampai dengan kondisi yang memungkinkan.
Bagaimana bagi yang sudah siap berangkat?
Hingga hari ini, penerbangan langsung ke Makkah masih berlangsung, terutama bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.
"Sampai saat ini yang sudah punya visa umrah masih berangkat. Pagi ini di (Bandara) Soekarno-Hatta maupun di Surabaya, di negara lain juga berangkat," Ujar ketua umum SAPUHI dilansir dari laman detikcom, Kamis (27/2/2020) di pagi harinya.
Informasi terbaru menjelaskan bahwa belum ada keputusan pembatalan untuk keberangkatan umrah. Saat ini, pembuatan visa untuk umrah per-hari ini dihentikan sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
Belum diketahui juga bagi pemegang visa jamaah umrah apakah dapat berangkat ataupun tidak, sementara itu Pemerintah melalui KBRI Riyadh menyatakan sebagai berikut:
Berdasarkan komunikasi Dubes RI dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Mohammed Saleh Benten diperoleh informasi bahwa Kementerian Haji dan Umroh sudah resmi menghentikan visa umrah untuk sementara. Dubes RI juga sedang perjuangkan nasib calon jamaah umroh yang sudah mendapatkan visa.
Umrah batal, jamaah berada di bandara Soetta
Per-siang hari hingga tulisan ini di muat, akhirnya pada pukul 12.00 WIB seluruh penerbangan ke Saudi Arabia resmi di hentikan.
"Itu (laporan) langsung staf saya dari airport bahwa per jam 12 itu tidak boleh lagi ada penerbangan menuju ke Jeddah," kata ketua umum SAPUHI dilansir dari laman detikcom, Kamis (27/2/2020).
Kejadian ini membuat padatnya jamaah yang batal berangkat di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta.
Dilansir dari cnnIND Berikut sejumlah situs dan nomor telepon penting yang bisa dihubungi terkait pembatalan keberangkatan umrah akibat virus corona:
1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta: 138
2. Garuda Indonesia: 08041807807 atau 021 23519999
3. Kementerian Agama: 021 3811679 atau 021 34833004 atau www.haji.kemenag.go.id
4. Badan Pengelola Keuangan Haji: www.bpkh.go.id
5. Kantor berita Arab Saudi: Saudi Press Agency, Al Jazeera, Gulf News, Al Arabiya
Kemenlu Menyayangkan sikap Saudi
Kemenlu menyayangkan sikap pemerintah Saudi, karena hingga saat ini Indonesia termasuk negara yang negatif COVID-19.
Ada 23 negara (yang dihentikan), salah satunya Indonesia. Kenapa Indonesia, padahal kan belum. Jadi mengenai covid-19 konfirm dan sebagainya sebenarnya belum relevan diberlakukan untuk Indonesia," ujar Retno dilansir dari CNN Indonesia, Jakarta, Kamis (27/2).
Kemenlu juga telah meyatakan hal tersebut kepada kedutaan besar Saudi agar dapat mengupayakan WNI yang sudah terbang dan baru menuju Saudi untuk melanjutkan ibadah umrah.
Karena timbul adanya kekhawatiran bahwa jamaah umrah yang berasal dari Indonesia dilaporkan tertahan di Bandara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat Arab akibat adanya larangan dari Saudi.
Sebagai penutup, semoga apa yang terjadi sekarang menjadi pelajaran bagi kita semua. Mari bersama-sama berdo'a yang terbaik, agar kita dihindarkan dari berbagai macam penyakit dan marabahaya. Aamiin
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI