Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Darurat 2019-nCoV, Benarkah Sudah Ditemukan Penawarnya?

26 Januari 2020   01:01 Diperbarui: 26 Januari 2020   14:14 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"China dapat 'memenangkan pertempuran' melawan epidemi virus yang telah menginfeksi lebih dari 1.200 orang di seluruh negeri," kata Xi Jinping seperti dikutiP AFP, Sabtu (25/1/2020). 

Di perayaan imlek ini kita dikejutkan dengan wabah virus corona yang bersumber dari Wuhan dan telah melanda berbagai belahan negara di dunia seperti dilaporkan JobTubDaily (we-chat) tentang korban meninggal diantaranya adalah Perancis (3), Korea Utara (2), Jepang (3), Singapura (3), Malaysia (3),  Vietnam (2), Thailand (5), Amerika (2), Australia (4), Nepal (1), Jerman (3). 

Sedangkan untuk di dalam negeri Tiongkok sendiri hingga malam ini terdapat 33 provinsi yang terkonfirmasi terkena virus corona sejumlah (1403), terindikasi terkena virus sejumlah (332), meninggal (41), recovered (42) terbanyak di Hubei dengan jumlah terkena virus (729), meninggal (39) dan recovered (32). Berikut ini beberapa data fakta terkait dengan penyebaran virus yang mematikan tersebut.

KBRI terus memantau, suasana siaga hingga refund tiket
Baru sekitar satu minggu berada di Indonesia, saya dikagetkan dengan berita penyebaran virus yang mematikan itu. Saya melihat berbagai media baik cetak dan elektronik terkait dengan virus yang sedang mewabah di berbagai negara.

Seluruh teman saya hubungi, tidak terkecuali di kota Wuhan, bahkan ada yang sempat membuat videonya di platform youtube dan kemudian viral hingga disiarkan di salah satu TV stasiun swasta di Indonesia.

Seluruh fasilitas umum di tutup, tidak terkecuali tempat ibadah, minimarket, dan terdapat berbagai peringatan untuk menghindari tempat umum. Public transport, stasiun kereta api, bandara,  juga ditutup, sehingga suasana benar-benar hening. Mahasiswa yang akan keluar asrama wajib menggunakan masker dan selalu diperiksa secara periodik baik keluar asrama ataupun kembali masuk asrama.

Selanjutnya di Wuhan, berdasarkan video dan komunikasi melalui media sosial dengan rekan disana, untuk pendatang yang akan masuk atau keluar Wuhan terisolasi karena dilarang oleh pemerintah setempat (seperti diberitakan berbagai media). Bagi masyarakat dan mahasiswa, pemerintah mengambil kebijakan untuk me-refund tiket bagi yang akan dating dan pergi dari kota Wuhan.

Jika ada saudara yang sedang berada di China, dan ingin meminta bantuan kekonsuleran, bisa menghubungi KBRI Beijing di nomor Hotline: (+86) 138 1128 4505 (Arianto Surojo); email: set.beijing.kbri@kemlu.go.id. 

Senjata biologi laboratorium
Benar ada tidaknya, masing-masing ramai menceritakan hal ini. Banyak yang mempercayai bahwa laboratorium yang bertempat di Wuhan merupakan tempat dimana senjata rahasia miliki pemerintah China dikembangkan. 

Akan tetapi, ini merupakan asumsi yang bisa kita percaya bisa juga tidak, sepenuhnya diserahkan kepada pembaca. 

Akan tetapi alangkah lebih baiknya jika merujuk pada Badan Organisasi kesehatan dunia, hingga berita ini luncurkan, status virus tersebut belum berstatus darurat.

Bill Gates pun ikut bersuara
Secara mengejutkan Bill Gates juga mengemukakan tentang keberadaan virus jenis ini pada tahun 2018. Berdasarkan dari sindonews.com Bill Gates menjelaskan dalam sebuah konferensi yang di adakan di Massachusetts Medical Society tentang perlunya dunia untuk mempersiapkan pandemi dengan cara militer dalam melawan perang virus yang mematikan,

Tiongkok sudah pengalaman dalam penanganan virus
Ketika saya menanyakan tentang dahsyatnya virus yang mematikan itu, teman saya hanya menjawab bahwa mereka percaya kepada pemerintah akan dapat mengatasinya. Bila kita telusuri, pemerintah ternyata sudah berpengalaman menangani wabah virus seperti Server Acute Resporatory Syndrome (SARS) pada 18 tahun yang lalu, yang hampir meluluhlantakkan seluruh negeri.
teman saya menjawab:
“相信中国的实力,很快就可以搞定”

yang jika diterjemahkan: "Saya percaya pada kekuatan Tiongkok dan kami bisa segera melakukannya"

Berdasarkan hal tersebut, maka Tiongkok telah membangun rumah sakit raksasa khusus virus di kota Wuhan bagian barat dalam waktu 7 hari sejak 24 Januari 2020, yang mana kapasitasnya menampung 1000 tempat tidur. Serupa dengan yang terjadi di luar kota Beijing kala terjangkit wabah SARS, hingga akhirnya seluruh korban dapat di minimalisir. Dituliskan dari DI ways, virus ini tidak menyerang semua orang, mayoritas pasien adalah yang kondisi badannya memang sedang lemah dan usia mereka juga sudah tua. Sayangnya, virus ini bisa menular dari manusia ke manusia (lihat berbagai beritanya).

Dokter ahli pernapasan yang selamat
Wang Guangfa, merupakan dokter ahli pernafasan di rumah sakit top Peking Universty First Hospital. Beliau langsung pergi ke kota Wuhan yang memakan waktu perjalanan 2.5 jam lamanya. Karena waktu demi waktu terus meneliti tentang virus tersebut, membuat kondisi fisiknya menurun. Saat tiba di Beijing badannya demam, dan suhunya panas. Awalnya sang dokter mengira sedang terkena flu biasa, setelah melakukan test 2019-nCoV, beliau positif terdampak virus corona.

Sang dokter pun heran kenapa bisa terkena virus, padahal sudah menggunakan baju pelindung terbaik dan lengkap, disertai juga dengan masker terbaik N95. Kemudian ia pun melakukan riset terhadap dirinya sendiri. Menurut sang dokter, diduga ia terkena virus karena tidak menggunakan pelindung mata.

Sang dokterpun mengungkapkan bahwa di Wuhan, ia tidak menangani pasien dengan sakit mata. Beliau juga bercerita pada saat tiga jam sebelum demam, mata kirinya tidak enak, terjadi infeksi pada selaput bening mata yang ditandai dengan mata merah, berair, keluar kotoran mata, terkadang gatal diikuti rasa tidak nyaman, dan kemudian suhu badannyapun meningkat (panas).

Diakhir cerita, sang dokterpun akhirnya sembuh, ini adalah informasi yang sangat berharga di saat semua orang, terutama pelajar atau Mahasiswa sangat panik dan was-was untuk keluar dari tempat tinggalnya.

Benarkah Penawar virus sudah ditemukan?
Hal mengejutkan dari grup we-chat saya malam ini adalah ditemukannya penawar virus 2019-nCoV, sumber berita di dapatkan dari we-chat momen seorang teman yang berada di negeri tirai bambu. Dalam  laporan tersebut juga disampaikan videonya terkait dengan keberhasilan tim dokter dalam menangani virus corona, berikut ini kutipan beritanya:
好消息再传来:
 疫苗出来啦!我国科学家已经读取了新型冠状病毒的全部基因序列,并且制造出高效、高灵敏度的疾病诊断试剂,得到世界卫生组织高度赞誉。在此基础上,我国科学家准确定位了新型冠状病毒独一无二的抗原基因序列,将病毒的抗原基因切取出来,用转基因手段培养人体组织,已经从人体组织细胞中获取了抗新型冠状病毒侵染的抗性药品,实验鼠已经高效抗病。向科学家们致以崇高的敬意
Yang jika diartikan intisari dari kalimat tersebut sebagai berikut:

Vaksin keluar! Ilmuwan Cina telah membaca seluruh urutan gen dari coronavirus baru dan sangat reagen diagnostik yang sangat efisien dan sangat sensitif untuk penyakit ini, yang telah sangat dievaluasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Berdasarkan hal ini, para ilmuwan Cina secara akurat memetakan urutan gen antigenik unik dari coronavirus baru, memotong gen antigenik virus, dan membudidayakan jaringan manusia dengan metode transgenik. Mereka telah mendapatkan resistensi terhadap infeksi dengan virus corona baru dari sel-sel jaringan manusia. Obat-obatan, tikus percobaan telah sangat tahan terhadap penyakit.

Laporan dari Shanghai, Otoritas Tiongkok mengumumkan pasien coronavirus pertama yang sembuh dari rumah sakit di shanghai pada 24 Januari 2020 @Global Look Press /Xiong Qi.

Senada dengan hasil penemuan di atas, dilansir dari laman cnbc Indonesia, menurut profesor penyakit menular dan kesehatan global di University of Oxford, Peter Horby, virus corona lebih ringan daripada SARS. Virus itu membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari gejala awal.

Mengutip Bill Maris, nampaknya ini bisa direnungkan bersama:

There are environmental threats to health; there are internal threats to health - genetic conditions, viral threats, diseases like cancer and Parkinson's. And then there are societal and global ones, like poverty and lack of nutrition. And unknown viral threats - everything from a new kind of influenza to hemorrhagic fever.

yang jika diterjemahkan:
Ada ancaman lingkungan terhadap kesehatan; ada ancaman internal terhadap kesehatan - kondisi genetik, ancaman virus, penyakit seperti kanker dan Parkinson. Dan kemudian ada yang sosial dan global, seperti kemiskinan dan kekurangan gizi. Dan ancaman virus yang tidak diketahui - mulai dari influenza jenis baru hingga demam berdarah.


Lantas? Mari kita tunggu aksi nyata penawar virus yang mematikan itu jika memang sudah ditemukan.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun