Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Darurat 2019-nCoV, Benarkah Sudah Ditemukan Penawarnya?

26 Januari 2020   01:01 Diperbarui: 26 Januari 2020   14:14 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laporan dari Shanghai, Otoritas Tiongkok mengumumkan pasien coronavirus pertama yang sembuh dari rumah sakit di shanghai pada 24 Januari 2020 @Global Look Press /Xiong Qi.

Senada dengan hasil penemuan di atas, dilansir dari laman cnbc Indonesia, menurut profesor penyakit menular dan kesehatan global di University of Oxford, Peter Horby, virus corona lebih ringan daripada SARS. Virus itu membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari gejala awal.

Mengutip Bill Maris, nampaknya ini bisa direnungkan bersama:

There are environmental threats to health; there are internal threats to health - genetic conditions, viral threats, diseases like cancer and Parkinson's. And then there are societal and global ones, like poverty and lack of nutrition. And unknown viral threats - everything from a new kind of influenza to hemorrhagic fever.

yang jika diterjemahkan:
Ada ancaman lingkungan terhadap kesehatan; ada ancaman internal terhadap kesehatan - kondisi genetik, ancaman virus, penyakit seperti kanker dan Parkinson. Dan kemudian ada yang sosial dan global, seperti kemiskinan dan kekurangan gizi. Dan ancaman virus yang tidak diketahui - mulai dari influenza jenis baru hingga demam berdarah.


Lantas? Mari kita tunggu aksi nyata penawar virus yang mematikan itu jika memang sudah ditemukan.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun