Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menilik Budaya Belajar 807 "Sedikit Bicara Banyak Bekerja"

19 Desember 2019   00:01 Diperbarui: 20 Desember 2019   08:16 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak hal mungkin datang kepada mereka yang menunggu, tetapi hanya hal-hal yang disisakan oleh mereka yang bekerja keras. (Albert Einstein)

Sejumlah perusahaan teknologi terkemuka di daratan Tiongkok saat ini menganut sistem kerja "996" yang di gaungkan oleh Jack Ma (pendiri Alibaba). Angka 996 berarti: 9 (bekerja dari jam 9 pagi sampai dengan jam 9 malam) selama 6 hari kerja (senin sampai dengan sabtu).

Meskipun penuh pro dan kontra di dalamnya, Jack Ma bersikeras mempertahankan teorinya, karena baginya bekerja keras itu diperlukan untuk menggapai sukses.

Perlu diketahui, dilansir dari detik.com, Undang-undang yang ketenagakerjaan di China adalah jam kerja yang tidak boleh melebihi 8 jam sehari dan 44 jam dalam seminggu.

Sehingga, jika 996 diterapkan, maka karyawan di sebagaian perusahaan besar Tiongkok akan bekerja selama 12 jam sehari, dan jumlah total dalam seminggu ada 72 jam. Angka ini melebihi syarat yang telah ditetapkan oleh Undang-undang pemerintah.

Setali tiga uang, ternyata budaya kerja 996 itu memacu semangat kaum muda, khususnya mahasiswa lokal di Tiongkok. Tidak mau kalah, budaya belajar mereka saat ini tercatat di angka 807, angka tersebut berarti 8 (belajar dari jam 8 pagi), 0 (selesai jam belajar pukul 00, diambil rata-rata meskipun lebih dari jam tersebut) dan 7 (jumlah hari dalam seminggu). 

Apabila dijumlahkan dalam seminggu, maka dalam sehari mereka belajar selama 16 jam, dan dalam seminggu menghabiskan waktu 112 jam. Angka ini melebihi 996 seperti yang di gaungkan oleh Jack Ma yang hanya 72 jam dalam seminggu, fantastis bukan?

Kupas singkat pendidikan
Dalam bidang Pendidikan, di Tiongkok ada proyek percontohan 40 Sekolah Menengah Atas yang tergabung dalam program Inteligansia Buatan.

Disebutkan dalam laman news.detik.com Lembaga riset Gartner menaksir nilai bisnis artificial intelligence di seluruh dunia akan menyentuh angka US$ 3,9 triliun, lebih dari Rp 50 ribu triliun, pada 2022. Pemerintah tidak ingin ketinggalan dalam adu balap memperebutkan kue bisnis yang sangat strategis itu.

Peranan kecerdasan buatan hanya salah satu contoh dari bagaimana pemerintah berupaya meningkatkan mutu Pendidikan agar tak kalah kualitas dari Amerika ataupun negara maju Eropa.

Hal ini sudah barang tentu karena mutu Pendidikan adalah kunci bagi maju atau mundurnya suatu negara di masa yang akan datang.

Di tingkat pendidikan tinggi, pemerintah bersikeras bahwa terbaik di Asia saja tidak cukup untuk negara sebesar Tiongkok, semua orang bermimpi negaranya dapat memiliki kampus besar kelas dunia.

Di tahun 2015, pemerintah menargetkan Rencana Double First Class University, yang pada 2050 akan ada 42 kampus yang akan menjadi kampus kelas dunia.

Menarik untuk di simak, bagaimana sebenarnya gaya belajar mahasiswa Tiongkok untuk mencapai Visi 2050 itu? Mari kita bersama-sama mempelajarinya.

Menilik Budaya Belajar 807

Gaya belajar di kelas
Mereka sangat disiplin dalam hal belajar mengajar, terutama saat jam perkuliahan di mulai. Mereka harus hadir lima belas menit sampai dengan setengah jam sebelum perkuliahan dan semua tertata dengan rapih. Meskipun ruang kelas yang disediakan sangatlah besar, Jarang dari mereka memilih duduk di kursi paling belakang.

Idealnya jika kita mengamati perkuliahan di negara kita, mereka lebih suka bergerombol karena saling kenal satu sama lain, tapi disini berbeda. Mereka cenderung lebih senang menyendiri di kelas, banyak dari mereka menempati kursi yang kosong.

Sehingga menjadi sesuatu yang wajar jika dalam satu ruang yang besar mereka duduk terpisah-pisah (tidak tertata rapi).

Perbedaan dengan mahasiswa asing, mereka lebih senang duduk berdekatan satu dengan yang lainnya, bahkan mohon maaf terkadang sering terlambat memasuki ruangan kelas.

Fenomena ini seringkali tidak di sukai oleh mereka dengan cara menunjukkan raut wajah yang sedikit kesal.

Mahasiswa asing wajib mengikuti perkulihan selama dua semester, setelah dua semester (untuk tingkat master dan doctor) mereka akan melanjutkan penelitian di laboratorium masing-masing.

Jam belajar di mulai pada pukul 08.00 CST dan berakhir pada pukul 23.00 CST setiap harinya. Jadi selama waktu tersebut, ruangan akan di pakai untuk perkuliahan.

Hormat kepada Guru merupakan salah satu jargon yang dipegang teguh oleh pelajar di sini. Hal ini sudah ditanamkan sejak kecil, mengormati guru sama dengan menghormati orang tuanya sendiri.

Jika kita menghormati guru maka kita menghormati ilmu pengetahuan dan kita menghormati masa depan. (Jack Ma) 

Gaya Belajar di Perpustakaan
Perpustakaan menjadi tempat menarik untuk belajar, perpustakaan dibuka mulai pukul 08.00 sampai dengan 23.00 CST (meskipun sebenarnya banyak yang tinggal sampai pagi). 

Bayangkan saja dari semua lantai di perpustakaan dipenuhi oleh mahasiswa atau mahasiswi yang sedang belajar. Di kampus saya, kita harus datang lima belas menit sebelumnya untuk mencari tempat kosong.

Jika telat lima sampai dengan sepuluh menit saja, kita tidak akan mendapatkan kursi di hari itu, alhasil harus mencobanya di kesempatan berikutnya.

Suasana di dalam perpustakaan sangat hening, hanya suara angin dan orang membuka tiap lembar buku. Karena asiknya mereka belajar, tidak jarang juga dari mereka yang sampai tertidur pulas di perpustakaan. Petugas penjagapun nyaris tanpa suara, mereka berdiam diri entah apa yang mereka kerjakan, karena semuanya sudah terpantau CCTV.

Satu hal yang menjadi catatan bagi manajemen perpustakaan kita, buku-buku klasik di perpustakaan masih tersimpan dengan rapi dan bersih, meskipun mereka sudah tidak menggunakannya lagi. 

Ketika jam istirahat seluruh barang (tas, buku, laptop dan sebagainya) diletakkan pada tempat duduk masing-masing, agar tidak ada yang menempati. Kagumnya, dari kesemuanya itu belum pernah ada laporan kehilangan barang di perpustakaan, semuanya masih seperti kondisi semula. Jujur menjadi prinsip utama untuk setiap diri mahasiswa.

Budaya belajar di Laboratorium
Laboratorium banyak digunakan untuk mahasiswa tingkat Master dan Doktor. Setelah mereka menyelesaikan perkuliahan selama satu tahun, maka tugas selanjutnya adalah belajar mandiri di laboratorium.

Beberapa dosen ada yang membentuk grup riset, akan tetapi ada juga yang harus mandiri menentukan topik penelitiannya. Kelemahan dan keunggulannya pasti tahu kan?, untuk grup riset tersusun jadwal mingguan, sedangkan bagi yang mandiri harus menyusun jadwalnya tersendiri. Kita harus pintar mengolah manajemen waktu, jika lalai sedikit, akan membuat rugi terutama masalah waktu.

Jam belajar mereka di laboratorium di mulai pukul 08.00 CST dan berakhir minimal pukul 00.00 CST, meskipun banyak juga mahasiswa pascasarjana yang pulang sekitar pukul 03.00 CST, tidak ada perbedaan antara mahasiswa atau mahasiswi. Mereka sama sama belajar dan selesai dalam waktu yang tidak berselang lama. 

Karena sistem keamanan yang sangat baik, mereka tidak pernah merasa khawatir kembali ke dormitory masing-masing dalam waktu yang cukup larut. Ini tentunya bisa di bayangkan dengan negara kita bukan?, keamanan masih menjadi masalah utama.

Sama halnya dengan di perpustakaan, di Laboratorium suasana begitu tenang dan sepi, masing-masing dari mereka belajar dengan tekun. Hal ini sedikit membuat mahasiswa asing kaget ketika memasuki laboratorium untuk pertama kalinya, karena daya tahan belajar yang tidak setangguh mahasiwa lokal.

Sedikit informasi, mahasiswa disini lebih senang kepada matematika, mereka asik melakukan simulasi dengan berbagai program, dan serta code yang rumit. Mungkin inilah yang membuat mereka menjadi negara yang unggul di bidang teknologi dan ekonomi, kegigihan mereka tiada batas dan patut di teladani.

Jam Istirahat
Setiap universitas di Tiongkok yang ada mahasiswa asing di dalamnya, wajib membuka kantin halal. Bagi teman-teman yang beragama islam tidak perlu khawatir tentang makanan.

Kantin dibuka mulai pukul 11.00 CST sampai dengan 13.00 CST, dua jam tersebut merupakan jam istirahat untuk makan siang. Menu makanan yang disediakan pun sudah teruji klinis dan mengandung takaran gizi yang baik untuk mahasiswa/i.

Pembayaran dilakukan dengan melakukan tap pada kartu mahasiswa, dan tidak menerima uang cash. Tidak ada persaingan antara kantin yang satu dengan lainnya karena khawatir makanan tidak laku. Semua makanan di kantin selalu habis pada waktu jam istirahat.

Setiap mahasiswa secara otomatis berbondong-bondong menuju kantin untuk makan siang. Satu yang perlu diperhatikan, jika kita telat datang ke kantin pada jam yang telah ditentukan, sudah pasti kita akan kehabisan makanan. Ingat, disiplin diri itu sangat penting.

Pada waktu sore hari, mereka akan melakukan hal yang sama sebagai mana jam istirahat siang. Kantin akan buka pada pukul 17.00 CST sampai dengan 19.00 CST.

Sebagai mana di negara lain seperti Jepang dan sekitarnya, seusai makan wajib meletakkan pirinya atau wadah ke dalam tempat khusus, mandiri bukan?. Di tempat kita sampai harus ada cleaning service, bahkan terkadang yang menjual yang membersihkan sisa makanan yang ada di meja. Manjanyaaa!

Akhir Pekan
Akhir pekan menjadi momen indah, ada car free day dan sebagai macamnya jika kita hidup di Indonesia. Berbeda dengan di sini, karena masyarakat terbiasa setiap hari jalan kaki, naik sepeda, akhir pekan ataupun tidak sama saja bagi mahasiswa.

Pusat perbelanjaan juga tidak seramai yang dibayangkan, sistem belanja online dan hegemoni JD ataupun platform aplikasi lainnya memudahkan masyarakat untuk berbelanja hanya dengan sekali layar sentuh.

Perbedaan dengan hari biasanya, di lingkungan kampus akan lebih ramai, terutama sarana dan prasarana olah raga. Selain belajar, mahasiswa disini sangat gemar berolahraga, banyak dari mereka menghabiskan waktu akhir pekan dengan berolahraga (voli, badminton, basket, lari dan sebagainya).
Lalu, apakah kantin menjadi sepi?

Jawabannya tidak, kantin tetap ramai pada saat jam libur. Kantin akan selalu beroperasi setiap hari, tidak pernah membedakan tanggal merah atau tanggal hitam. 

Meskipun demikian, apabila kita menilik ke Laboratorium, ruang kelas, atau perpustakaan, masih saja banyak Mahasiswa yang berada di sana. mereka asik belajar meskipun akhir pekan.

Saat musim dingin (winter)
Menurut saya, winter merupakan momen yang indah karena kita berasal dari negara tropis. Akan tetapi, winter menjadi tidak mudah untuk di lalui saat sudah mencapai suhu minus. Di Beijing, suhu bisa mencapai -15 derajat sampai dengan -25 derajat pada bulan Januari atau Februari dengan angin yang sangat kencang. 

Tidak seperti di provinsi lain, salju hanya akan turun maksimal 3-5 kali dalam setahun, tahun ini salju turun lebih awal pada akhir November 2019 dan yang kedua pada 16 Desember 2019 beberapa saat lalu.

Aktivitas mahasiswa di musim dingin|dokpri
Aktivitas mahasiswa di musim dingin|dokpri

Saat musim dingin, mahasiswa tetap melakukan aktivitas seperti biasanya, mahasiswa lokal tetap dalam skema belajar yang sama, bahkan mereka belajar di laboratorium hingga pukul 03.00 pagi waktu setempat. Professor juga demikian, beliau bekerja di laboratorium sampai dengan pagi hari, meskipun kemudian harus mengajar pukul 08.00 CST. 

Waktu malam yang lebih panjang, banyak dari mahasiswa internasional yang terlelap dalam mimpi indahnya. Kursi kelas di pagi hari tidak terisi penuh oleh mahasiswa asing, terutama yang berasal dari negara yang tidak memiliki musim dingin.

Saat musim panas (summer)
Musim panas tidak begitu mengagetkan bagi sebagian besar warga Indonesia, karena kita terbiasa dengan kondisi seperti itu. Namun, ceritanya berbeda ketika panas mencapai suhu 45-50 derajat celcius. Perjalanan dari dormitory ke kelas atau ke laboratorium menjadi tantangan tersendiri.
Berbeda dengan musim dingin, waktu siang hari menjadi lebih panjang. 

Pukul delapan malam (waktu Indonesia) masih terasa siang. Inilah yang menjadi tantangan bagi mahasiswa muslim yang melakukan puasa di musim panas, karena puasa di mulai pukul 03.00 CST sampai dengan 20.00 CST (16 sampai dengan 17 jam).

Budaya belajar di musim panas tetap sama bagi mahasiswa lokal, mereka melakukan jam belajar yang sama seperti pada musim dingin.

Bagaimana dengan musim semi dan gugur? Budayanya masih sama, sengaja di ambil dua musim itu karena merupakan kondisi ekstrem yang di alami mahasiswa, pada masa transisi cuaca tersebut biasanya banyak mahasiswa yang sakit.

Kewajiban berolahraga
Prestasi olahraga digunakan untuk memperoleh status dan kehormatan. Mereka yang berprestasi dianggap dapat menaikkan martabat bangsa. Karena hal inilah, banyak dari usia anak-anak (TK) sudah dibimbing khusus talenta olahraganya. Terdapat lima kategori bagi mereka yang layak diberikan beasiswa olahraga tersebut, diantaranya: international sportsman, national sportsman, grade 1, grade 2, & grade 3.

Karena hal inilah, banyak dari mahasiswa local dan warga yang bahkan sudah berusia senja sangat gemar berolahraga. Sejak pukul 05.00 CST mereka sudah lari menyusuri lapangan sepakbola di dalam kampus.

Bahkan setiap harinya terpantau semakin ramai hingga pukul 11.00 CST. Siswa SMA pun wajib melakukan lari pagi sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas.

Di malam hari aktivitas semakin padat, mereka berolahraga di semua fasilitas yang telah disediakan di dalam kampus. Satu lapangan atletik pun menjadi tempat favorit di malam hari, Lapangan atletik di buka pukul 20.00 CST sampai dengan 20.00 CST, sedangkan untuk fasilitas olahraga lainnya di mulai dari pukul 17.00 CST sampai dengan pukul 22.00 CST.

Dengan menyadari bahwa mereka hidup dalam iklim yang tidak mudah, olahraga menjadi kunci hidup sehat pada saat musim dingin.
Sedikit bicara, banyak bekerja

Mereka menganut prinsip tidak suka bicara, mereka lebih suka bekerja. Di kelas, Laboratorium, perpustakaan menjadi tempat favorit kehidupan mahasiswa. Hal ini mengandung arti bahwa tidak perlu terlalu sering bicara, karena yang penting adalah membuktikannya dalam perbuatan.

Pernah mendengar perang dagang bukan?, hal itu memicu sangsi terhadap Tiongkok yang salah satunya menaikkan tarif biaya eksport untuk produk dari Tiongkok ke Amerika. 

Hal ini ditengarai dengan teknologi 5G Huawei yang di indikasi menjadi mata-mata bagi Tiongkok. Alih-alih menerima sangsi, apa yang dilakukan oleh Tiongkok?, mereka memilih strategi bertahan.

Mereka terus mengembangkan teknologi dalam negeri yang konon dalam rilis berita media lokal akan memberhentikan seluruh produk asing yang di pakai Tiongkok (tidak terkecuali Microsoft), dan kesemuanya akan digantikan dengan produk dalam negeri.

Di saat teknologi amerika belum semaju Tiongkok dalam 5G, ternyata di sinyalir saat ini sedang sibuk menyiapkan teknologi 6G. Sedikit bicara, banyak bekerja. Sambil menikmati sangsi perang dagang, sambal terus bekerja memperbaiki kondisi negaranya.

Sebagai penutup, saya nukilan kata bijak dari seorang novelis kondang Habiburrahman El Shirazy yang menggambarkan bagaimana budaya belajar 807:

"Orang-orang besar sepanjang sejarah adalah mereka yang lebih banyak bekerja daripada bicara".

Semoga bermanfaat
Copyright @FQM2019
Referensi: 1 2 3 4 5

NB: Budaya belajar 807 ini merupakan pengalaman yang telah diselami sendiri oleh penulis selama menempuh pendidikan di negeri tirai bambu. Tentunya masih banyak yang belum disampaikan, jika ada pertanyaan dapat di tuliskan melalui kolom komentar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun