Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pelangi Sepak Indonesia Meriahkan HUT ke-74 TNI di Beijing

5 Oktober 2019   19:27 Diperbarui: 6 Oktober 2019   07:27 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke 74/Panitia

"Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat ditulis, apabila tidak ditulis pula di dalamnya: sejarah Angkatan Perang Indonesia." (Amanat Presiden Sukarno pada HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1950)

Beijing 10/05/2019. Pelangi Sepak Indonesia meriahkan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke 74. Acara yang di helat di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia ini terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di Beijing. Sebagaimana kita ketahui bersama, TNI lahir pada 5 Oktober 1945 silam, dua bulan pasca Proklamasi Kemerdekaan RI.

Tidak seperti di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma - Jakarta Timur yang menampilkan kemampuan para anggota dan atraksi dari setiap matra, penampilan pesawat tanpa awak CH-4, pesawat Boeing 737 yang memiliki kemampuan monitor sangat baik, kali ini di KBRI Beijing menyelenggarakan senam Bersama dan lomba Pelangi sepak.

"Bulu yang bermacam-macam menggambarkan keanekaragaman dari bangsa Indonesia, yang beraneka ragam suku, agama, ras, profesionalisme dsb. Namun di antara keberagaman itu akan menjadi indah, kekuatan itu yang harus di jaga untuk membangun negara kita menjadi negara yang kuat. Oleh karena itu nama perlombaan tersebut adalah pelangi sepak. Pelangi berarti keberagaman dalam rangka persatuan "unity in diversity". Tutur Brigjen Kuat Budiman dalam sambutannya

Kegiatan ini dimulai sejak pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00, acara ini dihadiri oleh seluruh Warga Negara Indonesia di Beijing yang di dominasi oleh Mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh Pendidikan disana.

Acara yang dimulai dengan senam di motori oleh saudara Iqbal, dan dilanjutkan dengan lomba "Pelangi Sepak" ini mendapatkan atensi yang luar biasa dari para peserta. Terdapat sebelas tim untuk putera dan 6 tim untuk puteri. Masing-masing tim terdiri dari dua orang untuk putera dan dua orang untuk puteri.

“Kami dari panitia pelaksana kegiatan sangat bahagia dan bangga  dapat menyemarakkan HUT TNI ke 74, karena di luar dugaan peserta melampaui target yang diharapkan. Disampaikannya bahwa canda tawa yang menggelagar-pun ikut menyemarakkan lomba ini kala peserta tidak dapat menendang dengan benar”. Imbuh ketua Panitia Firmansyah disambung tawa

Shuttlecock
Shuttlecock atau "karung hacky dalam Bahasa China" atau "kinja" biasanya memiliki empat bulu yang disatukan dengan sol karet, atau cakram plastik, ada juga yang terbuat dari koin dengan lubang di tengahnya.

Bola pelangi sepak (bola bulu)/dokpri
Bola pelangi sepak (bola bulu)/dokpri
Aturan permainan ini adalah berbagai bagian tubuh (kecuali tangan) dapat digunakan untuk menjaga agar kok tidak menyentuh tanah.

Di China, olahraga ini biasanya memiliki dua bentuk permainan: (1) tendang lingkaran antara 5-10 orang; (2) tendangan duel antara dua sisi berhadapan. Sedangkan dalam perlombaan ini diterapkan skema seperti permainan bulu tangkis, ganda putera dan puteri.

Permainan pelangi sepak/dokpri
Permainan pelangi sepak/dokpri
Pemenang lomba
Beragam Teknik telah diperagakan dan mengundang decak kagum penonton. Latihan yang rutin dan tak kenal lelah tentunya dibutuhkan untuk mencapai level tertentu.

Pemenang pelangi sepak putera bersama Ibu DCM dan bapak Athan beserta Ibu/panitia.
Pemenang pelangi sepak putera bersama Ibu DCM dan bapak Athan beserta Ibu/panitia.

Setelah melalui tahap penyisihan yang cukup Panjang dan melelahkan, maka selanjutnya tampilah sebagai jawara permainan ini sebagai berikut: untuk kategori juara 1,2, dan 3 putera diperoleh oleh pasangan (1) H. Adia dan Zea; (2) Bapak Siswo dan Suwandi; (3) Hobir dan Harnes. Sedangkan untuk kategori puteri oleh (1) A. Venusa dan  Riva W; (2) Elmy NA dan Ibu Ella; (3) Lani dan Vivian.

Pemenang pelangi sepak puteri bersama Ibu DCM dan Bapak Athan beserta Ibu/panitia 
Pemenang pelangi sepak puteri bersama Ibu DCM dan Bapak Athan beserta Ibu/panitia 

Menelusur Jejak sejarah Pelangi sepak

Jianzi telah dimainkan sejak dinasti Han (206 SM-220 M), dan populer selama Enam periode Dinasti yaitu Sui dan Tang. Dengan demikian permainan ini memiliki sejarah dua ribu tahun. 

Permainan yang dikenal dengan Jianzi (毽子), tian jianzi (踢毽子), tian jian (踢毽) atau jianqi (毽 球) adalah olahraga nasional tradisional Tiongkok yang bertujuan agar menjaga kok dengan menggunakan tubuh, tanpa menggunakan tangan, dan boleh menggunakan kaki seperti sepakbola.

Jianzi di inspirasi dari permainan kuno Tiongkok yang disebut dengan Cuju pada masa dinasti Han sekitar (206SM-220M) atau sekitar 2000 tahun yang lalu dan populer selama enam Dinasti seperti disebutkan di atas.

Biasanya, jenis olahraga ini dimainkan dalam area yang hampir serupa dengan lapangan bulu tangkis. Sebagai informasi, permainan Cuju sendiri kemudian menjadi cikal bakal permainan "sepakbola kontemporer" oleh presiden FIFA Blater pada konferensi pers tentang kunjunggannya ke China tahun 2004.

Permainan Jianzi ini juga bisa dimainkan secara artistik, yang biasanya pemainnya membentuk lingkaran di area taman di daerah Tiongkok, dengan tujuan untuk menjaga Shuttle tetap "naik" dengan memperagakan keterampilan menendang dan menyundul bola agar tidak jatuh.

Di beberapa negara seperti Vietnam, olahraga ini dikenal dengan nama "đá cầu" yang merupakan olah raga nasional. Sedangkan di Filipina, olah raga ini dikenal sebagai "sipa" yang akhirnya menjadi olahraga nasional pada Desember 2009 dan diganti namanya menjadi "arnis". Dalam beberapa tahun terakhir ini, olah raga Jianzi kemudian mulai berkembang di Eropa, Amerika Serikat, dan diberbagai tempat lainnya termasuk di Indonesia.

Jianzi sendiri saat ini sudah tersebar di 27 negara di dunia. Di ASEAN misalnya, beberapa negara seperti Indonesia dikenal dengan bola bulu atau sepak kenchi, Malaysia dengan sepak bulu ayam, Vietnam, Singapura, Filipina, dan Kamboja dengan nama khas lainnya.  

Makna HUT TNI ke 74
Hari ulang tahun TNI ke 74 ini mengambil tema "TNI Profesional dan Kebanggaan Rakyat" yang tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya yang mengusung tema "Bersama Rakyat, TNI Kuat".

Arti dari tema tersebut adalah bahwa "seluruh jajaran prajurit agar terus menunjukkan profesionalitas dalam melaksanakan setiap tugas yang telah dipercayakan oleh rakyat, bangsa dan negara". Terang amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Saat ini perkembangan teknologi yang demikian cepat harus seiring dengan kemampuan kualitas prajurit TNI kita, sebut saja seperti artificial intelligent dan cyber defense. Ke depan, TNI bukan hanya berinteraksi dengan sesama manusia, akan tetapi 50 persen terdiri dari robot atau bahkan 100 persen robot.

Perang cyber, proxy, pelemahan ideologi negara kita, kekuatan modal asing dalam penguasaan sumber daya alam dan beberapa bentuk pelemahan lainnya adalah peperangan jenis non-fisik, akan tetapi sangat ampuh dalam melemahkan kepercayaan pada negara. Sebagai contoh, jika negara sudah tidak percaya, maka disanalah letak kedaulatan sudah direnggut.

Sebagai penutup, mengutip pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai berikut:

"Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapa pun juga". Pesan Panglima Besar TKR, Jenderal Soedirman 74 tahun yang lalu, tanggal 18 Desember 1945.

Selamat Hari Ulang Tahun TNI ke 74. "TNI Professional dan Kebanggan Rakyat"

Semoga bermanfaat
Copyright @FQM2019
Referensi: 2 3 4 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun