Pemenang lomba
Beragam Teknik telah diperagakan dan mengundang decak kagum penonton. Latihan yang rutin dan tak kenal lelah tentunya dibutuhkan untuk mencapai level tertentu.
Setelah melalui tahap penyisihan yang cukup Panjang dan melelahkan, maka selanjutnya tampilah sebagai jawara permainan ini sebagai berikut: untuk kategori juara 1,2, dan 3 putera diperoleh oleh pasangan (1) H. Adia dan Zea; (2) Bapak Siswo dan Suwandi; (3) Hobir dan Harnes. Sedangkan untuk kategori puteri oleh (1) A. Venusa dan Riva W; (2) Elmy NA dan Ibu Ella; (3) Lani dan Vivian.
Menelusur Jejak sejarah Pelangi sepak
Jianzi telah dimainkan sejak dinasti Han (206 SM-220 M), dan populer selama Enam periode Dinasti yaitu Sui dan Tang. Dengan demikian permainan ini memiliki sejarah dua ribu tahun.
Permainan yang dikenal dengan Jianzi (毽子), tian jianzi (踢毽子), tian jian (踢毽) atau jianqi (毽 球) adalah olahraga nasional tradisional Tiongkok yang bertujuan agar menjaga kok dengan menggunakan tubuh, tanpa menggunakan tangan, dan boleh menggunakan kaki seperti sepakbola.
Jianzi di inspirasi dari permainan kuno Tiongkok yang disebut dengan Cuju pada masa dinasti Han sekitar (206SM-220M) atau sekitar 2000 tahun yang lalu dan populer selama enam Dinasti seperti disebutkan di atas.
Biasanya, jenis olahraga ini dimainkan dalam area yang hampir serupa dengan lapangan bulu tangkis. Sebagai informasi, permainan Cuju sendiri kemudian menjadi cikal bakal permainan "sepakbola kontemporer" oleh presiden FIFA Blater pada konferensi pers tentang kunjunggannya ke China tahun 2004.
Permainan Jianzi ini juga bisa dimainkan secara artistik, yang biasanya pemainnya membentuk lingkaran di area taman di daerah Tiongkok, dengan tujuan untuk menjaga Shuttle tetap "naik" dengan memperagakan keterampilan menendang dan menyundul bola agar tidak jatuh.
Di beberapa negara seperti Vietnam, olahraga ini dikenal dengan nama "đá cầu" yang merupakan olah raga nasional. Sedangkan di Filipina, olah raga ini dikenal sebagai "sipa" yang akhirnya menjadi olahraga nasional pada Desember 2009 dan diganti namanya menjadi "arnis". Dalam beberapa tahun terakhir ini, olah raga Jianzi kemudian mulai berkembang di Eropa, Amerika Serikat, dan diberbagai tempat lainnya termasuk di Indonesia.