"Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat ditulis, apabila tidak ditulis pula di dalamnya: sejarah Angkatan Perang Indonesia." (Amanat Presiden Sukarno pada HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1950)
Beijing 10/05/2019. Pelangi Sepak Indonesia meriahkan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke 74. Acara yang di helat di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia ini terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di Beijing. Sebagaimana kita ketahui bersama, TNI lahir pada 5 Oktober 1945 silam, dua bulan pasca Proklamasi Kemerdekaan RI.
Tidak seperti di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma - Jakarta Timur yang menampilkan kemampuan para anggota dan atraksi dari setiap matra, penampilan pesawat tanpa awak CH-4, pesawat Boeing 737 yang memiliki kemampuan monitor sangat baik, kali ini di KBRI Beijing menyelenggarakan senam Bersama dan lomba Pelangi sepak.
"Bulu yang bermacam-macam menggambarkan keanekaragaman dari bangsa Indonesia, yang beraneka ragam suku, agama, ras, profesionalisme dsb. Namun di antara keberagaman itu akan menjadi indah, kekuatan itu yang harus di jaga untuk membangun negara kita menjadi negara yang kuat. Oleh karena itu nama perlombaan tersebut adalah pelangi sepak. Pelangi berarti keberagaman dalam rangka persatuan "unity in diversity". Tutur Brigjen Kuat Budiman dalam sambutannya
Kegiatan ini dimulai sejak pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00, acara ini dihadiri oleh seluruh Warga Negara Indonesia di Beijing yang di dominasi oleh Mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh Pendidikan disana.
Acara yang dimulai dengan senam di motori oleh saudara Iqbal, dan dilanjutkan dengan lomba "Pelangi Sepak" ini mendapatkan atensi yang luar biasa dari para peserta. Terdapat sebelas tim untuk putera dan 6 tim untuk puteri. Masing-masing tim terdiri dari dua orang untuk putera dan dua orang untuk puteri.
“Kami dari panitia pelaksana kegiatan sangat bahagia dan bangga dapat menyemarakkan HUT TNI ke 74, karena di luar dugaan peserta melampaui target yang diharapkan. Disampaikannya bahwa canda tawa yang menggelagar-pun ikut menyemarakkan lomba ini kala peserta tidak dapat menendang dengan benar”. Imbuh ketua Panitia Firmansyah disambung tawa
Shuttlecock
Shuttlecock atau "karung hacky dalam Bahasa China" atau "kinja" biasanya memiliki empat bulu yang disatukan dengan sol karet, atau cakram plastik, ada juga yang terbuat dari koin dengan lubang di tengahnya.
Aturan permainan ini adalah berbagai bagian tubuh (kecuali tangan) dapat digunakan untuk menjaga agar kok tidak menyentuh tanah.
Di China, olahraga ini biasanya memiliki dua bentuk permainan: (1) tendang lingkaran antara 5-10 orang; (2) tendangan duel antara dua sisi berhadapan. Sedangkan dalam perlombaan ini diterapkan skema seperti permainan bulu tangkis, ganda putera dan puteri.