Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Monokrom: Itu Bukan Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya"

22 Agustus 2019   00:48 Diperbarui: 22 Agustus 2019   08:54 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pejuang NKRI dalam bingkai monokrom.

Indonesia -- Tidak terasa sudah empat hari yang lalu perayaan puncak Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di gelar. Tidak hanya berpusat di Jakarta, perayaan-nya hampir meriah diseluruh pelosok Negeri, tidak terkecuali luar negeri yang mana terdapat Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Sang Saka merah putih pun berkibar dipenjuru tanah air, seluruh masyarakat Indonesia dengan penuh kesadaran menghadiri HUT RI ke 74. Dari tingkat RT sampai dengan tingkat elit bersama sama menyanyikan Indonesia raya. 

Banyak darinya melaksanakan upacara sebelum hari H, atau yang disebut dengan tirakatan. Lagu Indonesia raya pun berkumandang lebih awal, yaitu di malam tirakatan atau sehari sebelum pelaksanaan Upacara Bendera Merah putih serentak pada keesokan harinya.

Mungkin bagi kita sudah terbiasa mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia raya dikumandangkan di tanah air, tapi lain cerita ketika dinyanyikan atau bahkan di buat instrumen oleh artis atau grup band dari luar negeri.
Ironi di negeri sendiri

Sebutlah beberapa hari lalu kita dikejutkan dengan sebuah berita melalui laman media sosial yang menyatakan bahwa salah satu band heavy metal legendaris asal Los Angeles, Amerika yaitu Metallica, menyanyikan instrumen lagu Indonesia Raya di Stadion Baseball Yankee, New York City.

Menariknya, Metallica memainkan instrument gitar pada pukul sepuluh lewat sepuluh waktu setempat, pada tanggal 17 Agustus 2019. Begitu berita ini disebarkan, langsung mendadak viral.

Siapalah yang tidak percaya, dan kenapa demikian?

Karena grup band ini juga pernah menayangkan hal serupa di Jakarta dalam sebuah konsenya, tapi bukan mereka yang menyanyikannya.

Dua pentolan metallica James Hetfield dan Kirk Hammett dengan serta merta muncul dalam video yang berdurasi sekitar dua menit dua puluh dua detik. Mereka terlihat sedang memainkan instrument lagu kebangsaan kita "Indonesia Raya". 

Tidak hanya itu, terlihat seperti ada bendera merah putih yang muncul dilator belakang kedua gitaris tersebut.

Lantas, yang meyakini video tersebut membagikannya di laman media sosial. Sebutlah salah satunya akun dengan inisial TG telah mengupload di laman milik pribadinya. 

Setidaknya empat belas ribu orang telah berhasil mengunggah ulang video tersebut dan mendapat komentar lebih dari 237 kali. Membangakan bukan?

Booom, VIRAL!

"Tapi benarkah yang menyanyikan grup band Metallica?

Terdapat caption seperti ini dalam akun facebook TG yang membuat viral jagad maya:

"Indonesia tidak hanya ada dihati rakyat Indonesia. Metalica Ikut membawakan Indonesia Raya pada tanggal 17 Agustus di stadion Baseball Yankee, New York City,"

"Apakah pernyataan di atas benar?" sayangnya saat ini pernyataan tersebut telah dihapus.
Sudah terlanjur basah, kemudian banyak yang melacak keberadaan video tersebut. Hasilnya sangat "mengejutkan". Video yang telah diunggah ternyata hasil editan suara (dubing) yang dibuat oleh seseorang. Tidak tahu tujuannya apa, tapi yang pasti telah banyak yang terkecoh dengan isi videonya. Khususnya warga tanah air Indonesia.

Dalam video aslinya, sebenarnya mereka sedang memainkan instrument gitar "The Star-Spangled Banner", lagu kebangsaan Amerika. Video ini dapat disaksikan di official tweeter @Metallica yang tertera pada tanggal 27 April 2019. 

Video yang viral ini juga pernah dibagikan oleh akun YESNetwork di Youtube serta ada di The Official Metallica Youtube Channel pada 26 April 2019. Tertera dalam #MetallicaNight @SFGiants, mereka tampil di Oracle park, San Fransisco, Amerika Serikat.

Telusur laman resmi Metallica. (dok. pri)
Telusur laman resmi Metallica. (dok. pri)
Disampaikan juga dalam video aslinya, dua legenda Metallica "Kirk Hammet dan James Hetfield" menyuguhkan lagu kebangsaan Amerika, sesaat sebelum pembukaan pertandingan Yanke-Giants.

Tidak hanya Metallica, dikutip dari media Rolling Stone dengan judul "Watch Metallica Perform 'Star-Spangled Banner' at San Francisco Giants Game",  ternyata mereka tidak menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

"In what has become an annual tradition for the San Francisco Giants, Metallica performed a rendition of "The Star-Spangled Banner" at Oracle Park to mark the baseball team's seventh annual Metallica Day," 

"Terbukti!" bahwa dalam video yang di unggah salah satu akun facebook TG pada tanggal 18 Agustus 2019 ternyata bukan sedang memainkan instrument lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Kemudian akun TG memberikan pernyataan pada tanggal 19 Agustus 2019, atau sehari setelah diupload berita yang sempat viral itu.

"Video Indonesia Raya by metalica itu dubing, dapet dari temen langsung saya upload & dishare 14.000 orang, positifnya ternyata banyak yang cinta Indonesia. Saya tetap bangga ternyata dubing pun dari metalica Asli waktu konser di Indonesia tapi lebih bangga lagi karena banyak yang cinta Indonesia.... Sekali lagi saya minta maaf karena postingan itu harus saya hapus. ... Merdeka!!!"

Sayang seribu sayang, ternyata video itu tidak sekedar lebih dari parodi. Lalu, kenapa masyarakat kita mudah terpengaruh?"Kenapa demikian? ".
Ya, karena memang kita sedang hangat-hangatnya dalam menyambut HUT RI ke 74 ini, parodi pun jadi serius. 

Masyarakat kita yang memiliki sensitivitas dan agresitvitas tinggi cepat sekali terjebak dalam nuansa seperti itu. Kendali media sosial sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemegang akun, oleh karenanya pemilik akun harus cerdas dalam menyikapi berbagai isu yang banyak beredar di medsos, termasuk parodi.

Berita viral itu kini gagal total meyakinkan rakyat Indonesia yang sudah cerdas bermedsos, meskipun tidak semuanya. 

Bagi rekan-rekan yang akan melihat video asli bisa disaksikan di salah satu akun lain sebagai berikut: YouTube: youtube.com/YESnetwork; Facebook: facebook.com/YESnetwork; Twitter: twitter.com/YESnetwork; Instagram: instagram.com/YESnetwork"

Apa itu The Star-Spangled Banner"
Ditulis oleh Francis Scott Key pada tahun 1814, seorang pengacara yang berusia 35 tahun, The Star-Spangled Banner (Panji berhiaskan bintang) adalah lagu kebangsaan Amerika Serikat. Lagu ini dijadikan lagu kebangsaan secara resmi melalui resolusi Kongres pada 3 Maret 1931.

Belajar dari Kesalahan
Menjadi keprihatinan kita apabila hal tersebut di atas berlanjut kedepan. Kalangan jurnalis, pemerintah dan otoritas terkait tentunya semakin khawatir akan hal ini. 

Berita hoax sebenarnya telah ada sejak 358 tahun silam, tepatnya pada tahun 1661 soal Drummer of Tedworth yang berkisah tentang John Mempesson. Benjamin Franklin 1745 silam melalui laman Pennsylvania Gazette

Selanjutnya tentang catatan historis "Great Moon Hoax" pada tahun 1835, yang mana New York Sun menerbitkan serangkaian artikel tentang penemuan kehidupan di bulan

Secara umum, konten berita terdiri dari dua kelompok besar, yaitu mis dan disinformasi. Terdapat tujuh jenis mis dan disinformasi dalam berita, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Satire atau parodi
Jenis berita ini tidak ada niat untuk merugikan, akan tetapi sebenarnya sangat berpotensi untuk mengelabui para penonton atau pembacanya. Sehingga ketika kita tahu sumber aslinya, kita geram, jengkel, dan kadang tertawa di buatnya.
2. Konten yang menyesatkan
Konten yang dimaksud adalah penggunaan informasi yang jelas sesat, untuk membingkai sebuah isu untuk kepentingan tertentu atau individu.
3. Konten tiruan
Konten jenis ini bermakna bahwa berita atau video yang dibuat adalah copyan dari sumber aslinya, tanpa merubah konteks atau maknanya, atau bahkan jalan ceritanya.
4. Konten Palsu
Konten palsu adalah salah satu jenis konten yang jelas salah serratus persen. Biasanya pada konten ini didesain untuk merugikan kalangan tertentu.
5. Keterkaitan yang salah
Hal ini terjadi ketika judul, gambar, atau keterangan yang telah disusun tidak mendukung konten yang dimaksudkan.
6. Konten yang salah
Konten yang salah adalah ketika berita asli dipadankan atau dikait-kaitkan dengan konteks informasi yang salah atau keliru.
7. Konten yang dimanipulasi
Konten ini terjadi ketika sumber informasi yang asli atau sejenisnya sengaja dimanipulasi untuk menipu.

Lalu, berita viral di atas yang sudah dicabut oleh pemiliknya masuk ke dalam konten yang mana? Semoga sekarang sudah bisa menyimpulkan.

Sekilas Metallica di Indonesia
Grup band legendaris ini akan genap berumur 38 tahun pada 28 Oktober 2019. Grup band Metallica sebenarnya pernah manggung di Indonesia pada 10-11 April 1993 bertempat di Lebak Bulus. 

Dalam salah satu cerita, sistem keamanan yang kurang baik pada hari pertama mereka konser menyebabkan terjadinya perusakan diluar stadion oleh penonton, hal ini ditengarai oleh mereka tidak mendapatkan tiket. Tidak hanya itu, dua buah mobil ikut terbakar, serta warung-warung disekitar stadion juga ikut dirusak.

Selanjutnya mereka kembali hadir di Indonesia pada 25 Agustus 2013 di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, saat itu jagad media sosial hampir menamakan bulan paling metal di Indonesia. Tagar #DemiMetallica pun menjadi trending topik di cuitan dunia tweeter.

Setidaknya sekitar enam puluh ribu penonton memadati seluruh area stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Salah satu hal yang membuat heboh penonton adalah "Lagu Kebangsaan Indonesia Raya" bergema di GBK. Akan tetapi, bukan dinyanyikan oleh personel Metallica. 

Grup band rock oktan tinggi yang berasal dari Jakarta "Seringai" lah yang memberi kejutan Bersama penyanyi pop ternama "Raisa". Perlu diketahui grup band "Seringai" merupakan satu-satunya grup band pembuka pada konser yang telah dihelat malam itu.

Penampilan solo Metallica selama dua jam itu telah berhasil membawakan delapan belas hits dalam konser yang penuh energi. Konser tersebut juga telah membuahkan penghargaan kepada promotor Blackrock Entertainment. Penghargaan yang berhasil mereka raih adalah best security, best sound, best lighting, best metal show, dan best promotor of the year.

Simpulan
Mengutip dari Wikipedia, Monokrom atau ekawarna merupakan istilah secara umum diartikan sebagai lukisan, rekaman, atau hanya terdapat satu warna saja. 

Saat ini sudah tidak seharusnya kita terjebak dalam mis atau disinformasi, atau hoax yang bisa meruntuhkan keutuhan bangsa. Sudahlah cukup perilaku seperti itu diteruskan, tidak ada manfaatnya sama sekali untuk keutuhan kita sebagai warga negara.

Telah jelas baru-baru ini karena video atau konten hoax yang beredar, menyebabkan pertikaian antar anak bangsa, bahkan sampai hal yang paling ekstrem yang saat ini sedang hangat-hangatnya (tidak perlu dibahas disini).

Sebagai penutup, saya mengutip pesan Bung Karno sebagai salah satu spirit HUT RI ke 74.

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

Mari kita Bersatu, dalam satu dalam eka warna, monokrom, sila ketiga, dalam bingkai "Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Merdeka!!!
Semoga Bermanfaat.
Copyright @FQM2019
Referensi: 1 2 3 4 5 6 7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun