Acara webminar akhir tahun kepengurusan ini mendapatkan atensi sangat luar biasa dari peserta. Tidak semua pertanyaan dapat dijawab, karena waktu yang sangat terbatas. Waktu yang hanya 2 jam dirasa tidak cukup untuk membahas materi yang demikian penting. “tutur Bapak Oki, salah satu dosen di Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam seminar tersebut”.
Wanda Putera, selaku Kordinator Pusat Kajian Strategis menambahkan bahwa keberadaan Pusat kajian Sains dan Teknologi PPI Tiongkok dinilai dapat menjadi wadah bagi pelajar Indonesia di Tiongkok untuk melegalkan hasil karyanya agar dilindungi undang-undang. “Semoga seluruh pelajar Indonesia yang mengikuti webminar ini dapat memahami dan meningkatkan jumlah Hak Paten dan Hak CIpta bagi Indonesia, “imbuhnya.
Penulis:
Faqih Ma'arif (Ketua Pusat Kajian Sains dan Teknologi -- PPIT Tiongkok), Mahasiswa Doktoral, Beijing Aeronautics and Astronautics (BUAA), Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H