Habis nonton MV Bad, lagu terbaru Young Lex yang duet bareng AwKarin.
Awkarin, that name is so popular this time on, seorang alim berjilbab yang dulunya meraih salah satu nilai UN tertinggi di kepulauan Riau, yang dengan kontrasnya menjadi liar di Jekardah..
The song wasn't so bad, it has a good music but flat lyric, dan setelah nyari lagu-lagu Young Lex lainnya, ada bebrapa lagu dengan tema yang sama; menjadi diri sendiri, tak peduli harus menjadi bad girl atau bad boy (makanya judul lagunya Bad). Kemudian mengatakan bahwa orang-orang yang membenci mereka hanya orang yang melihat dari luarnya saja, yang justru membuat mereka seperti seorang fasis yang minta dicintai semua orang. Ah, yang jelas... lagu yang cocok untuk seorang alim berjilbab yang berubah menjadi perokok dan pemabuk yang berpakaian minim.
Dan bagaimanapun, sebuah karya seringkali adalah kegelisahan yang dilampiaskan, sebagaimana Habibie Ainun sendiri sebenarnya adalah proses terapi yang dilakukan oleh BJ Habibie atas saran psikiaternya.
Generasi yang kecewa, generasi yang ingin mendobrak, it's not just happening now, long time ago around 60s ada fenomena bernama Hippies. Mungkin di setiap generasi justru selalu ada generasi seperti ini.
Dan para hippies, mungkin adalah teman-teman Nietzeche, "mereka yang menghancurkan untuk menciptakan", bukan "mereka yang menghancurkan apapun yang ada di depan mata" dimana ini terjadi di banyak kalangan 'generasi yang kecewa'
Perang Vietnam mungkin menjadi titik nol para hippies, perang yang melibatkan antara tentara Amerika bersenjata dengan para petani Vietnam dengan cangkulnya. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika para hippies bentrokan dengan polisi saat demonstrasi menentang perang Vietnam, polisi menembak dengan peluru karet dan gas air mata, mereka membalas dengan melempar bunga-bunga--mungkin ini pula yang jadi inspirasi logo partai PSI bentukan mbak Grace Natalie.
Mereka juga meninggalkan tie-dye, teknik mewarnai baju yang unik yang sampai sekarang masih banyak dilakukan dan lebih-lebih dikomersialisasikan.
Tapi apakah hippies secara sempurna menjadi teman Nietzeche? Mungkin kali ini gue ingin mengutip kutipan dari Woody Allen, "good humour doesn't breaks, it bends", humor yang bagus adalah yang membengkokkan, bukan yang menghancurkan. Itu tidak hanya berlaku pada humor.
Salah satu orang hippies yang pernah diajak ngobrol oleh Soe Hok Gie berkata, bahwa seks bebas yang seperti kebelet kencing itu justru menghapus romantika dan kemesteriusan dibalik seks. Seks yang ingin mereka buat lebih menyenangkan, justru berujung membosankan.
Itu sekilas mengenai hippies, yang jelas, mungkin gue jadi ingin berkata kepada Young Lex, Awkarin, siapapun yang kecewa dengan tatanan yang memuakkan--termasuk gue sendiri.
"Ini diri gue!" Mungkin tidak segalanya, mungkin dibandingkan pernyataan, sudah saatnya untuk diganti dengan pertanyaan, "Siapa diri gue?"
Ah, mungkin seperti Bad, lagu karya mereka. Tulisan ini pun hanya sekedar pelampiasan atas kecewanya gue mengingat betapa jauhnya Fade2Black atau Saykoji jika dibandingkan dengan rapper seperti Young Lex.
Maka gue pun memutar kembali, Game of Life by Fade2Black!
"Aku tak perlu aturan, so I shot the sherrif"
No kids, aturan harus tetap ada
Sama seperti kau bermain game olahraga
Come on kids, masukkan koin, bermain lagi
Life is a game, game is a life..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H