Mohon tunggu...
Fatihnokturnal
Fatihnokturnal Mohon Tunggu... Pelajar -

Orang malam yang membicarakan terang ngefapfapfap.wordpress.com Al Ain, UAE

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Director Review: Woody Allen

16 September 2016   21:03 Diperbarui: 16 September 2016   22:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Well, kadang sesuatu yang paling kita benci mungkin adalah cerminan diri kita sendiri, kan?

Woody Allen memainkan karakter neurotic (gak tau apa bahasa Indonesia yang tepat untuk menggambarkan ini) saat menjadi aktor dalam film-filmnya, bahkan di Midnight in Paris dia memasukkan karakter itu dalam diri Owen Wilson, karakter neurotic adalah semacama karakter orang yang cerdas namun linglung, susah dimengerti, moody, dan gelisah dengan pikiran-pikirannya. Gue sampai mengira Woody Allen seperti itu di dunia nyata yang ternyata dia bantah dalam salah satu interviewnya.

Ah, hampir lupa. Tak hanya philosophical-comedy, Woody Allen juga mengambil genre romance untuk film-filmnya. Sebenarnya lebih tepat jika dikatakan bahwa film-filmnya adalah tiga genre itu digabungkan menjadi satu sih. Tentu saja romancenya romance berat karena Woody Allen mengambil sisi absurd untuk romancenya, Jadi untuk cewek-cewek yang suka drakor, romance Woody Allen tidak cocok untuk anda huakakak.

Selera musik yang bagus! Lebih tepatnya musik-musik jadul (dalam salah satu interview, Woody Allen mengatakan ia benci musik jaman sekarang), seperti karya-karya Pepe Romero, Sidney Buchhet, Cole Porter dan karya-karya yang cenderung ke jazz. Woody Allen pun bisa bermain klarinet (walaupun dari video-videonya di youtube gue gakbisa mengatakan dia jago, tapi dia cukup hebat dalam memainkannya).

Woody Allen juga seorang komika yang menampilkan karakter komedian yang sama dengan karakter yang di filmnya. Dan seperti yang gue bilang tadi, dia membantah bahwa dalam di dunia nyata dirinya adalah neurotic seperti yang orang-orang pikirkan dari karya-karyanya. Dia juga menulis buku-buku (tapi gue belum baca buku-bukunya), salah satu yang terkenal dan diterjemahin berjudul Without Feathers. Kata salah satu teman, jokesnya agak berat membawa politik sosial dan filosofi, berarti gakjauh beda sama filmnya...

Woody Allen got some bad issues, dia mempunyai masalah dengan mantan pasangannya Mia Farrow (yang pernah bermain dalam salah satu filmnya yaitu Purple Rose of Cairo), karena Woody Allen kini menikah dengan anak mereka sendiri yaitu Soon-Yi, meskipun itu tidak seburuk itu karena Soon-Yi hanyalah anak angkat dan Woody Allen dengan Mia Farrow tidak pernah secara resmi menikah (di Barat, seperti kita tahu sebuah pasangan bisa tinggal serumah meskipun belum menikah).

Well, that's all what I want to write about Woody Allen..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun