Mohon tunggu...
Fao Khan Al-Hasani
Fao Khan Al-Hasani Mohon Tunggu... -

Santri Cyber

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koloni Sosial "Tentara Saleb" Abad 21

25 September 2010   09:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:58 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. (Al-Baqarah:105)

Bisa apa kita bagi umat Islam di Palestine, Irak, Thailand (patani), Panama, Afghanistan, atau yang paling dekat di Poso? berdansa, pacaran, menyia-nyiakan waktu, memakai celana ketat, atau menikmati khamr? Sebagai eksportir budaya paling aktif dan paling diminati oleh kebanyakan bangsa Indonesia, Amerika terus memberikan produk-produk budaya terbaru. Setelah sebelumnya celana seperempat, kemudian celana setengah, sekarang sudah celana ukuran nol.

Sampai kapankah Al-Qur'an hanya akan menjadi hiasan furnitur kita, dan sampai kapan kita akan membudayakan liberal unlimited (bebas tanpa batas). Padahal telah banyak generasi remaja yang terenggut masa depanya, karena kehilangan rel, dan kita termasuk di area rawan tersebut. Kapankah cita-cita sebagai artis akan tergantikan dengan cita-cita sebagai personal barisan pasukan fi sabilillah? kapan pula kesenangan bertemu artis akan digantikan dengan kesenangan bertemu dengan ulama` dan ahlulbait Rasul. Mungkin semua itu dapat terwujud apabila spirit yang menjadi background kejayaan umat Islam terdahulu diimplementasikan kembali.

Umat yang malu menggunakan atribut Islam saat ini mengindikasikan suatu degradasi yang miris untuk diperlihatkan apalagi dipamerkan. Beruntunglah kita berada di negara yang mayoritas Muslim, bayangkan dengan atribut Islam saja sebagian umat Islam di negara yang mayoritas muslim sudah terlihat merasa risih, lalu bagaimana dengan teman-teman Muslim kita di negara yang selalu menteror Islam. Terlihat sekali kalau upaya propaganda 'tentara saleb baru' itu telah membuahkan hasil dengan sedikit modifikasi provokasi. Justru kolonialisme sperti inilah (non-perang) yang lebih tidak mudah dibaca geraknya. Sudah saatnya umat Islam menunjukan kedigdayaan kebudayaan original agamanya, yang sudah tentu lebih superior dibandingkan dengan kebudayaan hasil impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun